Serena sedari tadi berulang kali mendengus kesal karena ulah dari pria yang tanpa tau malu tengah merebahkan tubuhnya, dengan posisi kepala yang diletakkan dipangkuan Serena sambil memejamkan matanya dan menggenggam salah satu tangan Serena dengan erat.
'duh anjir gak bangun bangun dari tadi mana gue anti banget sama yang beginian ' dumelnya didalam hati ,menatap sinis wajah tanpa dosa Gerald yang sedang tertidur tenang.
'gue kira setelah gue pindah kedalam tubuh nih mak lampir hal hal yang tidak gue suka juga bakal ngilang ternyata sama aja ' dengan kesal Serena menusuk pipi Gerald berulang kali,sembari mengurucutkan bibirnya dan kedua alisnya yang menukik tidak suka.
'bangun dong njir..geli gue lama lama kalo diposisi kayak gini ' keluhnya di dalam hati seiring dengan brutalnya kegiatannya menusuk pipi Gerald, membuat sang empunya terbangun karena merasa terganggu dengan tingkah gadis yang dicintainya itu.
Awalnya Gerald kesal dengan tindakan jahil dari Serena, namun hak itu tidak berlangsung lama ketika melihat raut wajah kesal yang ditunjukkan oleh Serena.
Tanpa disadari oleh Serena, Gerald menahan pergelangan tangan miliknya membuat Serena yang tadinya mendumel didalam hati tersentak kala matanya bersinggungan dengan tatapan tajam milik Gerald.
"K-kau sudah bangun?"ucap Serena kikuk, merasa terintimidasi dengan tatapan tidak bersahabat dari Gerald yang saat ini bangkit dan memposisikan dirinya duduk disebelah Serena.
"Menurutmu?"dengan nada yang sinis Gerald memandang Serena kesal, namun Serena justru tidak berani mengangkat pandangannya menatap Gerald justru menyibukkan diri untuk memainkan jemarinya yang lentik dipangkuannya.
"Maaf..." Cicit Serena menatap takut takut kearah Gerald.
Gerald yang merasa sudah keterlaluan pun, membawa Serena untuk bersandar pada dada bidangnya membuat Serena dapat mendengar dengan jelas detak jantung Gerald yang berirama.
"Aku memang tidak pernah bisa marah kepadamu." keluh Gerald sembari membawa Serena masuk kedalam pelukannya.
'ya jelaslah orang situ udah cinta mati sama ana ' dengan bangga Serena membanggakan dirinya sendiri didalam hati namun itu tidak berlangsung lama ketika...
Kruyuk...
Tanpa bisa dicegah kedua Pipi Serena memerah disusul dengan iringan tawa dari pria yang mendekapnya itu.
'GILA!! MALUNYA TO THE BONE ANJ...'
setelah itu dia tidak mendengar tawa dari Gerald pun memberanikan diri,untuk membuka matanya bertepatan dengan Gerald yang memandang memuja pada dirinya.
"Astaga ternyata bayiku kelaparan hmm?? Mari kita makan bersama.. Maafkan aku yang membuat dirimu kelaparan." dengan mengecup singkat kening Serena, dalam sekali tarikan Gerald berhasil membawa serena kedalam gendongannya ala bridal style kemudian membawa dirinya beserta Serena untuk keluar dari tenda miliknya.
Saat keluar, mereka disambut oleh berbagai tatapan dari orang orang yang berada di sekitar sana ada yang memandang mereka terkejut, bingung, menggoda dan juga ada yang diam namun tatapannya begitu membara.
Dengan abai Gerald, membawa Serena untuk duduk di sebelah meja yang sudah disediakan oleh warga untuk mereka sarapan biasanya, setelah meletakkan Serena dengan benar Gerald tanpa kata meninggalkan Serena yang tentunya tidak akan di fikirkan oleh Serena.
Karena, saat ini tatapan Serena terkunci pada salah satu dari dua orang yang sedari tadi memandang mereka dengan tatapan remeh dan senyum miring yang tercetak jelas di bibirnya. Dirinya mengangkat salah satu tangannya kemudian dengan tepat menampilkan jari tengahnya pada mereka.
Warning: 503 kata
Revisi: 05/05/2023
KAMU SEDANG MEMBACA
(TRANSMIGRASI) Antagonis Novel-(Terbit Ebook)
FantasiaAudy berpindah jiwa pada tubuh seorang antagonis novel yang dibaca olehnya terkahir kali sebelum Kematiannya. Dapatkah Audy mengubah alur cerita yang sudah digariskan untuk antagonis yang ditempatinya? Simak ceritanya disini!! (Beberapa part di priv...