Seluruh mansion kediaman Wenger dibuat panik kala Serena yang dikabarkan jatuh sakit setelah pulang dari pesta istana, bahkan Dave yang sedang berada di wilayah barat pun dengan segera kembali ke kediaman untungnya pekerjaannya sudah selesai.
Saat ini seluruh anggota keluarga Wenger sedang berkumpul didalam kamar milik serena yang sedang tertidur lelap setelah diperiksa oleh dokter.
"Siapa yang menyebabkan semua ini terjadi?" Tanya Duke Arsen,dengan gurat wajah marah.
"Aku tidak tau pasti tetapi dari informasi yang kudapatkan bahwa, seseorang telah menuduh adik meracuni Lady Sherly " ucap Kevin tajam, menatap wajah pucat milik sang adik.
"Orang rendahan mana yang berani beraninya bermain dengan keluarga duke Wenger?" Ucap Dave datar
"Aku rasa.. orang rendahan itu harus segera diberikan pelajaran berharga agar tau dengan siapa dia bermain" balas Lucas, yang dijawab oleh ketiganya dengan senyuman miring.
Arsen mendekati ranjang sang putri kemudian duduk disebelah putrinya matanya menunjukkan kesedihan ketika melihat bagaimana pucat nya wajah sang putri kesayangan.
"Apa yang membuatmu begitu takut? Apa yang sudah kau alami selama ini tanpa sepengetahuan ku?" Ujarnya pelan sembari mengelus lembut pucuk rambut Serena.
"Oh iya jika dipikir-pikir kembali, dokter mengatakan kondisi psikologis Serena sedang sedikit terguncang karena dipicu dari trauma milik serena..kira kira trauma apa yang dimiliki olehnya?" Tanya Lucas menciptakan keheningan diantara mereka.
"Aku juga tidak tau.." ucap Dave lirih, merasa tidak berguna sebagai seorang Kakak.
"Kita tidak bisa bertanya padanya secara langsung, karena bisa saja nanti dia akan merasa tertekan karena kita yang bertanya kepadanya " Ucap Kevin, membuat para Wenger terdiam namun didalam hati menyetujui ucapan Kevin.
Disisi lain,
"Sudah kau cari tau siapa pelakunya?" Ucap seseorang yang sedang menggunakan jubahnya menatap bawahannya yang sedang melapor.
"tidak ada pelaku lain hanya satu sesuai perkiraan sebelumnya" ucap sang bawahan dengan menatap punggung tuannya.
"Bagus, segera jalani rencana berikutnya untuk menghancurkan semua orang yang telah berani membuat masalah dengan milikku " perintah sang tuan yang diangguki oleh bawahannya.
Tak lama setelah bawahannya menghilang untuk melaksanakan tugasnya, sosok itu menatap gelas yang berada ditangannya kemudian tanpa lama gelas itu hancur berkeping-keping hanya dengan satu genggaman dari orang itu.
"Kaisar sialan dan kekasihnya itu benar-benar merepotkan " geramnya kesal
"Tunggu sebentar lagi, maafkan aku yang menyakiti hatimu tetapi ini semua adalah cara terbaik agar bisa menangkap pelaku itu " ujarnya dengan memikirkan wajah gadisnya.
Netranya menatap sekelilingnya yang hanya diterangi sinar bulan dan terkunci pada suatu benda yang bersinar karena terkena pantulan cahaya bulan.
Dengan segera dirinya mengambil benda tajam itu dan menggores pergelangan tangannya dengan brutal.
"Sssst, aku benci perasaan ini" ucapnya dengan sesekali meringis merasakan perasaan sakit dihatinya.
Kebiasaannya dari kecil ketika merasakan perasaan aneh dihatinya cara untuk menghilangkannya hanya satu yaitu melukai dirinya sendiri agar perasaan dihatinya lega.
Mengabaikan darah yang menetes dari pergelangan tangannya dirinya menatap pantulan wajahnya dari cermin besar yang ada dihadapannya, kedua bola matanya berwarna merah bercahaya.
"layaknya monster kegelapan,aku hanya boleh bersinar didalam kegelapan agar gadisku tidak ketakutan melihat wujud asliku " ucapnya lirih menatap sendu pantulan wajahnya dari cermin besar itu.
Tadaa..aku update yaa hari ini dah yee jangan ngajak berantem lohh 😇 nanti kalo aku gabut lagi aku update yess
KAMU SEDANG MEMBACA
(TRANSMIGRASI) Antagonis Novel-(Terbit Ebook)
FantasyAudy berpindah jiwa pada tubuh seorang antagonis novel yang dibaca olehnya terkahir kali sebelum Kematiannya. Dapatkah Audy mengubah alur cerita yang sudah digariskan untuk antagonis yang ditempatinya? Simak ceritanya disini!! (Beberapa part di priv...