- 18

229 19 2
                                    

Razan : Honey, aku udah kirim ke BCA kamu ya.

Abel : Udah masuk, kok udah kirim lagi kan baru kemarin di kasih?

Razan : Buat jajan, aku lanjut lagi ya. Bye!

Abel : Okay, bye.

Malam itu setelah 3 hari tidak ada kabar Razan menghubunginya memberitahukan bahwa dia sudah mengirimkan sejumlah uang untuk Abel 'Jajan'.

Abel menghela nafasnya, baru sebulan mereka menikah tapi sudah berapa kali Razan memberinya uang?

Jika di pikir-pikir bukan uang yang dia butuhkan tapi perhatian Razan. Apakah sesulit itu memberikan perhatian untuk istri sendiri?

Stevi : Are u okay?

Abel : Feel blue, idk what i feel just loneliness.

Stevi : U should talk to him.

Abel : Idk.

Abel menyimpan ponsel dan meneguk kopi di gelasnya, jam menunjukan pukul 20.00 dia berada di balkon menikmati pemandangan kota Jakarta dengan hirik pikuknya.

...

Setelah komunikasinya tentang uang jajan, Razan tidak ada menghubunginya lagi sudah 2 hari lewat dan selama itu pun Abel masih tetap selalu mengecek ponselnya.

Abel tahu flight penerbangan Razan besok jam 06.00 pagi, dia berharap malam ini dia mendapatkan kabar dari suaminya.

"Keterlaluan banget sih itu si iceberg!" Ujar Stevi. Mereka sedang makan malam di sebuah restoran.

"Udah lah mending kita shopping aja gimana? Duit lo banyak" tambahnya lalu di sambut dengan gelak tawa Abel.

"Thank you loh udah bikin gue ketawa"

"Anytime" ujarnya sambil memperlihatkan giginya. "Lo tuh harusnya senyum dan ketawa kayak gini terus udah nikah, kok malah jadi sering murung sih?"

"Gak tau, kayaknya bener deh si iceberg itu emang gak sayang sama gue huhuu" ucap Abel sambil memotong steaknya.

Stevi memikirkan hal itu, itu bisa saja benar karena jika memang kita sayang atau minimal tertarik pada lawan jenis kita pasti selalu ingin tahu apa yang di lakukan orang tersebut kan, apa lagi sekarang udah jadi suami-istri.

"Apa karena lo udah jadi suami-istri jadi dia give up buat perjuangin hati lo, i think he shouldn't do that, sebel gue" ucap Stevi sambil melahap makanannya.

"Tapi sih tanpa di perjuangin pun lo udah jatuh ke pelukannya, maksudnya lo udah falling in love sama dia dan dia tahu maybe so dia berfikir yaudah lah, apa gitu ya?" Terka Stevi.

"Apa iya sekeliatan itu gue suka sama dia?"

Stevi menatap Abel. "Sayangnya iya, semua orang pasti tau liat dari tingkah lo aja"

Abel menghela nafasnya.

...

"Hah gue ketiduran lagi!" Abel buru-buru mencari ponselnya lalu mengecek apakah ada telepon atau chat dari suaminya tapi nihil.

"Apa gue tungguin di bandara apa ya? Apa di rumah sakit?" Guman Abel, hari ini dirinya libur karena tanggal merah.

Akhirnya Abel memutuskan untuk menunggu sang suami di rumah dan mengirimkan pesan padanya.

Abel : Kak, mau di jemput?

03.30

Razan : No need, I have to go hospital first.

Razan ♡ AmabelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang