"latihan"
.
.
.
.
*Readers POV*
Sejak itu, aku lupa apa yang terjadi, Okkotsu-san memelukku saat aku menangis, tapi aku malah tertidur.
Namun di tidur ku, aku bermimpi.. mimpi nya tidak terlalu lama, hanya sekilas lalu aku tidak melihat apapun lagi.
Aku terbangun di suatu tempat yang dipenuhi warna putih yang terang, aku membuka mataku dan hal pertama yang kulihat adalah..
Ryota.
Dengan tatapan wajah yang sedih sekaligus raut wajah yang datar.
"Ryota-kun?" Dia tak menjawab ku, dia hanya menatap ke bawah ke arah tanah.
Lalu dia mengangkat kepalanya dan menatapku, tatapan nya sayu namun ekspresi nya datar, tak seperti Ryota yang selalu ceria.
"Ryota-kun..?"
Ryota tersenyum tipis "(name)-chan.."
"Maafkan aku." Entah kenapa kalimat itu keluar dari mulutku.
Kini raut wajah Ryota terlihat kembali ceria lagi daripada sebelumnya, dia terkekeh kecil lalu tersenyum hangat menatapku.
"Lakukanlah yang terbaik.. (name)-chan!"
Setelah itu, aku terbangun.
*Author POV*
Okkotsu menepuk pelan pipimu sambil memanggil namamu.
"(Name)-chan, ayo bangunlah"
Kau membuka matamu, awalnya pandangan mu memburam namun lama kelamaan kau dapat melihat jelas siapa yang ada di hadapan mu. Ya, Okkotsu.
"Ah, syukurlah kau terbangun, maafkan aku tapi sekarang sudah waktunya kita latihan" Okkotsu tersenyum sambil menatap ku.
Kau berusaha mengambil posisi duduk dan Okkotsu juga membantumu.
"Maaf, apa kau baik-baik saja? Butuh air?"
"Tidak, biarkan aku cuci muka dulu, setelah itu aku akan segera kembali." Kau pun beranjak dari dudukmu dan berjalan menuju kamar mandi untuk mencuci mukamu.
.
Setelah itu kau pun mengikuti Okkotsu ke suatu tempat, kini kau hanya bisa pasrah mengikuti alur kisah mu dan ingin semuanya cepat berakhir dan kau bisa keluar dari semua ini.
"Etto, apa kau lelah?" Ucap Okkotsu tanpa menengok ke arahmu.
"Tidak"
Lalu tak lama kalian sampai di sebuah kawasan yang sangat sepi dan dekat dengan hutan, kawasan itu terlihat seperti sebuah pedesaan yang sudah hancur dan tak berpenghuni lagi.
"Yah, kita akan latihan disini, kau pasti bisa merasakan aura yang tidak enak kan? Kawasan ini juga memiliki cukup banyak kutukan dari tingkat rendah sampai tingkat tinggi, namun kutukan tingkat tinggi jarang memunculkan dirinya jadi jangan khawatir." Jelas Okkotsu.
"Tapi Okkotsu-san, aku tidak yakin aku bisa mengeluarkan seluruh energi kutukan ku"
"Tidak apa, aku akan mengajari mu kok, ini coba menggunakan ini dulu" Okkotsu melempar sebuah boneka dan tali tambang kepada mu.
Kau hanya bingung "ini untuk apa?"
"Itu aku dapatkan dari Gojo-sensei, dia bilang kalau kau bisa menggunakan itu sebagai senjata dan katanya juga sih itu cocok dengan energi kutukan mu" Okkotsu sedikit menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
"Bagaimana cara menggunakan nya.." gumammu.
"Cobalah alirkan energi kutukan mu ke dalam boneka dan tali itu, dan fokus untuk mengeluarkan seluruh kekuatan mu untuk membuat suatu teknik kutukan" ucap Okkotsu.
Kau pun hanya menatap Boneka dan tali yang berada di tanganmu, lalu kau pun mulai mencoba untuk mengalirkan energi kutukan ke dalamnya, tak sampai beberapa menit ternyata itu berhasil.
Setelah itu kau mulai mencari sesuatu untuk di jadikan kelinci percobaan mu, sampai pandangan mu tertuju pada suatu kutukan yang sedari tadi hanya menatapmu dari kejauhan.
Kau sedikit menyeringai, dan mulai fokus untuk membuat tekhnik kutukan mu sendiri.
Fokus terhadap objek yang menjadi mangsa pertamamu dan senjatamu, jangan lupa untuk terus mengontrol energi kutukan mu agar tidak hilang kendali.
Kau mulai mengikat tali tambang itu menjadi berbentuk seperti tali untuk gantung diri atau hukuman gantung seseorang, kau melempar tali itu ke kutukan itu dan mencoba untuk menarik kutukan itu agar lebih dekat denganmu.
"Teknik boneka tangan, tali pengunci!"
Sebenarnya tali tambang yang tadi di berikan oleh Okkotsu tidak terlalu panjang, namun entah kenapa tali itu menjadi cukup panjang sampai dapat menggapai kutukan yang berjarak kira-kira 7 meter dari mu.
Saat kutukan itu sudah mulai lengah dan panik berusaha melarikan diri, kutukan itu semakin dekat dengan mu dan pergerakan nya semakin terkunci, kau pun bersiap untuk mengeluarkan teknik kutukan mu yang selanjutnya.
"Teknik boneka tangan, teru-teru bozu!"
Kau mengikat leher boneka mu dengan tali dan boneka itu pun tiba-tiba melayang dengan sendirinya seolah benar-benar di gantung.
Dan ajaib nya leher kutukan itu juga terikat dengan tali mu yang tiba-tiba mengganda, kutukan itu terangkat ke langit dan tali yang berada di leher nya semakin lama semakin mengetat.
Sampai akhirnya kepala kutukan itu terpisah dengan tubuhnya terpotong oleh tali yang terikat di lehernya, dan hangus menjadi abu.
Kau terengah-engah, lalu kau menoleh ke arah Okkotsu yang menontonmu jauh dari belakang mu sambil tersenyum.
"Kau hebat, (name). Seperti nya aku tak perlu repot-repot melatihmu, kau sudah cukup mengerti" ucap Okkotsu.
"Maaf merepotkan mu" kau membalas senyuman Okkotsu.
"Tapi, latihan kita belum selesai sampai disini, kau harus melawan ku juga dengan ini, ini akan menjadi senjata cadanganmu juga" Okkotsu melempar sebuah katana kayu ke arah mu.
Kau menerima katana kayu itu "baiklah kalau begitu, terimakasih."
Kalian pun melanjutkan kegiatan latihan sampai sore hari, lalu kembali pulang ke rumah.
.
.
.
.
[To be Continued]
by the way, anyway, busway ada beberapa perubahan di episode sebelumnya, di episode 4 sama episode introduction atau perkenalan.
Hanya ada sedikit perubahan karena rasanya ada yang kurang, heheheh
Btw terimakasih banyak udh mau baca buku ini, luv u❤️❤️

KAMU SEDANG MEMBACA
𝚁𝙴𝙳 𝚃𝙷𝚁𝙴𝙰𝙳 𝙾𝙵 𝙵𝙰𝚃𝙴 || 𝑶𝒌𝒌𝒐𝒕𝒔𝒖 𝒀𝒖𝒕𝒂 𝒙 𝑹𝒆𝒂𝒅𝒆𝒓
Fanfiction𝑤𝑖𝑙𝑙 𝑦𝑜𝑢 𝑙𝑜𝑣𝑒 𝑚𝑒 𝑡𝑜𝑚𝑜𝑟𝑟𝑜𝑤 𝑙𝑖𝑘𝑒 𝑦𝑜𝑢 𝑙𝑜𝑣𝑒 𝑚𝑒 𝑡𝑜𝑛𝑖𝑔ℎ𝑡? . . . . . cerita di buku ini tak ada hubungannya dengan cerita asli dari manga Jujutsu Kaisen milik Gege Akutami. nama karakter dan alur cerita hanya fiksi b...