"jadi, gadis itu sedang berada di wilayah yang terkena kekeringan?" tanya Gerald, sembari membaca laporan yang berada dihadapannya.
"Benar tuan Duke, Lady Serena melakukan itu untuk menebus semua kesalahannya pada rakyat yang ada disana." terang Edward yang baru saja menyerahkan laporannya itu. Mendengar itu Gerald membenarkan kacamata yang bertengger di hidungnya, sudut bibirnya tertarik keatas menampilkan suatu senyuman yang mengandung arti.
"Siapkan penyamaran untukku, aku akan melihat langsung apa yang dilakukan 'calon' istriku disana." perintahnya dengan raut wajah dingin dan tidak tertebak yang diangguki oleh Edward. Setelah asistennya pergi Gerald pun mengadahkan pandangannya ke atas menatap langit biru yang cerah itu.
'Hanya mendengar ceritanya saja aku sudah tertarik, bagaimana jika aku melihatnya langsung dengan mata kepalaku sendiri .' batinnya dengan menatap langit.
Sedangkan disisi lain kehadiran Serena diwilayah timur mulai menyebar luas dikalangan masyarakat dan bangsawan. Yang tentunya dengan berbagai rumor, ada yang mengatakan Serena pergi ke sana sekedar pencitraan untuk meringankan hukumannya, adapula yang mengatakan bahwa kehadiran Serena adalah sebuah pertanda buruk namun sayangnya apa yang dirumorkan berbeda dengan apa yang terjadi saat ini juga.
"Jadi, saya rasa anda perlu menggali lebih dalam agar dapat memunculkan air dari sana tuan karena sumber air berada tepat disana." saran Serena. Mengingat bagaimana di kehidupan pertamanya dia mempelajari mata pelajaran IPA sedikit sedikit Serena mulai mencobanya toh jika gagal tidak apa-apa lagi pula di zaman ini masih belum ada yang mampu membuat sumur ataupun mengelola padi dengan benar jadi berbekal dengan pengetahuan seingatnya dia akan mencobanya.
"Dimana kami bisa memunculkannya Lady?" Tanya salah satu pemuda dengan bingung, Saat ini kurang lebih ada 10 orang pemuda dan pria paruh baya yang masih terlihat cukup sehat berada bersama Serena untuk membahas mengenai cara agar kekeringan dapat segera berakhir.
"Coba disini, gali agak dalam sampai nantinya akan ada air yang muncul." ucap Serena, dengan mengamati tanah kosong yang berada di sekitarnya.Setelah mendengar itu mereka pun menjalankan perintah serena dengan baik tanpa banyak bertanya, sehingga memudahkan Serena untuk mengatasi perihal panen didesa ini.
"Jadi apa yang dikeluhkan?" Tanya Serena pada seorang pria berumur 40 an disebelahnya itu.
"Akhir-akhir ini tidak ada air yang muncul lady, biasanya jika kami menanam padi esoknya air akan muncul dengan sendirinya tetapi akhir-akhir ini sama sekali tidak muncul." Serena mendengarkan dengan seksama perkataan dari pria tua itu dengan rinci, setelah itu Serena menganggukkan kepalanya mengerti.
"Apa kalian sudah berusaha mencari sumber airnya?" Serena bertanya pada pria paruh baya itu yang dibalas gelengan polos. "Kami tidak pernah berfikir seperti itu lady sebelumnya." jawabnya dengan tampan polos membuat Serena mengembuskan napas lelah.
'Pantas saja.' batinnya kesal. Dengan teliti Serena menelisik sembari berjalan untuk mencari suatu lubang yang biasanya ada di kehidupan pertamanya.
"AHA! Ketemu!!" Ucap Serena bahagia, lain halnya dengan pria tersebut yang hanya memandang Serena tidak mengerti.
"Pak bisa anda pinjamkan saya sesuatu yang bisa digunakan untuk menggali atau membuat lubang?"ucap Serena bertanya.
"Baik Lady."ucap pria paruh baya itu. Tak lama pria itu kembali datang dengan membawa sebuah cangkul. "Ini lady" ucapnya sembari memberikan benda tersebut kepadanya.
Serena pun dengan segera melipat lengan pakaiannya hingga siku, kemudian...
"HIYAAAAA!!" dengan suara kuatnya dan sekali ayunan air mulai keluar dari lubang lumpur itu dan mengairi tanaman padi.
'Aku benar-benar sangat hebat, ckk. ' ujarnya didalam hati dengan bangga melihat keahliannya itu.
"Nona bagaimana anda bisa melakukan hal ini?" Ucap nya dengan takjub
"Haha saya hanya mengamati saja pak, lain kali jika terjadi seperti ini lihat darimana sumber airnya dengan begitu nantinya anda akan menemukan penyebabnya." jawab Serena dengan tersenyum malu-malu.
"Terimakasih lady atas bantuan anda!!" Ucap pria paruh baya itu dengan bahagia, karena masalah mereka akhirnya teratasi.
"LADY!! KAMI BERHASIL MENEMUKAN MATA AIR" panggil salah satu pemuda tadi
"Benarkah? secepat itu?"ucap Serena tidak percaya.
Dengan penasaran Serena beserta pria paruh baya itu menghampiri ketempat itu,
"Bagus kalian bisa segera naik kemari." ucapnya puas, melihat hasil idenya yang tidak sia-sia.
"Jika airnya masih belum jernih kalian bisa melakukan metode ini." ucapnya kemudian mempraktekkan hal hal yang diketahuinya itu. Dengan lihai, ia menutupi air yang tadinya di masukkan kedalam suatu botol dengan sapu tangan kemudian membaliknya sehingga kotoran dari air tersebut tidak tercampur. "Kalian harus melakukan hal ini berulang agar air yang akan kalian gunakan benar benar bersih." imbuhnya setelah melakukan hal itu yang diangguki oleh para penduduk.
Ditengah Serena yang menjelaskan beberapa hal mengenai hal yang tidak diketahui rakyat dari kejauhan terdapat seseorang yang menatap Serena dengan tatapan kagum serta bangga,
'Ternyata calon istriku benar-benar mengagumkan. Aku penasaran apa yang akan Ezra lakukan ketika mengetahui, bahwa gadis yang sudah dibuangnya itu ternyata sangat berguna. ' batinnya didalam hati dengan sinis membayangkan.
Warning; 758 kata
Revisi:25 Maret 2023
KAMU SEDANG MEMBACA
(TRANSMIGRASI) Antagonis Novel-(Terbit Ebook)
FantasíaAudy berpindah jiwa pada tubuh seorang antagonis novel yang dibaca olehnya terkahir kali sebelum Kematiannya. Dapatkah Audy mengubah alur cerita yang sudah digariskan untuk antagonis yang ditempatinya? Simak ceritanya disini!! (Beberapa part di priv...