Audy berpindah jiwa pada tubuh seorang antagonis novel yang dibaca olehnya terkahir kali sebelum Kematiannya. Dapatkah Audy mengubah alur cerita yang sudah digariskan untuk antagonis yang ditempatinya? Simak ceritanya disini!!
(Beberapa part di priv...
"Aku dengar, tuan duke baru saja tiba dan berhasil memenangkan peperangan!!" Ucap salah satu pelayan dengan bersemangat. Menatap ketiga temannya itu, ketika tanpa sengaja mendengar desas-desus dari beberapa Kstaria yang berada dikediaman.
"Benar! tetapi dari yang aku dengar, setelah ini kaisar akan mengadakan perjamuan membahas mengenai pernikahan duke dengan lady Serena." balas salah satu dari mereka dengan berbisik pelan takut jika nanti ada yang mendengar perbincangan mereka.
"Astaga, bukankah Lady Serena akan mengalami kematian dengan cepat jika seperti itu?" Imbuh yang satunya dengan terkejut. Merasa iba dengan nasib dari putri bungsu tuan rumahnya.
"Ya, setidaknya tidak ada yang membuat onar lagi itu lebih baik." timpal beberapa pelayan yang sedang mengobrol itu. membuat kedua telinga Serena a.k.a Audy berdenging ngilu.
"Yaampun, bener-bener gaada akhlak sama sekali tu orang suka bener ngomongin orang dibelakang."umpat Serena uring-uringan dengan nada pelan. Menatap sengit kearah para pelayan yang sedang mengelap piring itu.
Sedari tadi ia memang mendengar gosip tentang kembalinya Gerald dari medan perang, Namun, entah mengapa bukan ini yang dia inginkan. Karena seharusnya Gerald tidak akan kembali sebelum pernikahan mereka diadakan.
"Kayaknya gue harus tunda dulu pernikahan ini, gue gamau mati muda sebelum ketemu jaemin." ucapnya berpikir keras, kemudian dengan seribu ide cemerlang yang mungkin dimilikinya itu tiba-tiba terlintas di dalam fikirannya.
Dengan langkah ceria ia berjalan keluar dari persembunyiannya dan menuju ruang kerja sang ayah setibanya di sana dengan anggun dia mengetuk pintu ruangan tersebut .
Tok tok
tok
tok tok
"Elsa, do you wanna build a snowman?" ujarnya bernada, setelah mengetuk pintu menggunakan intro dari film yang disukainya itu.
"Masuk!" balasan seseorang dari dalam ruangan membuat Serena terkejut, kemudian melanjutkan nyanyiannya yang tentunya dengan nada lirih dan pelan.
"Oke bye.." lirihnya, kemudian tanpa aba-aba segera membuka pintu ruangan itu. Setelah mendengar perintah dari ayahnya. "Katakan!" ujar pria paruh baya yang, sedang sibuk membaca dokumen dokumen yang menumpuk di atas meja kerjanya. Membuat Serena terperanjat terkejut, karena baru saja menginjakkan kakinya didalam ruangan itu sudah disambut dengan mendapatkan perintah yang bernada dingin dan tidak peduli.
'Buset galak amat!'batin Serena, menatap ngeri wajah pria paruh baya yang berstatus sebagai ayahnya itu. "Ayahanda, saya ingin mengajukan permintaan." ucapnya setelah mengatur nada bicaranya, agar tidak menimbulkan kesalahpahaman.
"Hmm." gumam ayahnya tidak terlalu peduli.
"Ekhem, saya.. ingin pernikahan saya bersama duke Gerald dilaksanakan enam bulan setelah ini." dengan cepat dirinya segera mengucapkan kalimat itu yang berhasil membuat ayahnya terkejut.
"Enam bulan??" Ulang Arsen tak percaya, yang dijawab anggukkan cepat oleh Serena disertai mata berbinar-binar. "Kenapa?"Tanya Arsen cepat.
"Karena saya ingin menebus kesalahan saya dulu di sini, berikan saya waktu enam bulan untuk melakukan hal itu. Setelah masalah yang saya buat di sini selesai, saya akan menikah dan meninggalkan wilayah ini. Selamanyaa." terang Serena, dengan tegas dan raut wajah yang meyakinkan.
Arsen terdiam cukup lama akhirnya menyetujui permintaan dari Serena.
"Baiklah akan aku sampaikan kepada Yang mulia Kaisar setelah ini." jawabnya singkat, kemudian kembali memfokuskan dirinya pada pekerjaan yang tadi tertunda.
"TERIMAKASIH AYAH!!" ucap Serena senang dengan menepukkan kedua tangannya gembira. Kemudian berpamitan pergi dari ruang kerja Arsen, meninggalkan Arsen yang menatap sendu pintu yang baru saja tertutup itu.
"Kau lihat Vania??Putri kita akan segera menikah dan aku, masih belum bisa memberanikan diri untuk mendekati putri kita." ucapnya lirih memandang bingkai wajah cantik mendiang istrinya itu.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
