Pagi menjelang
revan sudah siap dengan baju sekolahnya dan bergegas turun kebawah. Oh iya soal semalam kalian jangan beritahu siapa siapa ya biarlah kamar revan menjadi saksi bisu atas kejadian semalam. Lagipun ia tidak yakin ayah dan bunda nya akan perduli dengannya.Sudahlah lebih baik dia kebawah untuk sarapan. sama seperti hari hari sebelumnya meja makan itu terlihat bahagia hanya dengan 4 orang lihat lah kelakuan kakak beradik yang saling berebut makanan dan sang bunda berusaha melerainya, ayah? ayah melihat mereka dengan senyuman revan melihat miris. tak mau ambil pusing revan duduk di kursi lalu memulai sarapan nya ia tidak mau kejadian perutnya sakit kemarin terulang kembali sebab ia fikir sakit nya itu berasal ia sarapan hanya beberapa suap saja.
Saat duduk di kursi revan mengambil makanan nya dan duduk tenang.
'revan jangan lupa ya kamu jaga kevlar di sekolah pastikan obatnya diminum'
'iya ayah'
'kamu harus nurut sama abang kamu dek jangan bandel ya'
'iya bunda ish aku kan bukan anak kecil'
'mau gimanapun lo tetep anak kecil dek'
kevlar hanya memutar bola matanya malas
'kamu ada kegiatan apa bang azka?'
'seperti biasa bun ada kelas tambahan setelah pulang nanti, dan rapat osis untuk membahas program kerja'
'bagus azka kegiatan kamu yang sangat berguna ayah bangga, apakah tidak ada lomba yang kamu ikuti?'
'ada ayah kemarin ibu friska memintaku untuk ikut lomba matematika dan aku menerimanya tapi untuk sekarang belum dimulai belajar mungkin 2 hari kedepan'
'ayah bangga padamu azka'
hanya dibalas senyuman oleh azka
'ayah tidak bangga padaku?'
'ayah selalu bangga pada adik kevlar'
'ish ayahh'
mereka pun tertawa. tertawa bahagia karena sang adik merajuk. tapi... ada satu orang yang merasa hampa merasa dirinya ini tidak dianggap. sebenarnya revan ini sebagai apa dirumah? hanya sebagai pelengkap saja? jika kakak mejadi kebanggaan ayah dan adik kesayangan bunda, lantas revan?
'aku selesai berangkat dulu yah bun'
'iya hati hati ya'
ayah tidak membalas percakapan revan melihat pun tidak.
dengan perasaan sesak revan menaiki motornya lalu segera pergi. ia lelah melihat keluarga itu muak melihat tawa mereka dan lebih lagi ia iri. iri kepada adik dan kakaknya.
setelah menempuh perjalanan revan sampai dan berjalan menuju kelasnya tiba tiba ditengah jalan ia menabrak seseorang.
bruukk...
'aduhh' ringis perempuan itu
'yah buku nya berantakan'
'lo kalo jalan liat pake mata'
'ko lo nyalahin gue? harusnya gue yang marah marah liat buku gue berantakan semua'
'ya itu derita lo siapa suruh jalan ga liat liat'
'lo bener bener ya, siapa sih lo sok banget'
'harus banget gua kasih tau nama gua?'
dan revan berlalu begitu saja
'ish dasar cowo gila jelas jelas dia yang nabrak malah gamau bantuin lagi'
segera cewe itu membereskan bukunya dan melanjutkan perjalanan menuju ke ruang kepala sekolah dengan perasaan kesal tentunya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Revan
أدب نسائيHadirnya dihiraukan. Keberadaan nya diabaikan. Dirinya terlupakan. Kata orang jika anak pertama di sayang ayah lalu anak terakhir di sayang ibu, lantas anak kedua di sayang siapa? Kali ini aku ajak kalian untuk masuk ke dunia revan. Ingat ya hanya...