Di suatu pagi yang cerah bersama dengan terbitnya sang mentari pagi, seorang berparas cantik nan imut terbangun dari mimpi panjangnya.
Ia bergegas turun dari ranjang dan langsung menuju kamar mandi.Hari ini adalah hari pertama dia masuk sekolah menengah atas,jadi tak di heran kan jika dia sangat bersemangat pagi ini.
Setelah beberapa menit bersiap-siap, akhirnya dia memutuskan untuk berangkat pagi-pagi sekali.***
Sesampainya di sekolahan, seperti yang dia bayangkan,hanya ada segelintir murid saja yang baru berangkat.
Ia memutuskan untuk berjalan menuju ke Mading sekolah yang kebetulan letaknya tidak jauh dari dia berdiri saat ini,Ia hanya ingin tauu nama nya berada di kelas mana.Dengan santai dia melangkah
menuju mading tersebut.Brakkkk....
Suara itu terdengar lumayan keras,dia bertabrakan dengan seorang lelaki yang tadinya tengah berjalan dengan tergesa-gesa.
"Arghhhh .....sakit banget gilakkkk"
Ujar gadis tersebut sembari memegangi kakinya yang terasa amat-amat nyeri akibat tragedi tersebut.
"Eh buset....kirain tadi tuh kaga ada orang" ucap lelaki tersebut dengan santai sambil memandangi badan mungil gadis yang sedari tadi berada di hadapannya itu.
"tcihh...buta lo mata Lo?!"bentak gadis tersebut dengan terus memegangi kakinya yang sakitnya tak kunjung hilang.
"Anisa shifana febriani,nama nya cakep banget kayak orang nya"ujar lelaki tersebut setelah membaca nama yang tertera di baju yang Shifa kenakan.
"Dihhhh..."kata Shifa sedikit kesal.Ia Langsung melengos ingin pergi meninggalkan pria gak jelas itu, belum sempat Shifa melangkah namun langkahnya langsung terhenti karena tangannya di tarik pria tersebut
"kita belum kenalan kan?? jadi kenal in nama gua Angkasa dirgantara,lu boleh manggil gue Angkasa, dirgantara,Kasa,atau Dirga juga boleh kok"ujar Angkasa dengan senyum hangat yang menambah kesan tampan di wajahnya.Shifa hanya mengangguk singkat dan langsung pergi meninggalkan Angkasa.
***
Satu bulan lebih Shifa sekolah, tetapi ajaib nya dia masih belum juga memiliki teman,dan yang lebih sialnya lagi,dia sekelas, bahkan sebangku dengan Angkasa.Entah mimpi apa Shifa kemarin sampai bisa bertemu lagi dengan makhluk yang satu ini,Shifa curiga kalau Angkasa punya aura negatif sampai-sampai Shifa tidak mendapatkan teman.
Hufttt....
Setiap menit atau bisa juga setiap detik Shifa selalu membuang nafas kasar. Shifa lebih memilih belajar daripada menanggapi ocehan si Angkasa yang entah kapan bisa selesai.
"Ah.... capek banget Ya Tuhannn...."grutu Shifa yang mungkin sudah frustasi dengan satu soal matematika yang sangat-sangat menguras energi,tenaga dan pikiran.ingin rasanya Shifa banting bumi saat itu juga.Angkasa yang melihat hal tersebut sontak menoleh ke arah Shifa dan buku soal secara bergantian.
"tcih....gitu aja gak bisa,sinii gua ajarin...pertama Tama lu tuh harus fokus di pengurangan nya dan ini lu tulis kek gini dan ini hasil nya begini, setelah dapet hasil ini tinggal lu jumblah dan langsung masukin aja cara kedua tadi baru nanti ketemu tuh hasilnya,nahhh ada kann...ayo lahh...Napa lu tadi pakek cara yang jelas-jelas tuh cara udah kaga masuk logika buset?? Ayolah...berubah gitu lohh...ka.."ujar Angkasa terpotong
"iya iya...berisik bet lu babi...dah lah gua mau ke kantin aja.."tak menunggu jawaban dari Angkasa, Shifa dengan cepat keluar dari kelas meninggalkan Angkasa yang masih di buat melongo dengan jawaban Shifa.
***
Sejak saat itu mereka berdua sudah lebih akrab.mulai dari mengerjakan tugas bersama di rumah Angkasa, bertukar cerita,dan Shifa juga sering melihat sisi konyol Angkasa ketika di rumahnya.pernah saat itu Angkasa mencuri kucing tetangganya dan di jodohkan dengan anjing milik nya,gila bukan??
Shifa yang melihat hal tersebut sontak kaget.
"eh anjir...mau lu apain kucing yang tak berdosa ituu???!"tanya Shifa dengan nada panik.
"gua mau eksperimen gimana jadinya kalau kucing dan anjing punya anak,siapa tau dengan eksperimen ini gua langsung dapet gelar propesor....wahh bundaa pasti bangga"jawab Angkasa yang tak di sertai perasaan berdosa.
"perkataan lu tuh udh di luar nalar manusia,jadi gak usah berharap lu bakal jadi profesor deh, mending lu balikin kucing tetanggalu daripada ntar dia ma..."
Belum sempat Shifa meneruskan ucapannya,anjing mikil Angkasa memberontak dan mencabik-cabik tubuh kucing milik tetangga Angakasa.dengan sigap Shifa menarik kucing itu menjauh.untung kucing nya hanya mendapati sedikit luka yang gak terlalu parah.Angkasa akhirnya memulangkan kucing tetangganya dengan alasan KDRT.
Sebenarnya Angkasa sangat berat hati untuk mengembalikan kucing tersebut, setelah beberapa menit di bujuk Shifa, akhirnya Angkasa meng "iya" kan perintah Shifa. Ya...itu lah tadi 1 dari 10000 kisah kekocakan Angkasa yang hanya dapat di lihat oleh Shifa seorang,karena jika Angkasa sudah berada di sekolah, sifat Angkasa berubah derastis. Mulai dari penampilan,cara bicara dan tingkah lakunya Sangat berbeda saat dia berada di sekolah.
***
Pagi ini Angkasa sengaja berangkat lebih pagi dari biasanya karena dia sudah ada janji untuk berangkat bersama Shifa pagi ini.ya..walau sebenarnya Shifa enggan berangkat bersama Angkasa pagi ini, tetapi Angkasa tetap memaksa Shifa agar mau berangkat bersama,
Sesampainya di parkiran sekolah,semua mata tertuju ke arah mereka berdua,jika orang yang pertama kali melihat mereka bersama,sudah di pastikan bahwa orang tersebut yakin kalau mereka tengah ber pacaran.
mereka terlihat serasi, bagaimana tidak???Shifa yang memiliki tinggi cuma 150 dengan paras cantik dan menggemaskan sedangkan si Angkasa yang memiliki tinggi hampir mencapai 180 dengan gaya cool,menawan serta tataan rambut yang rapi membuat siapapun yang melihatnya gak bakal bisa berpaling.
"Wehhh siapa tuchhh"
"Gilakk tuh cowok cool banget"
"Ehh siapa tuh yang lagi sama angkasa??"
"Gak banget sihh tuh anak"Yahhh begitulah mulutnya para cwi cwi di skl ini, Shifa sudah menduga kloo hal ini bakal terjadi, untung saja dari rumah dia sudah menyiapkan mental se kuat baja,ia tak menggubris sama sekali perkataan itu.
Banyak hal yang sudah mereka berdua lalui bersama,jadi kalau Shifa di suruh memilih mencari teman cewe atau si Angkasa? Shifa lebih memilih Angkasa, karena Shifa berfikir.
"bersama dia ku rasa sudah cukup,aku tidak membutuhkan siapa pun."

KAMU SEDANG MEMBACA
kita terhubung
Teen FictionTak ada yang lebih baik dari kamu, kalaupun ada,mungkin itu kamu.