🌟 8 Super Bowl

819 100 10
                                    

Lagi kesel banget sama bapil 😠 jadi gak bisa edit chapter ini.
Hati-hati baca chapter ini agak plus
Seperti biasa aku gak saranin buat yang masih bocil ya
Bantu vote dong.. makasih

Happy reading 🤗
Maaf untuk kesalahan penulisan.

Happy reading 🤗Maaf untuk kesalahan penulisan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🌟Super Bowl🌟

Ankaa bangun di pukul 8 pagi ini. Setelah semalam dikunjungi dokter dan mendapatkan vitamin, si bungsu diam di kamar karena merasa badannya lemas. Untung sang Mama menemani hari ini jadi dia tak merasa kesepian.

"Tumbenan kayak gini terus manja banget." Mama masuk kamar dengan wajah datarnya.

Dengusan si bungsu terdengar saat membalik badan ke arah Mamanya. "Mama iih mukanya ga bisa dikondisikan. Khawatir gitu napa sama anaknya."

"Ini Mama khawatir ga usah kamu suruh juga." Mama rasanya ingin menabok pantat anak manisnya tapi kalah sama rasa sayang. Mama ikut naik keranjang dan ujung-ujungnya menepuk pantat anaknya agar mudah tertidur.

Di sekolah, Juan mendesah lelah ketika Candra sibuk bolak-balik ke kelasnya hanya untuk menanyakan kapan bisa berkunjung ke rumah si kembar.

"Ntar kalau udah pulang. Ga usah bolak-balik napa sih puyeng aku lihatnya!" Juan akhirnya mengutarakan kekesalannya dengan mencubit perut Candra.

Ini sudah jam istirahat siang, Candra duduk bersama gengnya sambil menikmati bakso. Mereka selalu duduk bersama ketika istirahat siang.

"Aiyaz mana?." tanya Candra yang membersihkan tumpahan sambal bakso.

"Dipanggil wakasek. Biasa anak pintar." jawab Gilang yang asik menyeruput lemon tea.

"Emang beda level ya."

"Eh.. dengar-dengar si Mia dempetin si Aiyaz lagi. Emang benar?." tanya Lia yang juga anggota geng.

"Bener. Emang dah udah ditolak juga masih aja ngejar." Candra geleng kepala.

"Ya namanya juga cinta."

"Ngeri ya. Padahal tu cewek juga pintar."

"Biarin aja nanti juga Aiyaz punya caranya sendiri."

Tak lama Aiyaz terlihat tak jauh hendak mendekat ke kantin. Aiyaz berjalan menuju teman-temannya lalu disambut heboh.

"Yaz, lama amat dipanggilnya."

Aiyaz duduk disamping Lia menunggu pesanan makan siangnya. Dia merasa risih ketika teman-temannya tak berhenti menatap sehingga hanya mengernyit heran membuat semua temannya langsung paham dan memalingkan muka.

"Yaz si Mia nyariin tadi." seru Candra.

"Oh.." Aiyaz menerima makanan yang sudah diantar ke meja lalu bersegera memakannya.

"Emang ya hmn.. ga jauh beda dari si Reza jawabannya pendek banget."

"Ngapa aku dibawa-bawa." kesal si Reza.

Ankaa ☆ HyunLixTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang