RAMA YANG NAKAL

1.3K 3 0
                                    

Tante Mia pun berjalan ke arah Rama yang ingin pamit pulang. Rama pun tak melepaskan pandangannya dari tubuh indah aduhai Tante Mia. Lagi-lagi Tante Mia tak membungkus kedua bukit kembar miliknya. Rama seakan-akan terhipnotis dengan bergetarnya bukit kembar Tante Mia seiring ia berjalan menuju Rama.

"Hei Ram, mau pulang ya?"
"Iya nih Tan, udah malem" jawab Rama sambil melihat belahan keindahan Tante Mia. Sambil menunduk, Rama bersalaman dengan Tante Mia.

Tante Mia pun menunduk kearah Rama untuk menjabat tangan Rama. Disitu pun Rama melihat kedua bukit kembar itu tersaji di depan matanya. Pusaka Rama langsung mengeras dan Rama seakan-akan tak sanggup untuk menahan amukannya. Ternyata Tante Mia melihat kearah itu. Mata Tante Mia menjeling Rama dengan genitnya. Siska yang sedang asik membalas chat dari Alex pun tak memperhatikan gerak-gerik mereka berdua.

"Yaudah Tan, aku pulang ya. Sis, aku pulang ya" Rama pamit ke Siska dan Tante Mia.

Sambil membalas chat Alex, Siska membalas omongan Rama dengan sesekali memperhatikan layar hp nya. Tante Mia pun mengantar Rama sampai ke pintu depan dan berbisik.

"Kalo kamu pengen, besok kesini aja" dengan nada pelan, Tante Mia membisikkan kata itu ke telinga Rama.
"Hmm, iya Tante" Rama pun membalas dengan suara yang pelan.

Siska pun datang menghampiri mereka berdua.

"Hati-hati ya Ram. Byee!!" Siska melambaikan kedua tangannya kepada Rama yang sedang berjalan menuju pagar rumahnya.


***
Sesampainya dirumah. Rama masih memikirkan kata-kata Tante Mia yang tadi. Rama pun tak bisa tidur. Dia bingung, gelisah dan harus bagaimana menanggapi itu semua.

Kalo begini terus, bisa-bisa aku lupa sama Siska yang aku kejar selama ini. Malah jadi fokus ke mamahnya. Aduhh. Rama bergumam sepanjang malam. Waktu pun menunjukkan jam 4 pagi. Akhirnya Rama pun tertidur dengan perasaan yang gelisah.

***
Karna tadi malam Rama begadang. Ia pun kesiangan. Melihat matahari sudah memenuhi kaca jendela kamarnya. Rama membuka tirai jendela kamarnya dan melihat Alex dan Siska sedang berduaan. Sepertinya mereka membawa persiapan yang banyak. Dalam hati Rama, "Mau kemana ya mereka berdua?". Rama pun terus memperhatikan Alex dan Siska yang keliatan sibuk keluar masuk rumah dan mengeluarkan barang-barang yang cukup banyak. Mulai dari kompor elektrik, tenda, hammock dan tas-tas gunung. Pikiran Rama, "Oh mungkin mereka mau mendaki kali ya?". Tak lama kemudian, terlihat Tante Mia di depan pintu rumahnya melambaikan tangannya kepada Siska dan Alex yang berjalan menuju mobil.

Rama semakin penasaran dan kepikiran omongan Tante Mia tadi malam. Pikiran nakal Rama pun meletus di otaknya.

"Kerumah Siska gak ya" gumam Rama seperti orang yang lagi menghafal dialog. Berulang-ulang Rama mengucapkan kalimat itu.

Dan pada akhirnya. Rama menyalakan komputernya dan menonton film dewasa untuk menaikkan gairahnya. Ia memilih beberapa gaya untuk di praktekan kepada Tante Mia. Tapi Rama sempat ragu, karna ia tetap saja masih bingung bagaimana cara untuk mengajak Tante Mia melakukan itu.

Karna sudah terlalu terbawa suasana, terbesit pikiran Rama untuk mampir ke rumah Tante Mia. Rama langsung bersiap menuju rumah Tante Mia.

***

"Eh Rama, tumben siang-siang gini kerumah?"
"Engga Tan, Siskanya ada?" Rama berpura-pura menanyakan Siska yang padahal ia tau Siska pergi bersama Alex.
"Yahh, Siska udah pergi sama Alex. Mereka mau mendaki gunung. Katanya sih gatau kapan pulangnya".
"By the way, Aku gak nyari Siska sih, sebenarnya aku masih kepikiran aja sama omongan Tante tadi malem".

Tante Mia tertawa terbahak-bahak mendengar polosnya Rama menanggapi omongannya pada malam itu.

"Aduhh kamu Rama, lucu banget sihh, gemess deh Tante"
"Tapi maaf ya Tan kalo aku lancang". Rama meminta maaf dan khawatir kalo omongannya itu salah.
"Gaperlu minta maaf sayang, tapi Tante juga minta maaf, Tante gabisa nemenin kamu. Tante harus pergi sama temen-temen Tante hari ini".

Tampak ekspresi kecewa di wajah Rama mendengar perkataan Tante Mia.

"Oh iya Tan, gapapa kok. Aku pulang aja ya". Rama dengan muka lesu dan kecewanya memutuskan untuk pulang.

"Oh iya Rama, kalo kamu ada apa-apa, kamu bisa kok chat Tante, nih nomer Tante". Tante Mia pun memberikan kontaknya kepada Rama. Rama yang awalnya menolak akhirnya mencatat nomer Tante Mia di handphonenya dan 'missed call' nomor tersebut.

"Makasih ya Tan. Aku pulang dulu".
"Iyaa Rama, maaf ya. Next time..." dengan suara lembut, Tante Mia memberikan Rama sebuah harapan.

Rama pun tak mendapatkan apa-apa hari itu. Rama hanya bisa terdiam dan merenung di kamarnya. Rama memutuskan untuk berolahraga saja dirumahnya. Disaat tubuh Rama di basahi oleh keringat. Handphone nya pun berdering menandakan ada chat masuk.

Ternyata chat itu berasal dari Tante Mia. Betapa kagetnya Rama, Tante Mia mengirimkan fotonya yang sedang bekeringat karna kebetulan Tante Mia juga sedang 'nge-gym' bersama teman-temannya.

*Isi Chat Rama dan Tante Mia*

"Bagus gak Ram badan Tante?".
"Perfect!"
"Kamu lagi apa Rama?"
"Lagi workout Tante". *Rama mengirimkan fotonya yang sedang berlumuran keringat itu kepada Tante Mia*
"Wow".

POV Tante Mia

"Eh guys, sini liat, bagus banget kan bodynya? Bikin dag dig dug serrr deh". Tante Mia memperlihatkan foto yang di kirimkan Rama.
"Siapa itu?". Seorang teman dari Tante Mia pun menanyakan siapa yang ada di balik foto itu.
"Ini loh, tetangga gue. Temennya si Siska"
"Loh kok bisa chatan sama lu sih?" tanya teman Tante Mia penasaran.
"Ya bisa dong, gue juga udah ngeee. Eh" hampir aja Tante Mia keceplosan tentang apa yang sudah ia lakukan bersama Rama.

Teman-teman Tante Mia langsung menatap Tante Mia dengan tatapan tajam.

"Udahhh, lanjut aja yuk" Tante Mia berusaha menutupi apa maksud dari omongannya. Dan mengajak teman-temannya untuk lanjut. Tapi hal itu tak bisa di anggap selesai. Beberapa teman Tante Mia masih saja penasaran dengan omongan itu.
POV Tante Mia end

Tak terlepas dari beberapa foto yang di kirimkan kepada Rama saat ia 'nge-gym' saja. Aksi Tante Mia pun semakin liar untuk menggoda Rama. Wajar saja Tante Mia berprilaku seperti itu. Karna ia sudah lama tak merasakan sentuhan seorang laki-laki setelah ia bercerai. Mungkin, Tante Mia memang lagi butuhnya perhatian dari seorang laki-laki. Tapi malah sama laki-laki yang mencintai anak perempuannya.

***

Bakalan kayak gimana lagi sih nih ceritanya? Hmm.. Ikutin aja ya cerita si Rama yang 'katanya' lagi berjuang untuk Siska ini. Apakah dia berhasil dapetin hati Siska? Atau malah hati Tante Mia yang tercuri oleh Rama? Atau Rama akan mendapatkan sosok wanita pujaan hatinya yang baru?

Oh My Lick! (21+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang