{ Mature Content }"Sejak kapan kau menjadi akrab dengan sisy ?"
"Siapa bilang aku akrab ?"
"Itu buktinya, kau memiliki gelang yang sama dengannya " tunjuk jeon pada pergelangan lisa
"Dia memberiku ini, masa harus ku tolak ? lagi pula sayang jika aku membuangnya atau tidak menerimanya. dia bilang dia memberikan ku ini karna aku mengingatkan nya pada adik perempuannya yang berada di itali"
Segala penjelasan lisa agaknya cukup membuat jeon bungkam, tapi entah mengapa jeon hanya tak suka bila sisy mendekati kekasihnya ini. bukan ingin berburuk sangka, hanya saja jeon sendiri belum mengenal karakter wanita tersebut seperti apa.
"Sudah lah jangan terlalu memikirkan hal ini, lebih baik kau bekerja—akh JEON !" pekik lisa karna tubuhnya seketika di angkat, berada di atas pangkuan kekasih mesumnya ini.
"Aku malas bekerja jadinya bila kau ada di sini, sayang.."
Lisa tampak malu-malu mendengarnya "Jeon.."
"Hmm ?"
"Memangnya tidak ada cctv di sini ?"
"Ada, nanti tinggal aku hapus. cctv di ruangan ini terhubung ke ponsel ku. lagi pula papah jarang mengeceknya. jadi sekalipun kita bersetubuh—awss sakit lisa !" belum selesai berbicara, paha jeon sudah lebih dulu di cubit lisa.
"Makanya kalau berbicara itu yang benar jeon.. jangan asal bicara "
Bukannya jeon tidak senang jika lisa memiliki teman baru atau apa lah itu, hanya saja jeon mempunyai firasat buruk tentang sisy. Entah apa itu
Lisa ini entah terlalu polos atau terlalu baik jeon juga sulit untuk menguliknya, yang jelas. Ia hanya tak mau lisa merasa sakit nanti nya. Karna menurut jeon, sudah banyak fakesmile yang manusia gunakan untuk melancarkan aksinya. Hmm, paham kan maksut jeon ini ?
Perlahan, jeon memajukan wajahnya. Mensejajarkan bibir tipis nya pada bibir ranum merah yang sudah sejak awal menggodanya.
Lisa memejamkan matanya, merasakan sentuhan kenyal pada bibirnya lagi, lagi dan lagi. Dengan sadar, ia mengangkat kedua tangannya melingkar pada leher jeon, kekasihnya.
Sesekali jeon membuka matanya saat bibirnya sibuk mengulum bibir tebal di hadapannya ini, hanya ingin melihat ekspresi lisa yang pas sekali lisa juga tiba-tiba membuka matanya.
Jeon kikuk entah kenapa, perlahan ciuman itu berhenti. Tergantikan dengan kedua dahi mereka yang sama-sama menempel, dalam batinnya jeon terus memuji lisa.
Memuji kecantikan wanita nya itu. menurutnya, bagaimana bisa ia akan berpaling dari lisa ? Tak hanya cantik, selama ini lisa juga yang selalu bersamanya.
Menemaninya kala sakit walaupun jeon tau, lisa mendapat bayaran dari semua usahanya namun tetap saja jeon tau, Bahwa lisa memang benar-benar tulus menyayanginya.
"K-kenapa menatap ku seperti itu ?" Pertanyaan gugup lisa agaknya mengundang sedikit ciri khas tawa jeon yang membuat hidungnya mengkerut, gemas.
"Mau berjanji padaku tidak, lisa ?"
"Ehm.. apa itu ?"
"Apapun yang terjadi kedepannya nanti, aku mohon jangan pernah pergi dari ku. Percaya padaku, aku mau kau bergantung pada ku, lisa"
Lisa menaikkan sebelah alisnya, mencerna sebentar permintaan jeon ini "maksut mu berkata seperti itu apa, jeon ?"
Jeon mengeratkan genggamannya pada pinggul ramping lisa, memajukan wajahnya pada belahan dada lisa yang masih tertutup baju itu. Mencari kehangatan pada gundukan sintal favorite nya sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Beautiful Maid
RomanceLalisa kim, gadis cantik berwajah bak boneka ini mau tak mau menjadi seorang maid untuk pemuda yang merupakan anak dari majikan ibu nya sendiri. Pemuda tersebut bernama jungkook jeon, pemuda yang terkenal juga dengan ketampanannya yang mampu membius...