25.ufa dan afan

169 35 10
                                    

السلام عليكم

Apa kabar?semoga baik yaa?
masih pada nunggu up gak?

oh ya, jangan pada kaget bacanya yaa?

••••

setiap manusia pasti akan merasakan mati, dan pada Allah lah kalian semua kembali.

••••

Yusuf duduk di kursi kerjanya dengan memegangi kepalanya yang terasa pening, sepertinya sakit nya mulai kambuh lagi. Ia sangat kelelahan hari ini, jam masih menunjukkan pukul 14.43 tak mungkin jika Yusuf pulang untuk beristirahat sedang pekerjaan nya masih banyak.

Yusuf mengambil obat di laci meja kerjanya, mengambil air putih yang di bawakan oleh ricko tadi, dengan cepat meminum obatnya.

ricko tau jika Gus nya sedang tidak enak badan, Karena itu dengan setia ia selalu berada di samping Yusuf. Yusuf tak memperkerjakan asisten perempuan karena ia tak mau jika segalanya yg ia lakukan di kantor di urus oleh perempuan, jadi ia mempekerjakan ricko sebagai gantinya, ricko yang menemani ia semenjak Yusuf pertama kali menggantikan abinya disini.

pekerja yang bekerja di perusahaan miliknya pun sudah di atur dengan baik, ia memisahkan pekerja perempuan dan laki-laki, serta perempuan yang bekerja disana wajib menggunakan hijab dan pakaian yang longgar agar tak terlihat menggoda.  tapi gak jarang juga Yusuf hanya mempekerjakan lelaki dan jarang menerima pekerjaan perempuan.

"Gus gak mau pulang aja?."

Melihat Gus nya yang terlihat benar-benar letih, menidurkan kepalanya pada tumpukan tangan itu terlihat khawatir melihatnya.

"tidak ko, pekerjaan saya masih banyak."

"biar saya yang selesaikan Gus, lebih baik Gus istirahat saja."

ricko diam ketika tak ada jawaban sama sekali dari Gus nya, ia pikir mungkin Gus nya tertidur karena terlalu lelah karena sejak pagi pria itu tak henti-hentinya berjalan kesana kesini untuk memeriksa setiap pekerja dan menjalani beberapa meeting dengan klien nya.

"Gus, Gus tidur yaa?." tanya ricko mendekat ke arah Yusuf yang memejamkan mata, ricko memegang tangan Gus nya, dirasa ada yang aneh ia taruh tangannya pada dahi Yusuf.

"Astaghfirullah Gus, panas banget."

•••••

Mayra yang sedang hamil besar itu berjalan cepat menelusuri koridor rumah sakit yang terlihat ramai. Mendengar kabar bahwa suaminya masuk rumah sakit membuat Mayra khawatir dan langsung tancap gas untuk datang kemari.

"Assalamualaikum." Ujar Mayra memberi salam.

"Waalaikumsalam." Jawabnya melihat sekilas sosok yang berucap salam tadi.

"ricko, suami saya dimana?." Tanya Mayra ketika menemukan sosok ricko di depan suatu ruangan.

"Gus Yusuf di dalem Ning, dokter bilang beliau cuma kena demam ringan jadi Ning tidak usah khawatir."

"Boleh saya..."

"Boleh Ning silahkan, saya disini jika Ning butuh sesuatu." Jawab ricko sopan.

Bukan Pilihan Hatiku (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang