{ Mature Content }Engh~
"J-jeon.." lirih lisa seraya mencengkram kedua pundak jeon.
Rupanya, mereka berdua melanjutkan sesi sebelumnya yang berada di kincir angin. Kini berpindah di sebuah motel yang tak jauh dari wahana.
Bodohnya, lisa menurut saja untuk di bawa ke sana dengan alasan jeon yang bilang bahwa kakinya masih terasa keram. Alhasil lisa ikut panik, takut nyonya irene nantinya akan memarahinya.
Padahal, yang keram bukan kakinya jeon melainkan burung gagaknya yang siap ingin mematuk sangkar burung lisa.
Jeno sendiri sudah di kabari oleh lisa, bahwa ia dan jeon harus kembali lebih dulu. Alhasil jeno pasrah, ia juga cukup tau diri. Setidaknya sudah bertemu dengan lisa itu sudah lebih baik, walaupun kesal dengan jeon.
"J-jeon.. akh.." lisa bisa melihat, kabut gairah di mata jeon yang menatap nyalang kekasihnya ini.
Tubuh lisa di hantam pada tembok dingin yang bernuansa navy. Kedua tangan jeon juga tak tinggal diam, ia terus menggerayangi tubuh lisa dari bawah hingga atas pucuk yang sudah menegang itu.
Lisa menahan nafas sesaat, tubuhnya meremang. Ia juga wanita normal apabila seorang pria menyentuhnya ia akan terangsang juga, terlebih lagi jeon juga pria yang ia sukai.
Jeon mencumbui gadis- - ralat, wanitanya itu seraya seduktif. Lehernya terus ia bubuhi kecupan hingga menimbulkan benang salivah yang membahasi permukaan leher jenjang nan indah milik maid sekaligus kekasih cantiknya ini.
"Akhh.. jeon.."
Lisa memejamkan matanya sesekali, terlebih ciuman itu menjalar pada tulang leher lisa yang menurutnya terlihat indah itu.
Tangan kirinya bergerak nakal membuka kancing kemeja putih berlengan pendek milik lisa satu persatu, lisa akui ia sulit untuk menolak sentuhan jeon yang memabukkan ini.
Tubuhnya seperti punya magnet tersendiri. kala jeon menjamah, mengecup, meniup setiap inci permukaan tubuh lisa dengan lembut.
"Jeon.." tatapan lisa yang sayu itu, semakin membuat gelora di dalam diri jeon kian meninggi.
"Aku menginginkanmu, lisa.. kau tau?" Tanyanya seraya menyembulkan belah dada lisa bagian kiri, meremasnya hingga menekan-nekan nipple wanita tersebut yang sudah menegang "kau tau kalau sejak pertama kali kita bercinta, tak sedikitpun aku bisa melupakan moment itu.."
Jeon menautkan jemari mereka dan menggenggam tangan lisa hangat, di tiupnya wajah cantik lisa lalu mengecup hidung kecil itu lembut "cantik"
Lisa menyunggikan senyumnya "really ?"
"Ya, sampai aku tak bisa berpaling dari mu"
Lisa terkekeh "bullshit—akh" mulutnya di bungkam lagi, hingga menciptakan benang salivah mencair begitu saja sampai dagu lalu turun pada leher lisa
Jeon terus menghisap, membelit lidah lisa sampai lisa kwalahan. Ciuman panas itu tak cukup hanya satu menit.
Pemuda bergigi kelinci itu melepas ciuman tersebut, tangan kirinya menurun mengusap perut rata lisa sampai memaksa menerobos panties ketat lisa.
"Akh.. j-jeon" lisa refleks memegang tangan kiri berotot itu.
Sorot matanya gelap, tangannya me- -ngocok daerah kewanitaan itu secara acak. Erangan lisa yang terdengar merdu semakin meningkatkan kecepatan jari jemari jeon.
Tak hanya satu, ia menambah menjadi dua. Lisa meremang, meremas lengan jeon guna menyalurkan hasrat nya yang sedang di koyak.
Nafasnya tersengal, kepalanya mendangak menatap langit-langit motel yang menjadi saksi bisu mereka yang sedang bercumbu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Beautiful Maid
RomanceLalisa kim, gadis cantik berwajah bak boneka ini mau tak mau menjadi seorang maid untuk pemuda yang merupakan anak dari majikan ibu nya sendiri. Pemuda tersebut bernama jungkook jeon, pemuda yang terkenal juga dengan ketampanannya yang mampu membius...