- 11

228 15 0
                                    

Halo!

Makash ya yang udah vote and sering komen di cerita ini, it's mean alot for me jadi semangat deh nulis ceritanya 😅

Happy reading :)

...

"Aku anterin kamu deh sampai rumah"

Abel menghela nafasnya, selama perjalanan pulang ke rumah Razan, pria itu terus saja membicarakan bahwa dirinya harus mengantarkan Abel pulang ke rumahnya memakai mobil yang berbeda atau opsi lainnya langsung ke rumah Abel nanti Razan pulang menggunakan Taxi.

Apa-apaan ini? Kan Abel memang berniat menjemput, kalau begitu langsung saja Razan memakai taxi dari bandara, pikir Abel.

"Abel?" Tanya Razan, Abel terdiam kesal, dia sudah tidak ingin berdebat lagi.

"Abel?" Tanyanya lagi. "Hei?" Razan melirik gadis itu, pipinya jadi mengembang karena cemberut membuatnya terlihat sangat menggemaskan.

Razan mengusap pipinya. "I'm sorry, okay ini ke rumah aku dan aku gak akan antar kamu pulang. Tapi harus janji kalau ada apa-apa langsung kabarin aku dan kalau sudah sampai rumah juga kabarin"

Berapa kata tadi yang di ucapinnya? Pikir Abel lagi.

Abel mulai tersenyum dan melirik Razan. "Bener ya?"

"Iya" jawab Razan.

Mereka sampai di depan rumah Razan. "Mau masuk?"

Abel menggeleng. "Nope, it's too late. Sudah malam kasian pasti udah pada siap-siap mau tidur"

"Okay" Raza membuka sabuk pengamannya. "Oh dan aku gak bawa martabak jadi gak enak mau masuk"

Razan menatap Abel yang sedang tersenyum lebar menahan tawanya. "Are you kidding me?"

Abel tertawa. "Sorry, yaudah masuk gih" ucapnya lalu Razan keluar dari mobil dan mengambil koper di belakang sedangkan Abel dia berpindah duduk ke kursi pengemudi tanpa turun dari mobil.

"Hah? Kapan kamu turunnya?" Tanya Razan saat melihat Abel sudah duduk cantik di belakang setir.

Abel kembali tertawa. "Ya tinggal pindah dari sini kesini" sambil memeragakan memakai tangannya.

"Gih masuk"

"Kamu dulu yang jalan, bye the way thank you ya udah jemput aku hari ini. Aku jadi gak enak kamu pulang sendiri"

"My pleasure, apa sih yang engga buat kakak ganteng" ucap Abel lalu memegang mulutnya, ups! Salah ucap dia. "Yaudah aku pulang ya kak, bye! Assalamualaikum"

...

Sepanjang jalan Abel terus melirik ke jari manisnya yang berada di setir mobil, cantik banget!

"Gak bisa apa sedikit romantis pakai ngomong 'Abel will you marry me?' He he he dasar Iceberg!"

"Gak apa-apa deh aku suka kok meskipun kamu gunung es"

Abel membesarlan volume musiknya, sambil berkendara Abel paling suka karaokean di mobil sambil teriak-teriak, kan orang di luar gak akan ada yang dengar.

"Bu, Abel pulangggg! Assalamualaikum" teriaknya.

"Waalaikumsalam, Abel kamu tuh anak gadis kok malem gini baru pulang sih gak ngabarin Ibu lagi bikin khawatir!"

"Gimana kalau ada apa-apa di jalan Ibu gak tau, mana ponsel kamu mati lagi Ibu telponin dari tadi" tambahnya.

Abel menghela nafasnya. "Bu, Abel baru aja nyampe gak usah di omelin dong bu"

Razan ♡ AmabelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang