Razan Qabeel Khartanto.
Aku pernah denger nama ini, hmm sering malah, dia adalah senior aku di kampus dan tentu saja sangat banyak yang mengidolakan dia tapi entah mengapa sikap dan sifatnya sangatlah bertolak belakang dengan tampangnya.
Tampangnya?
Jangan di tanya, tentu saja sangat tampan, putih, tinggi, modelan boyband-boyband korea, yang paling tidak bisa di mengerti tuh otaknya pun encer banget, entah punya berapa kapasitas gigabyte otaknya karena di setiap olimpiade di kampus pria itu justru menang.Sikap dan sifatnya?
Dihh 360 derajat bertolak belakang dengan tampangnya, dia tidak pernah senyum, jarang ngobrol bahkan sekedar membalas sapaan cewek-cewek yang bertemu dengannya dia tidak mau.Yang paling sadis pernah ada cewek satu angkatan sama dia yang menyatakan cintanya di lapang kampus dan udah di tonton 1 gedung, bayangin deh! Ehhh malah di tinggalin gitu aja tanpa sepatah apapun, boro-boro kalimat, satu kata aja engga ada.
Tapi anehnya dia kayak gitu hanya ke cewek-cewek saja, ke teman-teman cowoknya bahkan ke adik angkatannya yang cowok, dia biasa aja gitu ngobrol bebas, senyum, ketawa dan kalau lagi ketawa duhhh bisa bikin semua cewek yang ngeliatnya dari jarak 2 meter aja tuh melenyott.
Mau liat fotonya?
Let's guess, what am I doing?Yes, I'm having lunch with Razan.
It's crazy right?
What am i doing here?!Hahh Bisa-bisa aku sakit perut makan siang sama dia, masalahnya gimana bisa fokus makan kalau yang di depan mata aku setampan dan sebatu ini, bukan batu sih lebih mirip patung gerak yang gak bisa ngomong!
Duhh, dari tadi cuma beberapa kalimat aja yang keluar, itu pun aku yang duluan mulai nanya. Pinter sih pinter di dunia media tapi kalo dunia pribadinya kayak gini ya gimana ya.
Yaudah mulai lagi deh ngobrol.
"Emm udah beres?""Sudah" jawabnya.
Krik .. krik ..
"Emm mau langsung pulang apa gimana kak?" Tanya aku lagi.
'kak' hah! Tentu aja aku panggil dia kakak, secara doi senior aku kan masa aku panggil 'Zan' atau 'Raz' hahh sok akrab banget kan jadinya.
"Kamu mau kemana?" Tanyanya.
Akhirnya ya tuhan dia balik nanya aku!
"Kalau aku sih hari ini lagi free gak ada jadwal kecuali kalau ada EC baru aku ke rumah sakit""Rumah sakit kamu dimana?"
"Aku di Brawijaya Antasari"
"Oh yang Jl Taman Brawijaya itu ya"
Aku mengangguk, apa aku harus tanya dia kerja dimana ya? Tapi kan aku udah tahu dari Ibu.
"Emm kalau kakak rumah sakit mana?"
"Aku di Siloam Hospitals"
"Oo deket dong kak" Ups! Haduh mulutku huhu ngapain juga aku harus ngomong gitu. "Hehe gak maksudnya ya deket sama Brawijaya" aku menutup mulutku dengan tangan.
Razan terseyum.
Blushh ..
E ehh dia senyum! Yaampun ganteng banget."Tadi kamu nanya mau kemana lagi kan, aku juga free hari ini, ini kan minggu dan hari ini aku gak punya pasien yang harus aku tunggu kabarnya ya jadi free"
Whaa, berapa kalimat tadi? Coba-coba aku itung dulu, ternyata dia bisa juga ya ngomong panjang lebar.
"Halo?" Tanya Razan melambai padaku.
"Ehh ya kak" Bodoh! Kok bisa aku ngelamun.
"Aku juga gak ada acara, jadi mau lanjut apa balik aja?" Tanya aku lagi.
"Kayaknya aku masih bisa 2 jam-an lagi, soalnha jam 3 nanti aku harus jemput adik aku"
"Oo gtu"
Dia punya adik toh, gemes banget mau jemput adik katanya hihi. Beruntung banget jadi adiknya ya punya kakak yang ganteng kayak boyband gini.
"Kalau gitu gimana kalau kita ngopi aja? Kamu suka kopi gak?" Tanya Razan.
"Suka-suka kak, aku punya tempat kopi daerah sini yang enak! Mau coba gak kak?"
"Boleh" Razan berdiri setelah aku berdiri, tadi dia sudah bayar jadi kita langsung jalan aja.
"Kamu tunggu disini, aku ambil dulu mobil"
Tanpa sadar aku memegang lengan Razan "Eh kak, gak usah pakai mobil, kita jalan aja deket kok"
Razan melihat lengannya yang aku pegang. "Ups! Maaf kak, gak sengaja, maaf ya"
Aku melepaskan tanganku segera, aku paling tahu kalau cowok ini paling gak suka di sentuh. Tau dari siapa? Yang jelas bukan Ibu hehe, dari gosip-gosip di kampus lah, banyak banget yang katanya fakta-fakta tentang Razan beredar.
"Ayo kalau gitu"
Duh aku jadi degdegan, aku takut banget dia marah, aku jalan di belakang dia aja deh.
"Abel?"
"Ya kak?"
"Kok kamu di belakang, kan yang tahu tempatnya kamu nanti nyasar"
"Oh iya" aku berjalan sejajar dengan Razan. "Oh iya kak, aku minta maaf ya tadi gak sengaja pegang tangan kakak"
"It's okay Abel"
Tbc 🫠
KAMU SEDANG MEMBACA
Razan ♡ Amabel
RomanceIceberg? Ya aku menikah dengannya. Apakah dia sungguh mencintaiku? Happy reading 😗 (18+) All pictures: Pinterest