🌟 14 Hate

864 80 18
                                    

Jadi ingat aku nulis draft cerita ini di awal tahun tapi ending"nya selalu publish di pertengahan tahun.

Untuk kamu yang baca terus kasih vote dan komen, Arshi ucapkan terimakasih 🤍💙

Happy Reading
Maaf untuk kesalahan penulisan

Happy ReadingMaaf untuk kesalahan penulisan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🌟Hate🌟


"Aku benci kamu!" teriak si kecil yang wajahnya merah karena amarah.

Dia berlari kencang tanpa menghiraukan panggilan atas namanya dan kebaikan Aiyaz di belakang. Ini baru beberapa kalinya mereka bertemu, tapi takdir berkata Aiyaz harus menerima dirinya dibenci oleh orang yang disukainya. 

Beberapa saat yang lalu anak tampan itu baru saja mengungkapkan kekagumannya terhadap paras Ankaa. Saking terpesonanya dia sampai kelepasan berucap dua kata. Hanya kata singkat yang merubah perilaku Ankaa terhadapnya.

Awalnya Aiyaz dianggap teman baik karena pernah membantunya melawan pembulian tapi tak lama Ankaa dibuat marah karena dikatai cantik oleh anak tampan itu. Siapapun pasti ingin dipuji cantik. Tapi Ankaa amat paham dia seorang laki-laki walaupun mungkin dirinya spesial. Cantik bukanlah panggilan yang menyenangkan untuk Ankaa. Karena dia pernah dibuli karena memiliki paras yang cantik.

Sayangnya kelebihannya itu tidak disukai sebagian orang sehingga Ankaa membenci wajah cantiknya. Entah berapa banyak kalimat olokan yang dilontarkan orang tak berperasaan terhadapnya. Ankaa bak bunga matahari yang berkilau namun berada di tempat yang salah.

"Kamu cowok tapi cantik..kasihan."

"Iuh Ankaa cowok kok cantik."

"Jangan-jangan dia cewek nyamar jadi cowok!"

"Sana kamu cewek! jangan main sama kita yang cowok."

Itulah sepintas olokan orang-orang saat Ankaa berada di jenjang SD. Saat itu dia sedang menuju  perkembangan anak-anak ke remaja awal tapi tubuhnya tetap kurus dengan wajah yang cantik dihiasi freckles alami. Sehingga siapapun pasti akan mengira dirinya adalah perempuan.

Ketika itu Ankaa habis dibuli, lalu bertemu Aiyaz di taman sekolah. Tidak sengaja menjatuhkan botol minum dan Aiyaz membantu mencari tanpa Ankaa ketahui. Dengan cepat anak tampan yang sudah membawakan botol minum itu pergi ke taman sekolah. Aiyaz mendatangi Ankaa yang terduduk lemas.

Kala itu musim semi datang dengan cantiknya dan angin bertiup sepoi-sepoi. Helaian poni Ankaa tertiup angin, karena sehabis menangis pipinya memerah dengan alami menampakkan freckles di pipi yang merona.

Air mata yang tinggal sedikit itu masih menggenang dipelupuk matanya. Saat itu Aiyaz terhenti langkahnya hanya untuk memandang betapa manisnya anak kecil di hadapannya. Beberapa saat mematung sampai akhirnya Ankaa tak menunduk dan menatap lurus ke arah Aiyaz yang memegangi botolnya.

Ankaa ☆ HyunLixTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang