YANG KETIGA

623 5 2
                                    

    Setelah mendengar perkataan Rama yang membuatnya sedikit syok, Mia terdiam sesaat. Terlihat wajah usil Rama yang melihat ke arah Mia yang sedang berpikir keras.
   
    "Janganlah Mas, malu saya mandi berdua. Gantian aja ya.." ucap Mia dengan pipi yang merah merona.
    "Iyaa Mia, saya becanda aja kok, jangan terlalu serius.." balas Rama dengan senyum kecil di wajahnya.
   
    POV Mia
    "Duuhh, makin nyut-nyutan denger kata-kata Mas Rama ngajak mandi berduaan" ucap Mia dalam hati sambil meraba gundukan merah muda miliknya. Mia membayangkan jika ia mandi berdua Rama, membayangkan sentuhan tangan Rama menggosok tubuh bagian belakangnya, meraba ke bagian bukit kembarnya dan menyentuh area sensitifnya dengan lembut. Tubuh Mia melekuk-lekuk membayangkan hal itu dan menyentuh tubuhnya dengan tangannya yang di bayangannya adalah tangan Rama, Mia berbaring di 'bathub' dan mulai menyentuh bagian sensitifnya, Mia memasukkan jari-jarinya ke dalam si kecil mungkin berwarna merah muda. Mia begitu asik memainkan jari-jarinya pada area sensitifnya yang membuatnya 'basah' dan mendesah pelan.
   
    "Ahhhh, Ssshhh.."
   
    Semakin deras cairan kental keluar dari tubuh Mia yang sudah dalam keadaan bernafsu membayangkan Rama menggaulinya. Setelah cukup lama 'bermain' sendiri. Mia sampai pada puncaknya..
   
    "Aaaahhhh..!!!" Mia mendesah panjang mengiringi puncak kenikmatannya yang membuat tubuhnya mengejang dan merapatkan kedua pahanya. Setelah mengatur kembali ritme nafasnya yang tak beraturan, Mia beranjak dari 'bathtub' dan mandi menggunakan 'shower'.
    POV Mia End
   
    Setelah begitu lama menunggu Mia mandi, Rama ternyata sudah terlelap ke alam mimpinya. Mia keluar mengenakan handuk dari kamar mandi langsung memakai baju tidur yang di belinya di toko baju tadi siang. Mia sangat suka membeli pakaian yang mini, karna bodynya terlihat sangat cocok dengan baju-baju berukuran mini, yang membuat bodynya menjadi terlihat kencang. Seperti kebiasaan wanita pada umumnya, jarang sekali memakai 'pembungkus' bukit kembar ketika ingin tidur. Mia berbaring di sebelah Rama yang sudah tertidur lelap karna menunggunya mandi. Mereka tidur berdua dalam satu ranjang dan selimut, merasakan pergerakan Mia di sebelahnya, Rama reflek menggeser tubuhnya dan berbagi tempat untuk Mia. Mia meratapi wajah Rama yang sedang tidur, terbesit dalam hati Mia untuk menjamah bibir Rama yang menggoda itu, tapi Mia tak memiliki cukup keberanian untuk melakukannya, Ia takut perbuatannya akan membangunkan Rama yang sedang beristirahat.
   
    ***
    Mia berbaring membelakangi Rama, Mia tak bisa tidur karna memikirkan suaminya yang tak kunjung pulang dan menghubunginya, Mia sangat menginginkan sentuhan hangat suaminya pada dirinya, rasa ingin itu di rasakan Mia sejak pertama kali ia menikah. Tapi mereka sangat jarang melakukan hubungan layaknya suami istri. Mia hanya melampiaskan nafsu kepada dirinya sendiri selama ini, ketika keinginannya di tolak oleh suaminya yang beralasan "capek".
   
    Sedang mengalir dalam lamunan, terasa sentuhan tangan Rama yang menyentuh pinggul Mia dan memeluknya dari belakang, mendadak desiran darah Mia terasa di sekujur tubuhnya, detak jantungnya berdegup kencang, Mia mengangkat kepalanya dan melihat ke arah Rama yang masih dalam keadaan terpejam. Tubuh Mia seakan membeku dan tak tau apa yang harus ia perbuat, Mia hanya bisa pasrah menerima sentuhan dari Rama, tangan Rama mulai nakal dan meraba naik di sekeliling bukit kembar milik Mia. Mia pun bergedik karna sentuhan itu membuat ia ber-gairah. Mia masih diam seperti orang ketakutan, badannya gemetaran. Dalam hatinya,
   
     "Ini Mas Rama benar-benar tidur atau hanya pura-pura tidur?".
   
    Tangan Rama mulai menyentuh pucuk merah muda milik Mia yang membuatnya berdesis pelan.
   
    "Eughh..."
   
    Mia merapatkan kedua pahanya menahan denyutan area kewanitaannya dari rangsangan Rama. Karna sudah merasa kepalang tanggung, Mia langsung berbalik badan dan melumat bibir Rama dengan agresif, Rama seketika sadar dari tidurnya dan membalas kecupan itu dengan lembut, sesekali mereka bertukar saliva dengan bersilat lidah satu sama lain. Rama langsung beranjak dari tidurnya dan menuju area paling sensitif Mia, Rama menopang kedua kaki Mia dengan tangannya dan memposisikan paha Mia sedikit terbuka.
   
    Rama langsung membuka sehelai kain tipis yang menutupi area kewanitaan Mia, kini Mia tak lagi memakai benda kecil berbentuk segitiga itu, tubuhnya yang putih mulus nan seksi, sangat jelas di hadapan Rama. Rama langsung melahap setitik benda kecil berwarna merah muda yang berada di pucuk keintiman Mia.
   
    "Aaaahhh, Ughhh.." Mia mendesah mengiringi irama gerakan lidah Rama di area sensitifnya yang brutal.
   
    Rama menjuluki skill menjilatnya dengan sebutan "Oh My Lick!" yang berarti membanggakan dirinya sendiri dalam hal jilat men-jilat, khususnya pada area paling sensitif wanita.
   
    Jari-jemari Ramapun menerobos masuk pertahanan Mia sembari lidahnya sibuk menggelitiki Mia.
   
    "Aaaahh Masss, Sssshhh.." desah Mia tak beraturan
    "Aahh, aaahh, enakkk, Ahhh..."
   
    Mia mencapai puncaknya yang pertama. Setelah selesai membuat Mia tak berhenti menggeliat, kini Rama mulai mengeluarkan Pusakanya yang berukuran 'bangkok' itu. Mata Mia terbelalak melihat ukuran Pusaka Rama yang baginya sangat besar dan akan me-rusak pertahanannya dengan sa dis!
   
    Mia sudah siap dengan posisinya yang berbaring pasrah di atas tempat tidur dan menunggu Rama menerobos masuk ke lu bang kenikmatannya itu. Rama sudah bersiap untuk menancapkan pusakanya ke lu bang kenikmatan Mia. Begitu masuk, Mia langsung merintih menahan besarnya beban yang masuk ke dalam dirinya, yang baru kali itu ia merasakannya.
   
    "Aaakkhh, sakiittt. Uuhhh.." rintih Mia
    "Sakit ya Mia?.." ucap Rama pelan.
    "Gakk Mas, lanjutin aja, nanti lama-lama enak kok.." ucap Mia yang sedang menikmati terobosan pusaka milik Rama.
   
    Rama memulai dengan pelan agar Mia dapat menerima si 'bangkok' nya itu bermain.
   
    "Aaaahhh, Shhh, gede bangett Mas.."
   
    Rama mulai mempercepat ritmenya karna melihat Mia yang sudah tampak keenakan.
   
    "Aaahhhh, Awwwhhh, Akkkkhhh.." Mia berteriak karena Rama mempercepat ritmenya yang membuat Ia semakin ber-gairah dan merasakan sedikit pedih di area kewanitaannya.
   
    "Enak Mia?.."
    "Hmmmpp, enak Mass, terusin.."
    "Aaakkhhhh.."
   
    Tubuh mereka berdua sudah di lumuri keringat karna pertempuran yang sangat dahsyat itu. Mia mulai terbiasa dan menggerakkan pinggulnya ke kiri dan ke kanan. Tangan Rama mulai menjamahi bukit kembar Mia yang sangat kencang dan lembut itu, sesekali Rama mengecup pucuk bukit kembar Mia yang berwarna merah muda itu. Mia semakin ber-gairah dengan aksi Rama yang begitu lembut.
   
    "Aaakkhh Mass, akuuu.."
   
    Rama semakin mempercepat ritme permainan.
   
    "Akkuuuu keluuaaarr.."
    "Aaahhh.."
   
    Rama langsung mencabut pusakanya dan meluncurkan cairan putih kental miliknya tepat di atas kedua bukit kembar Mia dan ada yang menetes mengenai bibir Mia. Tubuh Mia mengejang dan terlihat sangat puas dengan permainan Rama kepadanya.
   
    Mereka berduapun berbaring menatap ke langit-langit kamar itu tanpa sehelai kainpun menutupi tubuh mereka, sambil mengatur kembali nafas yang terengah-engah itu, Mia melihat ke arah Rama dan mengecup bibir Rama.
   
    "Mas, makasih ya." ucap Mia
    "Kok makasih?" tanya Rama heran.
    "Iya, baru kali ini saya ngerasa puas banget.."
    "Loh emang selama ini kamu gak ginian sama suami kamu?" tanya Rama.
    "Pernah Mas, tapi kayak terpaksa aja, belum apa-apa udah keluar.."
    "Hahahaha gak asik.." Rama tertawa jahat mendengar ucapan Mia tentang suaminya.
   
    Mia bercerita tentang hubungan ranjang Ia dan Suaminya yang tak senikmat seperti yang di lakukan Rama. Bahkan Mia tak pernah mencapai puncaknya saat berhubungan bersama suaminya. Rama hanya menjadi pendengar yang baik dan memberi saran-saran positif, karna ia tau siapa suami Mia sebenarnya. Kali ini, skor antara Rama dan Alex adalah 1-1.
   
    "Mia, jaga rahasia ini ya." pinta Rama
    "Baik Mas.." balas Mia dengan mengedipkan pelan matanya.
   
    Setelah mengobrol cukup lama. Mereka berduapun tidur dan membiarkan malam itu yang menjadi saksi bisu atas hubungan ter-larang di antara mereka berdua.
   
    ***
    Kini, tiga wanita sudah di tiduri Rama. Tak seorangpun tau kalau Rama memiliki hubungan spesial kepada siapa saja. Tapi sebenarnya, orang-orang yang telah ia kuasai adalah orang yang akan sangat berpengaruh pada hidupnya. Jika terbongkar, maka hancurlah hidup Rama. Tapi, wanita yang sudah di tiduri Rama, akan sulit untuk melepaskannya, mengingat skill Rama yang sangat luar biasa memanjakan wanita di atas ranjang.
 

Oh My Lick! (21+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang