- 13

221 11 2
                                    

Happy wedding!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy wedding!

Okay Razan dan Abel sudah resmi jadi suami istri dengan proses yang cepat, semua memang sudah di rancang oleh keluarga Razan dan Abel tanpa diri mereka terlibat sama sekali di luar gaun dan makeup pengantin, Abel sendiri lah yang memesannya.

Abel memang ingin memakai baju yang sederhana dengan riasan dan hairdo yang tidak terlalu mencolok, bahkan fitting gaun pun Abel tidak bertemu Razan karena kesibukan pria itu.

Sepanjang acara tersenyum, sebenarnya Abel menyimpan ketakutan tersendiri apakah Razan ingin menjadikan dirinya istri karena di minta oleh orang tuanya atau pria itu memang menyukai Abel, entah lah Abel belum mendapatkan jawabannya bahkan selama acara resepsi pun pria itu tidak menatapnya sama sekali. Huft sebal!

Apakah dia tidak menarik? Atau riasan dan gaunnya kurang mewah untuknya? Apa dia tidak bahagia?
Abel resah!

...

"Saya terima nikahnya Amabel Romeesa Jayadi binti Arman Jayadi dengan maskawin seperangkat alat solat, satu set perhiasan dan logam mulia 100 gram, tunai"

SAHH!!

Gugup, tentu saja!
Dari awal acara akad di mulai dia gugup, apa lagi bertemu dengan Abel dalam balutan kebaya yang kecantikannya membuatnya tambah gugup, dia takut melakukan kesalahan saat ijab kabul.

Acara resepsi! Di acara ini Razan malah makin tidak fokus, kenapa? Karena gaun yang di pakai Abel. Razan merasa tidak enak menatapnya padahal mereka sudah sah sebagai suami istri.

Kenapa gaunnya harus model gini sih? Bikin nyiksa gue, kan gue pengen liat muka cantik istri gue, karena belahan di bagian dadanya gue jadi gak enak kan mau liat muka Abel huuuffttt, gerutu Razan.

Selesai acara Razan dan Abel langsung masuk ke kamar hotel karena kebetulan acara mereka di langsungkan di sebuah hotel di Jakarta.

"Thank you for staying in The Langham, is there anything else i can help with?"

"No thank you" Razan memberikan tip pada pegawai yang mengantarnya ke room.

Abel duduk di sofa sambil memijit kakinya, sakit sekali ternyata memakai heel's tinggi dari mulai acara sampai malam begini, karena dia menyesuaikan dengan Razan yang tinggi agar terlihat serasi.

Razan berjalan mendekati Abel lalu tiba-tiba jongkok dan memegang kaki Abel, refleks Abel menjauh. "Eh kenapa kak?" Tanyanya.

"Sakit? Mau aku pijitin?"

"O-oh gak usah kak" ucap Abel cepat lalu menggeser duduknya, dia takut kakinya bau karena seharian ini berdiri pasti berkeringat.

Razan berdiri. "Yasudah kamu mandi dulu, pasti gak nyaman kan"

"I-iya kak" dengan cepat Abel masuk ke kamar mandi, jantungnya berpacu cepat, dia memegang dadanya. "Duh kok degdegan ya" lalu berjalan gelisah. "Mandi dulu deh biar relax"

Razan ♡ AmabelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang