@ (8)

492 58 8
                                    

°

" Kamu pasti lagi cari foto ini kan? "
Mark menunjukkan foto yang dimaksud

Haechan melotot

" Loh kok? "

" Iya, tadi saya nemuin foto kamu di bawah bangku ini. Dibelakangnya ada tulisan Lee Haechan IPA 12 A makanya saya langsung tau tadi itu kamu "

Haechan melongo, dia pikir Mark sudah mengenalnya dari dulu. Pernyata dugaannya salah Mark baru mengenali Haechan lewat foto.

Berharap apasih Chan? Sudah jelas eksistensi mu itu tidak pernah dilihat, haechan ingin menangis saja.

Haechan mengamati, fotonya nampak lusuh gambarnya hampir tidak dikenali karena larut oleh air, ini fotonya bersama Jeno satu tahun yang lalu, tapi bagian Jeno terbakar sehingga menyisakan dirinya yang tengah tersenyum. Pantas saja Jeno takut.

Apalagi ini? Masalah perihal siapa dibalik surat misterius saja belum terungkap. Sekarang bertambah dengan foto misterius ini yang bisa dibilang cukup mencurigakan.

Tapi siapa yang mengambil foto ini? Mengambil foto sembarangan atau paparazi itu melanggar privasi. Dan lagi kenapa foto ini ada di kelas Jeno? Berarti pelakunya dikelas Jeno kan?

" Lo yakin nemuin foto ini dibangku itu? "

" Iya "

Haechan mengangguk kecil

" Oh begitu, ngomong-ngomong ngapain Lo berangkat sepagi ini? "

" Bangun kepagian, dari pada gabut ya saya berangkat sekolah aja. Kamu sendiri kok berangkat sepagi ini? "

" Sama kok " bohongnya.

Haechan segera mengambil foto yang Mark berikan tadi, setelah itu Haechan pamit untuk kembali ke kelasnya.

" Ngobrol lagi ya kapan-kapan "

Haechan terdiam setelah itu mengangguk.
" oiya kalau ngobrol pake lo-gue aja biar ga terlalu kaku "

" Saya pengennya aku-kamu "

Haechan tersenyum kikuk
" Iya deh terserah kamu "

Setelah itu Haechan benar-benar pergi dari kelasnya, meninggalkan Mark yang masih senyum-senyum gak jelas.




Kali ini Haechan berjalan menuju lokernya seperti biasa untuk menaruh sepatunya sebelum memasuki kelas. Dan ya, artinya dia juga akan berhadapan dengan surat itu lagi, Haechan belum siap. Tapi dia juga penasaran dengan balasan suratnya.

Haechan menghela nafas panjang sebelum membuka lokernya, Bahkan Haechan melakukan perenggangan terlebih dahulu untuk mengurangi rasa gugupnya.

" Oke " Haechan menyemangati diri sendiri.

Brakk

Haechan segera mengambil surat itu dan membuka suratnya secara tergesa-gesa. Haechan memicing sebelum akhirnya melotot mendapati fotonya bersama Jeno waktu jalan-jalan kemarin. Bagaimana dia mendapatkannya?! Apa dia seorang penguntit?

FOUND METempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang