SISKA DAN RAMA PART 1

1.3K 7 0
                                    

***

Hari-hari Rama di isi dengan menonton film dewasa. Semua yang di tontonnya ingin sekali ia lampiaskan ke Tante Mia. Tapi nyatanya, itu semua di persiapkannya untuk Siska. Tengah asik menonton. Rama terperanjat mendengar pintu rumahnya di ketuk seseorang. Hanya suara ketukan pintu saja yang terdengar dari kejauhan. Rama keluar dari kamarnya dan menuju pintu depan.

"Hai Ramaa, apa kabar?" Sapa Siska.

Ternyata di balik pintu adalah Siska. Tanpa sepengetahuan Rama. Siska kembali mengejutkan Rama yang tengah asik menonton film dewasa. Pusaka Rama masih keras efek dari nonton film tersebut dan Rama berusaha untuk menutupinya.

"Eh Siska, baik kok" jawab Rama sambil berusaha merapatkan pahanya dan menutupi area pusakanya.
"Iya nih Ram, tiba-tiba aku pengen kesini aja"
"Kamu kenapa pegangin itu? Kebelet pipis ya?" tanya Siska melihat tingkah Rama yang terus menutupi pusakanya.
"Eh gak kok Sis, yaudah ayo masuk" jawab Rama untuk mengalihkan pembicaraan.
"Eh jawab duluu, baru aku masuk" tanya Siska dengan rasa penasaran
"Benerann, gak ada apa-apa kok Sis"
"Kamu nonton bokep ya? Hayoo ngakuuu"

Karakter Siska yang memang mulutnya suka ceplas-ceplos membuat Rama panik. Karna apa yang di katakan Siska sangat tepat.

"Eh ngga, ngawur aja kamu" wajah Rama sangat memperlihatkan bahwa ia sedang panik setengah mati.
"Hahahahahaha, iya iya aku percaya, becanda aja kok" sambil tertawa, Siska langsung masuk dan duduk di sofa ruang tamu
"Kamu mau minum apa Sis? Aku buatin."
"Minum yang ada aja deh, ntar aku minta ini itu malah kamu gak sanggup"
"Eh beneran, kamu pengen apa? Kalo ga ada disini, aku pesenin nih"
"Yaudah, air putih aja cukup kok Ram"

Sambil berjalan menuju dapur, Rama terlihat masih panik dengan perkataan Siska tentang dirinya. Rama pun berusaha untuk tetap tenang.

Rama pun duduk di samping Siska.

"Kamu kemana semalam Sis? Aku kerumah kamu tadi malem.."
"Hah?? Kamu kerumah??" dengan mata agak sedikit melotot, Siska kaget atas pertanyaan Rama
"Iyaa aku kerumah, Mama kamu bilang kamu nginep dirumah Alex"
"Loh kok kerumah Alex, aku nginep dirumah Angel, temen kuliahku"

Dalam hati Rama. Siska yang bohong atau Tante Mia yang bohong nih. Rama pun bingung memikirkan apa yang dikatakan Siska.

"Yaudah sih Sis, gausah di bahas, kita nonton aja yuk. Mau gak?" Rama langsung mengalihkan pembicaraan agar apa yang sudah terjadi antara dia dan Tante Mia tak terendus oleh Siska.
"Boleh, gasss!!!"
"Kamu suka genre apa? Romance? Horror? Atau apa?" tanya Rama sambil melihat ke arah Siska.
"Apa aja boleh sih. Tapi kurang lengkap kalo gak ada cemilan" pinta Siska.
"Oh iya juga. Bentar aku ambil ya. Kebetulan disini cemilannya banyak. Tapi aku jarang ngemil."
"Yeeee, buat apa juga di beli kalo gak dimakan, buat aku aja!" Siska dengan muka nyeleneh langsung menyuruh Rama ngambil cemilan.
"Naik duluan gih ke kamar" Rama menyuruh Siska untuk ke kamarnya.

Disaat Rama ke dapur. Siska masuk ke kamar Rama dan memperhatikan seluruh isi kamar Rama. Kamar laki-laki banget. Di dindingnya terdapat foto Rama bersama Mami dan Papinya. Kamar yang begitu luas dan fasilitas yang lengkap. Kamar Rama tertata dengan rapi. Tak seperti kamar lelaki pada umumnya. Koleksi 'Hotwheels' Rama tersusun rapi di lemari kaca kamarnya.

"Pantesan si Rama ga bosen dirumah. Ternyata begini isi kamarnya" gumam Siska sambil terus memperhatikan sekeliling kamar Rama.

Disaat Siska tengah asik memperhatikan sekeliling kamar Rama. Tak sengaja Siska menekan tombol di keyboard Rama. Kondisi komputer dalam keadaan 'sleep' tiba-tiba menyala. Betapa kagetnya Siska melihat kearah layar monitor itu. Video yang ditonton Rama masih belum di 'close' oleh Rama. Ternyata yang dibilang Siska tadi bener, kalo Rama lagi nonton film dewasa.

"Hahh?? Ternyata Rama..."

Rama tiba-tiba masuk ke kamar dan kaget melihat isi monitornya dipergoki Siska. Rama langsung masuk ke kamar dan cepat-cepat nge-close video itu.

"Aduuhh Sis, maaf ya maaf, aku bisa jelasin" ekspresi Rama panik dan langsung menekan tombol 'mouse' nya berkali-kali untuk nge-close video itu sambil menghalangi pandangan Siska dengan punggungnya.

"Ga perlu di jelasin Ram, ini normal kok, aku juga biasa nonton" Siska mencoba membuat Rama tenang.

Rama kaget mendengar jawaban dari Siska yang begitu santainya.

"Eh iyaa, taaapii, aku malu Sis" jawab Rama sambil terbata-bata
"Ahh buat apa malu, kamu kan udah cukup umur buat nonton yang beginian"
"Yaaa yaudahh kita nonton yang lain ya, ini cemilannya.." Rama langsung mencari film yang akan mereka tonton sambil memberikan cemilan yang di ambilnya dari dapur
"Iyaaiyaa, nah itu baguss filmnya, itu ajaa!!" Siska menunjuk kearah monitor dan memilih film bergenre romance yang ada di layar monitor itu.

Film ini memang bergenre romance. Namun, cukup banyak adegan panas antara aktor dan aktris di film itu. Tanpa ragu, Rama langsung memilih film itu dan memutarnya. Mereka berdua pun duduk di tempat tidur Rama yang tepat mengarah ke layar monitor. Selang beberapa menit, film itu menunjukkan sebuah adegan panas. Siska dan Rama saling tatap-tatapan dan mereka berulang kali mengalihkan pandangannya kearah monitor dan bertatapan. Seperti nya mereka tak lagi fokus menonton film itu, setiap ada adegan ranjang, mereka selalu bertatapan. Adegan panas yang disaksikan oleh mereka pun seakan-akan menghipnotis Rama. Pandangan Rama pun malah fokus melihat kearah tubuh Siska yang montok. Siska menggunakan baju yang belahan dada nya terbuka sehingga membuat batin Rama bergejolak memperhatikan itu.

"Apa liat-liat? Noohh fokus nonton. Kan bukan aku yang lagi akting" Siska tau bahwa Rama dari tadi memperhatikan dirinya.
"Eh iya. Maaf Sis, soalnya lebih menarik yang disamping aku daripada yang di layar. Hehehe"
"Ahh masaaa?" dengan nada manjanya Siska membalas gombalan Rama.

Mereka berdua pun sepertinya terbawa suasana karena adegan film yang begitu banyak memperlihatkan adegan ranjang. Rama tampak gelisah mempertahankan pusakanya yang semakin mengeras dan hampir memenuhi celana pendek yang di pakainya, karna film itu dan karna keseksian Siska. Rama selalu mencuri-curi pandang kearah belahan bukit kembar milik Siska yang terlihat sangat jelas olehnya. Siska yang sempat risih karna di perhatiin Rama daritadi langsung....

"Jangan diliat aja Rama, nihh pegaanggg" Siska langsung menarik tangan kiri Rama dan menempelkan ke bukit kembar itu.

Tangan Rama seakan membeku di dada Siska. Dia kaget dan kembali rasa panik itu datang. Rama berusaha untuk bersikap rileks. Sembari berusaha untuk tetap tenang, Aura kenakalan Rama pun keluar. Rama tiba-tiba menggenggam kedua bukit kembar itu yang membuat Siska mendesis dan merintih.

"Aaahhhh..."

***

Oh My Lick! (21+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang