-6-

317 40 7
                                    

"luka"
.

.

.

Singkat cerita, bulan telah menggantikan posisi matahari untuk menerangi gelapnya malam.

Kau sedang duduk di sofa ruang tamu sambil memainkan ponselnya, Okkotsu dan Miguel sedang memiliki urusan di sekolah Jujutsu yang berada di sini.

Ting!

Sebuah notifikasi pesan masuk di ponsel (name), ternyata itu adalah notifikasi pesan dari Satoru.

Satoru-sensei

Selamat malam, (name)-chan~ maaf mengganggu waktu istirahat mu, aku sudah mendengar tentang mu saat latihan dengan Yuta-kun tadi, aku sangat terkejut saat Yuta-kun bilang kau bisa membuat teknik kutukan mu sendiri dengan mudah, aku sangat mengapresiasi hasil latihan mu (name)~

Terima kasih, Satoru-sensei.

Dengan senang hati~ ngomong-ngomong, aku ingin memberi tau mu kalau besok kau dan Yuta-kun akan menjalani misi bersama yang tak terlalu jauh dari kediaman Miguel.

Baiklah, Satoru-sensei, terima kasih.

Lalu percakapan kalian pun selesai sampai di situ.

Kau pun kembali ke kamar untuk menyiapkan semua yang dibutuhkan saat misi, dari seragam sampai yang paling utama adalah senjatanya.

Lalu kau mendengar suara pintu rumah terbuka, kau langsung keluar dari kamar dan melihat Okkotsu dan Miguel terlihat kewalahan.

"Miguel-san, Okkotsu-san apa yang terjadi?" Ucapmu.

"Tadi saat kami berjalan menuju kesini, ada kutukan menyerang dan sialnya itu kutukan tingkat satu, untuk saja kami tidak lengah jadi langsung kembali menyerangnya sampai kutukan itu binasa" jawab Miguel.

Sedangkan Okkotsu hanya menatap mu dengan tatapan sayu dan deru nafas yang terengah-engah, dia juga memegangi bagian pinggang nya.

"Okkotsu-san? Ada apa? Kenapa kau memegangi pinggang mu? Apa kau terluka?" Kau menghampiri Okkotsu.

"Tidak-tidak, aku baik-baik saja kok, aku hanya lelah"

"Bohong." Kau melepas paksa tangan Okkotsu yang masih memegangi pinggang nya.

Saat tangan Okkotsu sudah menjauh dari pinggang nya, kau terkejut melihat darah yang mengalir menjalari seluruh seragam Okkotsu dan menetes ke lantai.

Kau terbelalak dan ingatan buruk tentang trauma mu terbesit di kepala mu.

"O-Okkotsu-san.."

"Ryota-kun.."

Kau menggelengkan kepalamu lalu berlari kembali ke kamar untuk mengambil beberapa alat medis pertolongan pertama.

Lalu setelah itu kau membawa kotak P3K dan mengeluarkan sebuah perban, kapas, dan obat tetes.

Kau hendak menggapai seragam Okkotsu, namun perlahan saja kau meminta izin terlebih dahulu.

𝚁𝙴𝙳 𝚃𝙷𝚁𝙴𝙰𝙳 𝙾𝙵 𝙵𝙰𝚃𝙴 || 𝑶𝒌𝒌𝒐𝒕𝒔𝒖 𝒀𝒖𝒕𝒂 𝒙 𝑹𝒆𝒂𝒅𝒆𝒓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang