LIAR : PART I

1.1K 4 0
                                    

    Sedang santai Rama merebahkan badannya di tempat tidur tiba- tiba suara pesan masuk terdengar.
   
    *photos*
   
    Tante Mia mengirimkan Rama sebuah foto belahan bukit kembarnya. Rama langsung melotot melihat foto yang sangat indah itu. Pusaka Rama langsung mengeras. Tante Mia memang paling bisa ngebuat nafsu Rama amburadul.
   
    "Ram, sini dong kerumah, Tante pengen.." isi pesan singkat dari Tante Mia.
   
    Tanpa basa- basi Rama langsung bergegas beranjak dari tempat tidurnya dan langsung menuju ke rumah Tante Mia hanya memakai celana boxer dan baju kaos saja.
   
    ***
   
    Mereka berdua pun langsung berciuman tanpa basa- basi. Rama langsung menggendong Tante Mia dari depan dan membawanya menuju kamar tanpa melepaskan ciuman nya dari bibir Tante Mia. Nafsu yang menggebu-gebu membuat mereka seakan lupa dunia. Kini giliran Rama yang memegang semua kendali. Rama membaringkan Tante Mia di tempat tidur dan langsung melepaskan pakaian Tante Mia. Rama pun langsung menerobos pertahanan Tante Mia dengan meletakkan lidahnya ke titik paling sensitif wanita. Tante Mia menggelinjang.
   
    "Aaahhhh..Aahhhh"
    "Sssshhhh, enak sayangg"
    "Ugghhhh..."
   
    Rama pun terus melakukan aksi nya tanpa menghiraukan desahan Tante Mia. Jari-jemari Rama pun semakin liar. Tangan sebelah kiri Rama mulai memainkan bagian atas Tante Mia dan tangan satunya menuntun masuk ke dalam lubang coklat muda milik Tante Mia. Tante Mia seakan- akan tak tahan ingin mencapai puncaknya.
   
    "Ougghhh, Ahhhh"
    "Sssshhhh.."
    "Tante ga tahan Rama, Aahhhh, Sshh, terusin sayang"
    "Aaahhhhh.."
    "Aaahhhhhh..."
   
    Desahan panjang Tante Mia yang menandakan ia sudah sampai pada puncaknya. Tak berhenti disitu saja. Rama langsung membuka boxernya dan langsung menancapkan pusakanya itu ke dalam lubang coklat muda yang mulai basah milik Tante Mia.
   
    Tante Mia meringis kesakitan karna ukuran pusaka itu sangat besar dan Rama yang begitu beringas menancapkan benda itu. Rama terus menggerakkan badannya mundur maju dan mempercepat ritmenya. Tangan Rama merangkul kedua paha Tante Mia.
   
    "Aaaahhhh.." teriak Tante Mia.
    "Oougghhh, Sshhh, Hmppp"
    "Tante keluar lagii sayaanggg.."
    "Aaahhhh.." tubuh Tante Mia mengejang dan mengalir air bening kental dari lubang coklat muda itu.
   
    Tante Mia tak henti- hentinya mencapai puncak kenikmatan. Rama semakin bernafsu melihat wajah Tante Mia yang keenakan dan sambil menggigit bibir bagian bawahnya. Tubuh mereka berdua pun di lumuri keringat.
   
    Setelah sekitar sepuluh menit mereka pada posisi itu. Rama meminta Tante Mia untuk merubah posisi. Tante Mia pasrah. Rama pun menancapkan kembali pusakanya itu dengan posisi Tante Mia yang membelakanginya dan membuka sedikit lebar pahanya. Rama seperti sedang menunggangi kuda yang semok.
   
    "Uhhh, nikmat banget sayang, tekan lebih dalam.." pinta Tante Mia.
   
    Gerakkan itu pun menciptakan suara seperti seseorang sedang bertepuk tangan.
   
    "Aaahhhh.."
    "Sssshhh.."
    "Enakk banget Rama.."
    "Tante mau keluaaaar.."
    "Tahan Tante, aku jugaa mau keluaaar.."
   
    Tiba- tiba badan Rama mengejang dan menyemburkan cairan kental itu ke dalam lubang coklat muda milik Tante Mia. Tante Mia pun menggelepar dan seperti orang menggigil karna ia mencapai puncaknya lagi.
   
    "Aaaahhhh..."
   
    Tubuh Rama pun terhempas di tempat tidur karna lemas setelah begitu lamanya mereka bergulat. Kini Rama dan Tante Mia berbaring bersampingan.
   
    "Kamu makin hebat aja sayang, Tante sampe lemes banget nih.."
    "Tapi Tante Puas kan?.." goda Rama
    "Ugghh, puas banget! Sampe gatau udah berapa kali Tante keluar.."
    "Yaa bagus dong, artinya aku ga mengecewakan.." dengan nada sombongnya Rama membanggakan dirinya di depan Tante Mia.
   
  ***
    Malam semakin larut. Rama memutuskan untuk pulang. Tapi Tante Mia menahannya.
   
    "Satu kali lagi ya?.." pinta Tante Mia. Ternyata Tante Mia gak ada puas- puasnya di gauli oleh Rama.
    "Ayoo!! Tapi sekarang Tante yang di atas ya!" Rama meminta Tante Mia yang jadi pemeran utamanya. Tanpa basa- basi, Tante Mia langsung menuju pusaka milik Rama dan melahapnya seperti orang kelaparan. Pusaka panjang dan besar milik Rama kembali mengeras dan Tante Mia pun masih asik dengan gaya makan eskrimnya di pusaka milik Rama. Tante Mia pun langsung mengarahkan pusaka itu ke dalam lubang coklat muda miliknya.
   
    Tubuhnya melekuk ke depan dan ke belakang. Tangan Tante Mia bertopang di tubuh Rama.
   
    "Aaahhhh, Shhhh.."
    "Ooouugghhhhh..." desahan Tante Mia sudah tak beraturan.
    "Aahhh, lebih cepat Tante.." Rama pun memerintahkan Tante Mia untuk mempercepat gerakkannya.
   
    "Tantee keluar lagi Rama.."
    "Aaahhhh..." tubuh Tante Mia pun menggelepar melepaskan kenikmatan itu.
 
  Rama memeluk tubuh Tante Mia dari belakang dan mendekatkan tubuh Tante Mia dan lidah Rama pun berdansa di kedua bukit kembar milik Tante Mia. Tante Mia pun semakin terangsang dan mempercepat ritmenya dengan menggerakkan tubuhnya naik turun.
 
  "Aah ahh ahhh" desah Tante Mia
  "Hmmmpp, shhhh, aaahhh"
 
  Mulut Rama menyedot kulit lembut di pinggir bukit kembar milik Tante Mia dan meninggalkan bekas merah merona di kulit Tante Mia. Tante Mia terlihat capek karna bergoyang sedari tadi di atas tubuh Rama. Rama bergantian menggerakkan bokongnya naik turun dan memegang keras kedua bokong Tante Mia.
   
    "Aku mau keluaaar Tantee..."
    Tante Mia pun langsung melepaskan pusaka milik Rama dan melumatnya.
   
    "Akuuu keluaaar.."
    "Aaaahhhh.."
   
    Seluruh air putih kental milik Rama muncrat di dalam mulut Tante Mia. Saking besarnya ukuran pusaka milik Rama, air itu pun menetes keluar dari mulut Tante Mia dan mengalir di pipinya. Pertempuran itu pun selesai dengan nikmat.
   
    Mereka berdua tak dapat berkata- kata. Hanya menunjukkan ekspresi kepuasan di wajah masing- masing. Rama lelah dan Tante Mia pun langsung merebahkan dirinya di atas tempat tidur.
   
 
  ***
    Malam itu, Rama tak pulang ke rumahnya karna terlelap. Mereka berdua tidur di ranjang yang sama tanpa sehelai kainpun menutupi mereka berdua. Untungnya, Siska belum juga pulang malam itu.
 
  ***
   
    Ketika pagi, mereka bangun bersamaan dan seperti orang lupa ingatan.
   
    "Aduuhh Tan, maaf aku ketiduran.." Rama panik dan mencari pakaiannya.
    "Hmmm, kita ngapain ya tadi malem Ram?.." dengan nada khas orang yang baru sadar dari tidurnya, Tante Mia menanyakan apa yang mereka perbuat malam itu.
    "Kitaaaaa, tadi malem, main kuda- kudaan.." jawab Rama dengan nada lembut sambil mencolek hidung Tante Mia
    "Hehehe.. Tante masih ngantuk nih. Kamu pulang gih. Takut Siska pulang.." dengan keadaan setengah sadar, Tante Mia menyuruh Rama untuk cepat-cepat pulang.
   
    Rama pun memakai boxer dan baju kaosnya dan langsung meninggalkan Tante Mia yang masih tanpa busana itu tidur kembali. Baru saja Rama sampai di rumahnya. Siska dan Alex ternyata pulang pagi itu. Rama melihat mereka berdua memasuki rumah dari balik jendelanya...
   
    "Untung aja aku sadar, kalo aku masih disitu. Ah gatau lagi apa yang terjadi. Mungkin akan jadi peperangan disana.." Rama berbicara di dalam hati.
   
    Walaupun hubungan Rama dan Tante Mia semakin intim. Rama tetap tak mengalihkan cinta nya kepada Siska. Rama tetap berusaha untuk mendekati Siska dan merebut hatinya dari Alex.
 
  ***
 
  Rama keliatan egois banget gak sih? Setelah mendapatkan segalanya dari Tante Mia, masih juga ingin bersama anaknya. Tapi begitulah hidup, terkadang kita harus merelakan apa yang telah terjadi dan dengan ikhlas melupakannya. Walaupun kita tau, hal itu akan menimbulkan sebuah konflik. Tapi itulah yang di namakan rintangan hidup.

Oh My Lick! (21+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang