chapter 10

33.6K 1.5K 96
                                        

Selamat membaca

WARNING⚠️⚠️⚠️⚠️

Ada sedikit adegan 🔞

¤¤¤

Disebuah ruangan lebih tepatnya di kamar, terdapat 2 manusia adam yg terpaut umur jauh.

Yg satu tengah menangis dan yg satunya... Dia tengah menyeringai melihat orang yg menangis itu di sebuah sofa.

Dua orang itu adalah eros dan dion.

Ya, sekarang dion tengah menangis.

Karna sumpah ikatan di tangannya sangat kencang sampai dion kesakitan.

Apalagi dion yg terus memberontak membuat tangannya lecet dan berdarah.

Tapi itu malah menjadi pemandangan indah bagi eros.

Eros bangun dari sofa dan berjalan ke arah dion lalu mengungkung tubuh kecil dion.

"hiks lep.. Hiks.. Pas.." dion masih memberontak dengan lemah bahkan tatapan matanya sudah sayu

Dan itu membuat adik eros terbangun.

Ahh, shit bagaimana bisa papanya membuatnya menderita seperti ini.

Papanya harus bertanggung jawab.

Lantas eros dengan tak sabarnya merobek baju dion dan terlihatlah tubuh mulus dan lembut dion yg bisa membangkitkan gairah siapa saja yg melihatnya.

Tapi sayangnya tubuh itu hanya untuk eros dan akan tetap akan seperti itu.

Lidia, dia hanya sampah yg harus segera di basmi.

Berontakan dion yg tadinya lemas kini menjadi brutal.

"HIKS EROS HENTIKAN HIKS INI SALAH HIKS EROS" dion memberontak bagaikan orang kesetanan.

Tapi eros tak menghiraukan triakan dion dan dengan bajingannya eros dengan brutal membuka celana dion beserta celana dalamnya.

"EROSSS!!! HIKS BERHENTI! HIKS"dion tambah panik.

Ini...

Ini tidak mungkin.

Ini pasti bukan eros anaknya.

Eros anaknya yg manis berbeda dengan sekarang.

Yg dion lihat hanya seringai mengerikan dan tatapan yg di penuhi napsu birahi.

Ini bukan eros anaknya.

Bukan.

"sttttt, baby kau berisik sekali" lalu tangan eros mulai mengerayangi tubuh dion.

Dan tangannya berhenti di niplle pink dion yg terlihat sangat menggoda.

"mari kita mulai" lalu eros langsung memasukan nipple dion kedalam mulutnya.

Dion semakin kasar memberontak, tapi tak bisa di pungkiri bahwa hisapan eros pada putingnya sangat nikmat melebihi lidia.

"ahhh... Eros.... Enghhh... Apa.... Uhh. Yang... Ahhh... Kamhh... Lalukan.. Ber ahhh...." bahkan saking nikamatnya dion sampai tak bisa meneruskan ucapannya dan malah terus mendesah.

Nyot..

Cpk...

Emhhh...

Bunyi kecipak basar terdengar memenuhi kamar itu.

Yg dihiasi suara desahan.

Bahkan tak sampai disitu eros juga mengocok penis dion yg lumayan.

Tapi di bandingkan dengan miliknya, itu sangat beda jauh baik dari panjang maupun besar.

"emhhh... Eros.. Hent.. Ikan... Ahhhh... Enghhh..." eros sama sekali tak menghiraukan permohonan dion dan malah trus menyedot puting dion dengan kuat.

Lalu tak lama kemudian tubuh dion mengejang dan keluarlan sperma dion yg manis.

Langsung saja eros melepaskan hisapannya pada putingnya dan mulai memasukan penis dion kedalam mulutnya.

"ahhhhhhhhh.... Eros.... Enghhh...." dion mendesah tak karuan tak kala merasakan lidah panas eros yg menyapu penisnya.

Bahkan hisapan lidia pada penisnya kalah dengan hisapan eros yg nikmat.

Setelah nya eros melepaskan penis dion dari mulutnya saat merasakan dion hampir klimaks lagi.

"baby, aku saja balum apa apa dan kau sudah mau keluar lagi hm? Nakal" lalu eros mulai menanggalkan semua pakaiannya.

Dan terpapanglah badan sexy eros.

Dengan delapan kotak yg menghiasi perutnya, puting kecoklatan, kulit yg sedikit kecoklatan, dan jangan lupakan penis yg besar tidak tapi sangat sangat sangat besar.

Bahkan jika di bandingkan dengan punya dion punya eros lebih 20 kali lipat lebih besar dari punya dion.

Dion merinding melihatnya.

¤¤¤

Tbc

Nantikan di chapter selanjutnya.

150 vote x 14 komen tanpa spam lanjut.

Psycho Crazy [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang