@ (4)

594 67 3
                                    

°

Setelah mengetahui tulisan tangan tadi mirip dengan tulisan jaemin, Haechan meluncur ke kantin. Dan menuntut penjelasan pada jaemin. Apakah sahabatnya ini sedang mempermainkannya?

" Sumpah Chan bukan gue asli "

" Terus kenapa tulisannya mirip punya lu? "

" Ya mana ku tau, tulisan gue pasaran kali "

" Serius bukan lu kan? "

" Demi tuhan bukan gue, lu tau sendiri kita berangkat sekolah mesti bareng mana sempet gue ngasih suratnya ke loker lu "

" Bisa ajakan lu ngasih pas waktu pulang sekolah? " Tanya Haechan menyelidik.

Jaemin gelagapan sendiri
" nggak Chan, lu harus percaya sama gue. Kalo itu emang gue Gausah gue bikin surat, langsung gue ucapin aja asli "

Haechan mengernyit, jaemin benar dia selalu bersama bocah ini kemanapun. Kalau dia pelakunya seharusnya tindakannya akan ketahuan. Lagi pula cara ini terlalu menyakitkan untuk dijadikan lelucon, Memberikan sebuah harapan yang sebenarnya tak pernah ada.

Kita lihat saja besok, kalau surat misteriusnya ada lagi berarti pelakunya bukan jaemin.





























Keesokan paginya Haechan terburu-buru membuka lokernya seolah didalam sana akan ada rahasia semesta yang akan terpecahkan. Dan sesuai dugaannya lagi-lagi dia mendapatkan secarik surat.

Haechan membuka surat itu dengan hati-hati

Aku sangat ingin menemui mu tapi tidak bisa, oiya hyunjin kemarin sangat menyebalkan yah!! Kamu harus lebih percaya diri agar cintaku padamu tidak berkurang :(

Tidak aku bercanda, cintaku tidak akan pernah berkurang tapi akan selalu bertambah

Semangat untuk hari ini ya mawar marun<3
~ someone

Mawar marun apa-apaan nama panggilan itu? Cukup menggelikan. Haechan meremas kertas itu merasa gemas sendiri, Tapi tunggu ada yang janggal dalam surat ini.

Dia bilang sangat ingin menemuinya? itu berarti dia belum pernah bertemu secara langsung dengannya?

Apakah Haechan tau orang ini?

Oiya kenapa dia bilang hyunjin menyebalkan? Apa karena kejadian kemarin? Jangan bilang dia melihat kejadian kemarin?

Rasa penasaran Haechan kian membuncah setelah membaca isi surat ini.

Dengan langkah kaki yang berat, Haechan berjalan menuju kelasnya. Ngomong-ngomong hari ini dia berangkat lebih awal sendiri. Dia sengaja tak memberi tahu jaemin untuk memastikan kejadian kemarin.

Sekarang dia sudah membaca sendiri surat barusan, orang ini jelas jarang atau bahkan tidak pernah berinteraksi dengannya, Artinya bukan jaemin pelakunya. Duh Haechan jadi merasa bersalah pada sahabatnya.




Haechan tertegun didepan pintu sambil menatap bangkunya yang berada di pojok. Disana ada mawar merah maroon yang terbilang tak sedikit sampai kelopaknya berguguran disekitar lantai di bawahnya.

" Apa dia mengangkut semua mawar ditamannya kemari? " Monolog Haechan.

Haechan melangkah mendekat menatap lekat mawar yang tersusun sedemikian rupa membentuk hati, ditengahnya ada coklat dan secarik sticky note diatasnya.

Dengan hati-hati Haechan menarik sticky note diatasnya.

Apa kamu meragukan cintaku Haechannie?
~ someone

Haechan menelan ludahnya gugup. Dia jadi merasa salah tingkah sendiri saat orang ini menyadari pikirannya.

Dia tau namanya itu berarti sudah dipastikan dia tidak salah loker kan? Maaf sudah meragukan mu sebelumnya tuan misterius.

Haechan tak bohong dia merasa bahagia setelah membaca note tadi. Haechan merasa jauh lebih percaya diri, dulu saja dia selalu merasa minder kalau ada orang yang mencoba mendekatinya, seolah-olah mengatakan 'jangan dekati aku, ada milyaran orang yang lebih baik dariku'. bayangan ketika tidak ada orang dimuka bumi ini yang mau mencintainya secara cuma-cuma itu salah, Nyatanya Haechan disisakan satu.

Dan dia terus bertanya-tanya siapa orangnya.

Membayangkan siapa pemilik tulisan ini? Dilihat dari tulisannya dia adalah seorang pria. Apakah dia pria yang tampan? Ah Haechan tak bisa membayangkannya ketika dia tiba-tiba muncul dengan sebuah mawar digenggamnya dan mengajak untuk berkencan.

Uh Haechan merasa seperti orang gila setelah menyadari dia terus tersenyum tidak jelas.

Walaupun dia pihak bawah, dia masih laki-laki jadi dia tidak boleh terlalu terbawa suasana.

" Haechan kok gue ditinggal lagi sih anjim " jaemin baru datang sudah merutukinnya.

Haechan jadi merasa semakin bersalah sempat menuduhnya kemarin.

" Maaf maaf "

Mata jaemin memicing ketika menyadari ada yang berbeda pada bangku Haechan
" LOH LOH LOH INI MAWAR BU SEULGI LU CABUT!? GAWAT SIH CHAN KALO KETAUAN BISA DISURUH BERSIHIN KAMAR MANDI COWOK LU "

" Mana ada anjir coba tebak siapa pelakunya? " Haechan tersenyum jahil.

Jaemin loading sebentar sebelum akhirnya mulutnya membentuk O dengan lebar.

" HAH SI PENGIRIM SURAT MISTERIUS ITU!?!?!?!1?1???1 " seru jaemin dengan heboh.

Haechan hanya mangguk-mangguk.

" Wah ga bercanda kalau ini Chan "

" Parah gue aja belum pernah dapet bunga seumur hidup udah lu duluin aja, kan gue jadi iri hiks hiks crott " lanjutnya.

" Gue makin penasaran jaem sama pelakunya "

" Yaudah tinggal lu cari tau aja kan? "

" Gimana caranya? "

" Uhh gue jadi ikut jengkel deh, lagian kenapasih pake rahasia-rahasiaan ga elit banget. udah gini aja deh Chan lu bikin surat terus letakin ke loker lu, Siapa tau pas dia ngasih surat ke lu dia baca suratnya "

Haechan mengangguk kecil
" Oke deh "























Sepulang sekolah Seperti yang jaemin sarankan tadi, Haechan meletakkan secarik kertas kemudian meletakkannya pada loker.

Haechan tidak menulis macam-macam, dia hanya bertanya siapa kamu dalam bahasa Inggris, dia harap orang itu membaca dan membalasnya.

Sayang sekali besok hari Minggu jadi dia butuh waktu sehari untuk bersabar menunggu hari Senin. Entah sejak kapan Haechan jadi benci hari Minggu.























~TBC

FOUND METempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang