24.wisuda

165 37 3
                                    

السلام عليكم

walau di titik awal kau menemukan banyak kesusahan, jangan lah menyerah sampai kau menemukan keindahan di titik akhirnya.

Almayra hawathul husna

••••

hari ini, tepatnya hari wisuda Mayra di universitas Nurul hikmah.

Sejak tadi pagi, wanita itu sudah bersiap untuk hari wisuda nya, dengan menggunakan abaya hitam dengan kerudung segi empat itu terlihat sangat cantik sekali.

"Cantik tidak Al?." Mayra bertanya, wanita yang berada di depan kaca itu memutar-mutar tubuhnya untuk memperlihatkan dirinya pada sang suami.

Yusuf yang sedang sibuk dengan ponselnya menoleh ke arah wanitanya, kedua sudut pria itu terangkat, tersenyum dengan sempurna.

"kau lebih dari kata cantik ya Humaira ku." Pujinya menatap kagum wanita yang terlihat senang mendengar Pujiannya itu.

Mayra mengulum senyum, matanya melihat sekitar, satu tangannya ia taruh di pinggang seolah berfikir sesuatu, "jika lebih dari cantik, namanya apa?."

Yusuf melempar handphone nya ke kasur, beranjak dari duduknya melangkah mendekati sang istri, ketika sudah berada di hadapan Mayra, tangan pria itu terangkat mengelus lembut pipi cabi istrinya.

"sangat. Sangat cantik... kau bukan hanya sekedar cantik, tapi sangat cantik ya Humaira."

Sang pria berujar dengan tak memudarkan senyumannya sama sekali, wajah pria itu mendekat untuk mencium istrinya.

"Mari berangkat, nanti kau terlambat."

Mengangguk kecil, Mereka pun melangkahkan kaki keluar kamar, dengan berjalan berkesampingan seraya mengobrol kecil.

"kau akan melihat wisudanya kan?." tanya sang istri di sela jalan mereka.

"Maafkan saya ya Humaira, saya tidak bisa melihat wisudamu Karena ada meeting penting." Yusuf menjawab lesu dengan tatapan sedih melihat istrinya.

walau di hati wanita itu ada rasa kecewa, tapi ia tidak boleh egois, mau bagaimanapun suaminya juga punya pekerjaan yang harus di urus.

mayra mengembangkan senyumannya, menggandeng tangan Yusuf senang.

"tidak apa. Saya mengerti..."

mendengar itu, Yusuf tersenyum hangat, "terimakasih. tapi saya akan usahakan datang untuk menjemput mu pulang."

"jika tidak bisa, tidak apa." ujar Mayra menenangkan.

"tidak. saya akan usahakan untuk itu."

•••••

"selamat ya may." ujar teman-teman Mayra, mereka semua saling mengucapkan selamat pada satu sama lain.

"Iya, selamat juga ya."

wisuda nya sudah selesai, mereka kini sedang melakukan sesi foto untuk mengabadikan hari terakhir ini.

"Setelah hari ini gak ada lagi kebersamaan, gw bakal kangen kalian semua." ujar salah satu dari mereka.

Mayra yang duduk memperhatikan seluruh temannya sejak tadi tersenyum kecut mendengar tutur kata temannya.ya, benar juga, setelah ini semua, segalanya berakhir dan mereka akan berjalan di jalan mereka masing-masing.

Bukan Pilihan Hatiku (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang