- 21

258 16 1
                                    

Kok gue gampang luluh gini sih, dulu pas sama Riza gue bisa marah sampe berhari-hari tapi sama Razan baru dia bilang gitu aja semalem all the anger instantly disappeared! Batin Abel.

"Dan kenapa harus Sushi! Dia udah tau caranya bikin aku gak marah huft" ucapnya sambil menunggu ojek onlinenya.

Dia memutuskan untuk memakai ojek online ke rumah sakit Razan agar cepat, jam segini bener-bener jam macet, dia ingin segera bertemu dengan suaminya. Lah baru aja bilang harusnya lanjutin marah sekarang malah ingin cepat bertemu, Abel si labil.

"Bang, udah pake OV* ya bayarnya" ujar Abel.

"Okay Mpok" Abel berjalan cepat masuk. "Eh mpok mpok!" Ujar drivernya.

"Kenapa Bang?" Tanya Abel jaraknya 2 meteran dari driver ojek, si driver memberi kode pada kepalanya. "Oalah helm!" Lalu Abel berjalan kembali. "Nih Bang, maaf kelupaan he he he"

"Gak apa-apa Mpok!"

Duh malu gue, ada yang liat gak ya! Batin Abel, kan malu ya kalau ada yang liat terus ada yang bilang ke Razan, eh itu istrinya kelupaan helm, hell no!

Abel berjalan masuk kebetulan langsung melihat Ahza sedang berada di lobby rumah sakit. "Mantu Mama!"

"Hai Mama" Abel menghampiri lalu mencium tangan dan mencium pipi Ahza, sebenarnya dia agak malu karena disana terdapat beberapa dokter lain.

"Prof, kita duluan masuk ya"

"Oh iya iya, udah selesai semua kan ya? Eh kenalin ini mantu saya Abel, dia dokter obgyn di Brawijaya"

"Mantu professor? Berarti istrinya dokter Razan?"

"Lah iya masa istri siapa, kan anak saya cowok cuma Razan"

"Ah iya iya selamat atas pernikahannya ya"

"Ah makasih banyak" ucap Abel agak risih karena di tatap oleh mereka semua.

"Yasudah kamu pamit ya prof"

"Ya ya silahkan" jawab Ahza. "Kok mantu Mama kesini?"

"Ah di suruh kak Razan kesini, kebetulan aku pulang cepet"

Ahza mengangguk mendengar jawaban Abel. "Ayok, kayaknya jam segini masih visit pasien, mau liat?"

"Boleh emangnya Ma?"

"Boleh dong, kita diem-diem aja" Ahza menggandeng Abel berjalan ke ruang perawatan bagian anak. "Kamu pasti kaget liat Razan"

"Kaget gimana Ma?"

"Pokoknya kamu liat aja sendiri ya"

Sebenarnya Ahza sengaja membawa Abel melihat Razan saat sedang bekerja, dia ingin menunjukan bagaimana anaknya saat berinteraksi dengan pasiennya teruta pasien anak kecil.

"Oh itu dia" ujarnya, terlihat 4 dokter yang berkumpul di sebuah ruangan.

Abel melihat ada Razan yang sedang memeriksa kondisi pasien, pasien yang ada di ruangan itu semua anak kecil, berisi 4 bed dan itu terisi semua.

Abel melihat dari kaca yang ada di pintu Razan tengah berbincang bersama anak itu, terdengar sampai luar percakapan yang ringan di sertai tawa dari Razan, tawa yang menghangatkan hati, tawa yang membawa kebahagiaan saat mendengarnya.

Tak lama Razan memberikan sebuah sticker lalu beralih ke pasien anak selanjutnya, beberapa kali bertanya pada dokter-dokter yang mendampinginya soal perkembangan kesehatannya lalu fokus lagi berceloteh dengan anak itu, itu di lakukan pada ke 4 pasien anak yang ada di ruangan itu.

Abel terkaget-kaget saat melihat sisi Razan yang sangat berbeda dengan yang di tunjukan padanya selama ini dan saat Razan berinteraksi dengan semua orang, kenapa bisa begitu?

Razan ♡ AmabelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang