14. I dream of "Visit"

25 6 15
                                    

⍟

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


____________

Fay melambaikan tangannya tinggi-tinggi. Mengayunkannya penuh semangat membiarkan tangan lentiknya menari bersama udara sekitar. Senyum cerah menghiasi wajah cantik Asia yang dimiliki gadis itu, gingsul kecil yang biasanya tak pernah terlihat karena Fay tak pernah tersenyum selebar ini membuat gadis itu menjadi semakin cantik.

Berlari kecil menghampiri Adriel saat bel pulang sekolah selesai berbunyi. Kemudian menepuk bahu pemuda itu cukup keras. "Mau ke mana lo buru-buru amat?"

"Wah?" Sedikit takjub dengan senyuman lebar seorang Izumi Fay yang biasanya menampilkan wajah masam, Adriel tertawa kecil. "Muka lo keliatan cerah banget, bahkan matahari tenggelam karna ngerasa tersaingi sama senyuman lo hari ini."

"Ye, goblok!" sungut Fay kesal, gadis itu tersenyum miring sudah biasa dengan perkataan Adriel yang lumayan ajaib. "Buru-buru banget? Gak sabar ya ketemu Darren?"

"Kok tau?" tanya Adriel serius.

"Cakep!" sahut Fay terkikik geli. Keduanya mulai berjalan beriringan menuju gerbang sekolah.

Adriel terkejut dan memasang wajah bingung, menatap Fay aneh. "Gue lagi gak gombal sama pantun perasaan. Kok main cakep-cakep aja."

"Serius Abang lo yang kece itu pulang hari ini?" tanya Fay tak memedulikan perkataan Adriel.

Adriel menggeleng pelan kemudian memutar bola matanya malas. "Sore ini dia bilang langsung jemput gue dari bandara."

Darren Kalingga. Kakak kandung Adriel yang tengah menempuh pendidikan Ilmu Kedokteran di Universiti Kuala Lumpur. Darren sangat pintar dan berprestasi, terkadang Adriel sempat iri dengan Kakaknya yang super jenius itu sampai bisa dengan mudahnya masuk salah satu jurusan kedokteran terbaik di Malaysia, tapi rasa sayang bocah itu tentu saja lebih besar. Bagi Adriel, Darren sangat keren. Kakaknya adalah satu-satunya keluarga yang membuat Adriel bertahan sejauh ini. Melihat Darren bisa sehebat itu, tentu saja sang adik merasa ia juga hebat karena memiliki kakak kandung seperti Darren.

"Asik! Gue nebeng ah!" seru Fay.

"Gak bisa! Enak aja! Gue mau quality time sama Abang gue. Udah dua tahun gak ketemu, gue gak mau lo jadi orang ketiga. Rusak suasana aja," sahut Adriel menolak mentah-mentah keinginan Fay.

"Ya masa lo tega ngeliat gue cewek, pulang sendirian, lo gak takut gue diapa-apain?" tanya Fay. Memasang wajah melas sebisa mungkin.

Adriel mendecih. Pikirnya siapa juga yang berani ngapa-ngapain Fay yang terkenal sadis kalau sudah membully para murid di sekolah?

FANTASYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang