15. I dream of "Tatto"

33 7 17
                                    

____________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

____________

Bodoh!

Lebih dari satu kata makian terus terngiang di kepala Gaffi. Umpatan-umpatan berbagai bahasa yang Gaffi tahu pun ikut melayang, berpendar di atas ubun-ubun membuat pening.

Kalimat tentang tak ada yang tahu masa depan, bahkan 5 detik selanjutnya dari sekarang meresap ke dalam memori, dan Gaffi coba jabarkan secara jelas agar membuatnya tersadar. Benar, tak ada yang tahu apa yang akan terjadi bahkan 5 detik di depan kita. Mungkin Gaffi akan menyesali segala waktu yang ia buang sia-sia di hari kemarin karena rasanya ia akan tamat di mulai dari detik ini.

Perasaannya mulai melankolis. Menatap manusia-manusia beruntung di luar kaca jendela mobilnya, karena bagi Gaffi orang-orang yang beruntung adalah orang-orang yang masih memiliki waktu.

"Itu tatto beneran?" tanya Hara dalam sunyi mobil yang tak ada satu pun suara radio yang menggema.

Memecah hening Gaffi. Pemuda itu melirik sekilas. Menyadari lengan bajunya sedikit naik---yang seharusnya sampai siku. "Enggak kok, bisa dihapus," jawab Gaffi, tentu saja berbohong.

"Oh. Sayang banget, padahal bagus," ujar Hara sembari menatap lekat-lekat tatto berbentuk seperti bracelet duri yang melingkar pada lengan atas Gaffi, dan yang lebih unik di setiap duri yang melingkar ada beberapa motif kecil yang menemani tiap durinya. Ada kupu-kupu kecil, dan beberapa jenis bunga yang tidak Hara tahu. "Ini apa sih? Bunga sama kupu-kupu, ya?"

Gaffi mendengkus lantas tersenyum samar. "Iya."

"Ada artinya?" tanya Hara lagi.

Gaffi mengangguk kecil, pandangannya masih ke depan fokus menyetir. "Itu artinya, awas ada anjing galak!"

Hara memalingkan wajahnya kesal. Gaffi dua kali lipat lebih menyebalkan dibandingkan teman-temannya. "Gue serius padahal."

Gaffi terkekeh sembari menoleh pada Hara sekilas. "Sebenernya kalau dari seni tatonya gue gak tau ya artinya apa, biar keren aja, sih."

Hara mengangguk-anggukan kepalanya perlahan seolah paham dengan perkataan yang Gaffi lontarkan. "Banyak gaya! Berarti lo beneran redflag."

Gaffi menanggapi perkataan Hara hanya dengan seulas senyuman kecil. "Lo tau, tanaman berduri bagi gue lambang dari kehidupan manusia. Untuk hidup dan berkembang kita butuh sinar matahari dan air hujan. Makanya selain duri, di situ juga ada beberapa bunga, karena menurut gue bunga sama duri selalu berjalan berdampingan," jelas Gaffi. "Duri di lengan gue ini ibarat luka gue. Selain bisa nyakitin gue, mungkin juga bisa nyakitin orang-orang di sekitar gue."

FANTASYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang