- 24

224 15 1
                                    

Untung saja hari ini mereka libur, jika tidak Abel pasti tidak bisa bekerja hari ini, apa lagi jika ada pasien partus, tidak, tidak dia sungguh tidak bisa menanganinya.

"Kayaknya cewek lain kalau malam pertama gak gini-gini banget deh, kok gue sampe kesakitan gini padahal ini bukan malam pertama gue buset dah ini malam keberapa baru ena-ena. Hadeh ena sih ena tapi sakit begini akhirnya." Bisiknya.

Terdengar suara seseorang sedang menahan tawanya saat Abel keluar dari kamarnya dan melihat Razan sedang duduk di sofa sambil memperhatikan dirinya.

"Mau kopi?"

Abel mengangguk.

"Biar aku buatin, kamu duduk aja" jawab Razan dengan cepat berdiri dan berjalan menghampiri Abel lalu menyuruhnya duduk.

Terdengar kembali suara Razan yang menahan tawanya saat Abel berjalan ke sofa, lucu banget jalannya.

Abel melotot padanya. "Kalau kakak gini terus aku gak mau lagi!"

"Ih kok gitu, iya deh maafin yaa, engga akan ngeledekin ya" ucap Razan sambil sibuk membuat kopi.

"Ini tuan putri kopinya"

"Apa sih kak hmm" jawab Abel mengambil gelas dari Razan.

Razan langsung duduk di samping Abel dan mengambil buku yang tadi dia baca. "Masih sakit?"

"Dikit"

"Tapi sakit banget, perih, badan aku juga sakit semua"

Razan memakai membali kacamata bacanya. "Why? Kamu udah cek?"

"Ya mana bisa di cek ke dokter, kayak gini normal harusnya sebentar lagi juga pasti hilang, setelah melakukan hubungan intim pasti ada robekan, sakit, bengkak tapi gak lama akan biasa kembali"

"Hmm akan biasa kembali" ucapnya tapi fokus pada halaman buku saat dia tinggalkan tadi membuat kopi. "Makanya harus sering berhubungan, kan jadi makin terbiasa gak akan sakit"

Abel memukul pelan lengan Razan, sedangkan pria itu hanya tersenyum memamerkan giginya.

"Harusnya dari awal nikah aku langsung terkam kamu"

"Kaaakk.." ucap Abel memperingatkan.

"Kamu cantik banget semalem, sekarang juga cantik tapi semalem cantik pakai banget banget, apa pagi pas kamu come .."

Kali ini Abel memukul keras lengan Razan. "Ya! KAK RAZAN!" Ucapnya sedikit berteriak.

Razan terkekeh. "Ups sorry"

"Aku gak tau ternyata kakak mesum juga yah"

"Kok gitu?"

"Otak mesum, mulut vulgar!" Ucapnya sambil berdiri dan masuk ke kamar.

"Ha ha ha" Razan hanya tertawa mendengar ucapan Abel dengan nada protes, ternyata godain Abel sangat seru.

...

"Halo Chris, how are you?" Tanya Razan pada seorang anak yang sedang melakukan konsultasi dengan orang tuanya.

"Hari ini mau lepas perban dan buka jahitan ya" lanjutnya, terlihat Chris memeluk ibunya dengan takut.

"Chris, it's okay" ucap sang ibu menenangkan.

Razan tersenyum pada sang ibu. "Dokter ijin buka sedikit bajunya ya, dokter mau liat jahitan Chris, kita buka perbannya pelan-pelan"

Chris semakin mengeratkan pelukannya pada sang ibu. "Wah sudah bagus jahitannya, hebat nih Chris" ucap Razan dengan tangan yang sibuk dengan kapas, dia di bantu seorang suster dan satu orang dokter koas.

Razan ♡ AmabelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang