- 6

259 15 2
                                    

"Abang!! Cyra bilang kalian ketemu Abel?" Tanya Ahza.

Razan mengangguk sambil berjalan ke dapur, dia mengambil gelas lalu memencet dispenser, tenggorokannya kering sekali.

"Terus gimana kata Cyra, Abel abis nyanyi, manggung gitu?"

Uhuk, uhukk ...

"Ehh pelan-pelan .." Ahza menepuk-nepuk punggung Razan.

"Uhuk .. Cyra bilang gitu? Uhukk .."

"Iya, jangan dulu ngomong masih tersedak juga"

"Uhuk .. bukan, uhukk" Razan menenangkan dirinya sampai bisa berbicara dengan jelas. "Bukan manggung Ma, emang ketemu disana mau makan aja, masa iya dokter nyanyi di kafe"

"Bener juga ya, jadi Abang mau ketemu Abel lagi?"

"Kan kemarin Abang bilang iya, Mama nih nanya terus deh, udah ah" ucapnya lalu pergi meninggalkan Ahza yang sedang bersorak bergembira.

"Ade?" Razan mengetuk pintu kamar Chayra.

"Masuk" terdengar teriakan dari dalam Razan langsung masuk ke kamar.

"Jangan bilang siapa-siapa kalau tadi kita ketemu Abel habis nyanyi"

"Why?" Tanyanya sambil membalikan kursi belajarnya.

"Ya pokoknya let it be our secret aja ya"

"Why why why???" Tanya Chayra penasaran.

Razan menghela nafas berat, ingin rasanya dia menggetok kepala adiknya ini. "She begged me to keep it a secret"

"Oo why? Suaranya bagus banget, aku liatnya sampe pengen cry"

Razan tersenyum mendengar ucapan Chayra.

"Abang suka ya sama kak Abel?"

"Hah?" Razan mengangkat sebelah alisnya.

Mata Chayra menyipit. "Bener kan? Abis Abang kalau ngomongin kak Abel suka tiba-tiba senyum"

"Emang Abang gak pernah senyum apa?"

"Engga! Abang tuh kayak kulkas, dingin. Ada yang lucu banget aja gak senyum apa lagi ketawa"

"Masa?" Ujar Razan meninggalkan Chayra dengan omong kosongnya. "Halu dasar lu Ade!" Ucapnya pelan.

"Ade bisa buktiin kalau Abang tuh beneran suka sama kak Abel! Liat aja xixixi" teriaknya.

...

Siang ini Razan sudah siap akan mengajak Abel makan di luar, dia mengeluarkan ponselnya bermaksud untuk menghubungi Abel dan mengatakan bahwa dirinya sekarang akan menjemput gadis itu ke rumahnya.

Tak lupa Razan juga berniat membeli sekotak martabak untuk di berikan pada orang tuanya Abel, dia bahkan sudah mencari toko martabak yang sudah buka di siang bolong begini.

"Hmm gak apa-apa kali ya gak bawa martabak" gumannya.

"Martabak? Abang mau beli martabak? Mau dong Ade mau rasa keju" ucap Chayra. "Eh kok udah gaya begini mau kemana?"

"Duh ganggu aja deh, ketok dulu kalau Ade mau masuk ke kamar Abang tuh"

"Ihh Abang udah kali, Abang aja yang gak denger" kelit Chayra lalu mendudukan pantatnya di tempat tidur Razan.

"Ade ganggu ih, Abang mau nelpon Abel"

"Ho ho, kak Abel. Jadi Abang mau ngajak kak Abel kentjan ya, pantes tadi ngomong soal martabak" ceroros Chayra.

Razan ♡ AmabelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang