🌟15 Awal Mula

782 69 8
                                    

Chapter ini, cukup.. sakral 🤔
Panjang loh ini
Kalau mulai bosan bilang ya, biar gak kuperpanjang chapternya.

Happy Reading 🤗
Maaf untuk kesalahan penulisan

Happy Reading 🤗Maaf untuk kesalahan penulisan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🌟Awal Mula🌟



Hari itu Senin tanggal 29 Juni, Aiyaz tiba di pelataran rumah keluarga Ankaa dengan mobil milik Ayahnya. Niat hati pagi-pagi ingin mengajak sang terkasih keluar mencari pemandangan asri.

Taman bunga, menjadi lokasi pilihannya. Memakai pakaian kasual, Aiyaz keluar dari mobil tak lupa menyapa pak satpam yang ramah sambil tersenyum.

"Ankaa ada pak?"

"Ada, sepertinya den Ankaa masih tidur. Tadi malam habis keluar terus pulang malam."

"Loh?"

"Semalam, den Ankaa diajak temannya nonton katanya. Tapi sampai larut malam terus Ibu jadi marah."

"Oh..Iya pak, terima kasih sudah kasih tahu."

Aiyaz bergegas menuju ke depan pintu lalu memencet bel. Ada Mama Ankaa yang membukakan pintu itu lalu menyambut Aiyaz dengan senyuman.

"Cari Ankaa?"

"Iya Ma."

"Masih tidur anaknya. Semalam habis Mama kasih kutbah panjang terus nangis."

"Ankaa ikut balapan ?"

"Nonton balapan lebih tepatnya. Terus habis Mama kasih ceramah, dia langsung minta peluk sambil merengek minta maaf. Emang manusia ya.. udah diingatkan masih aja ngeyel. Herman Mama."

"Heran Ma."

"Nah iya itu.Udah sana masuk. Tolonglah dibangunkan anak Mama yang manis itu." katanya sambil berjalan menuju dapur.

Aiyaz yang sudah diberi izin itu segera naik ke lantai dua. Dia bisa melihat posisi tidur Ankaa yang bisa dibilang amat bebas. Bebas karena selimut itu sudah di lantai, tubuh telungkup disertai tangan dan kakinya terentang bebas.

Unik sekali calon istrinya itu. Untung Aiyaz cinta.

"An.. bangun."

"Uuuum." gumamnya meminta untuk tidak dibangunkan.

Aiyaz berusaha mengganti posisi tidur remaja manis itu jadi telentang. Piyama tidur Ankaa yang berwarna putih itu terlihat kusut. Tak hanya itu, rambutnya pun tak berbentuk.

"Kalau nggak bangun, nanti aku cium." godanya di telinga Ankaa.

Mendengar kata terakhir yang diucapkan disamping telinganya membuat sinyal alarm di otaknya berbunyi, Ankaa otomatis bangun dan duduk.

Matanya bengkak, bibirnya pun iya. Walaupun begitu, Aiyaz tetap cinta. Dia tersenyum sampai hilang matanya.

"Sudah bangun?" Aiyaz membenarkan rambut Ankaa yang berantakan.

Ankaa ☆ HyunLixTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang