*****
Setelah berbisik ke telinga Rama. Rama pun kaget mendengar ajakan Tante Mia yang tak terbayangkan olehnya.
"Hmm, disini aja Tan, mau ngapain ke kamar?" tanya Rama dengan lugunya
"Tante mau liatin kamu sesuatu, ayo!" dengan agak memaksa Tante Mia langsung menarik Rama ke kamarnya. Rama pasrah dan ikut Tante Mia ke kamarnya.
Sesampainya di kamar, Tante Mia langsung membuka baju tidur yang dikenakannya di hadapan Rama. Sontak Rama kaget sekaget kagetnya, Rama berdiri tersandar di pintu kamar bagian dalam kamar Tante Mia. Keringat dingin bercucuran di wajah Rama yang menggambarkan dirinya sedang berada di antara pilihan mundur atau pasrah aja. Tapi pandangan Rama ke tubuh Tante Mia tak bisa di bohongi. Rama keliatan menikmati seluruh keindahan yang ada di depan matanya.
"Tannnnn" sambil menelan salivanya, Rama melihat tubuh Tante Mia yang mulus dan seksi tepat didepan matanya. Bukit kembar berukuran 36B itupun membuat Rama ingin mencengkramnya.
"Rama, sini dong lebih dekat" Tante Mia langsung memegang dua belah tangan Rama dan mengarahkan ke bukit kembar itu.
"Gimana Ram? Kamu suka ga?"
"Duh Tan, apa ini?" tanya Rama seakan-akan tak percaya apa yang ada di genggamannya.
"Kamu suka gak sama payudara tante? Sini coba lebih dekat" Tante Mia semakin agresif dan menarik kepala Rama kearah payudaranya. Wajah Rama terhimpit di antara kedua bukit kembar itu.
"Coba deh Ram rasain pake lidah kamu, kayak kamu kecil dulu"
Rama pun mengangguk pasrah dan melumatkan lidahnya ke "choco chips" Tante Mia yang berwarna coklat muda itu. Tante Mia pun mendesah keenakan.
"Aahhhh Ram, enak sayangg"
"Hhmmmmppp" lirih Tante Mia
Tangan Tante Mia pun mengarahkan tangan Rama ke titik paling sensitifnya.
"Aaahhh Rama, mainin jari kamu disitu sayangg"
"Uggghh, Sshhhh"
"Aaahh enak Rama, masukin jari kamu Rama" desah Tante Mia keenakan.
Awalnya Rama ragu untuk ngelakuin itu. Tapi Tante Mia terus memaksanya.
Rama pun memasukkan jarinya ke pusat kenikmatan Tante Mia.
"Jangan satu jari sayang, dua jari"
"Hmmpp, Iya Tan" sambil menikmati sentuhannya. Rama langsung teringat apa yang dia pelajari selama ini. Rama langsung menekan jarinya kedalam lubang surgawi Tante Mia. Rama semakin mempercepat gerakan tangannya.
"Hmmpp enak Rama, terusiinnn"
Milik Tante Mia pun banjir. Cairan kental bening itu memenuhi jari-jari Rama.
Tak mau kalah dengan aksi Rama, tangan Tante Mia pun menelusuri celana Rama dan langsung melepaskannya. Tante Mia langsung memegang dan menggenggam pusaka milik Rama dengan lembut.
"Aaahhh enak Tan"
"Kamu suka sayang?" tanya Tante Mia dengan desahan lembutnya.
"Iya Tan enak banget, terusin"
Setelah beberapa menit mereka foreplay. Tante Mia langsung mendorong Rama ke tempat tidur. Rama pun telentang dan menghadap Tante Mia dengan tubuh yang sudah tak di tutupi sehelai kainpun. Pusaka milik Rama pun di lumat habis masuk ke mulut Tante Mia.
"Ssshhh, Hmmppp"
"Gede juga ya sayang punya kamu"
"Hmmpp, terusin Tante, enaakk"
Sambil melahap tongkat pusaka milik Rama, Tante Mia juga memainkan tangannya di leher pusaka Rama untuk menambah kenikmatan kepada Rama.
"Tante masukin ya Ram"
"Hmmpp iya tante" Rama sudah siap melepas perjakanya dengan pasrah.
"Aaahhh, Ahhhh" desahan Tante Mia semakin membuat suasana semakin liar.
"Uugghhh" kedua tangan Rama pun memainkan kedua bukit kembar mikik Tante Mia
"Uggghh, kamu udah bisa sendiri ya Sayangg?"
"Ssshhh, Ummm"
Goyangan Tante Mia pun membuat Rama tak tahan. Pinggulnya yang memainkan irama pun membuat Rama seakan melayang. Setelah sekitar satu jam mereka berkeringat bersama. Akhirnya...
"Taannnn, aku mau keluuaarr" desah Rama
"Keluarinn sayangg didalamm" pinta Tante Mia sambil mendesah keenakan dan menekan pusaka Rama.
"Hmmmppp, jangan Tante, di mulut Tante aja" pinta Rama. Karna Rama tau kalo di keluarin di dalam akan membuat keadaan semakin mengkhawatirkan.
Tante Mia pun mengiyakan permintaan Rama dan mencabut pusaka milik Rama dan langsung melahapnya.
"Hmmpp, ssshhh"
"Aaakkkuuu, keluarr Tanteeee"
"Aaaahhhh"
Rama langsung mengejang dan seluruh cairan kental putih Rama muncrat ke dalam mulut Tante Mia. Tante Mia pun menelan habis semuanya. Tante Mia juga membersihkan pusaka Rama dengan lidahnya.
"Udah lama Tante gak merasakan kenikmatan ini sayangg"
"Hmm, aku takut Tante" jawab Rama dengan rasa bimbang
"Gak perlu takut sayang, gak ada siapa-siapa disini, hanya kita berdua"
Setelah semua itu berakhir. Rama pun memakai pakaiannya kembali dan bersiap untuk pulang. Tante Mia terbaring lemas di tempat tidurnya dalam keadaan tak sehelai kainpun menutupi tubuhnya.
"Tante, aku pulang yaa"
Tanpa jawaban dari Tante Mia. Rama langsung keluar dari kamar itu dan langsung pulang. Baru terfikir oleh Rama bahwa perbuatan itu adalah perbuatan yang salah. Tapi apalah daya. Semua itu sudah terjadi. Biarlah menjadi rahasia antara mereka berdua. Namun, yang di pelajari oleh Rama selama ini belum di praktekan olehnya. Karna Tante Mia lebih agresif darinya, sehingga Tante Mia lah yang memegang kendali malam itu. Semuanya terjadi begitu saja dan kepada orang yang bukan targetnya.
Setelah kejadian itu. Bukannya Rama menyerah, Rama semakin ingin tau dimana letak titik kepuasan pada wanita. Rama mulai menonton tayangan dewasa dan berencana untuk memulai semuanya kepada Tante Mia. Tapi Rama masih merasa canggung bertemu Tante Mia pasca kejadian itu. Dan dalam pikiran Rama, kalo sempat hubungan dia sama Mamanya Siska terbongkar. Akan hancur semua yang ia persiapkan selama ini.
***
Apakah hubungan antara Tante Mia dan Rama akan di ketahui oleh Siska? Hmm semakin menarik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Oh My Lick! (21+)
RomanceRama, seorang pemuda berusia 25 tahun memiliki tinggi 170cm dan bentuk badan standar anak gym. Ia menghabiskan waktu dirumah untuk berolahraga, main game dan mengintip seorang wanita pujaan hatinya di balik jendela kamarnya. Papi Mami nya sudah satu...
