"Dia tidak akan lari kemana mana Tuan."
"Lucas."
Lucas mengambil posisi duduk tepat disamping Johnny yang tengah sibuk meminum whiskeynya dengan mata yang sedari tadi tidak lepas dari Chittapon yang sedang setengah tertidur di meja bar. Lucas terkekeh pelan melihat Johnny yang hanya melihatnya sekilas lalu kembali menatap si manis di depan sana. Lucas menuangkan vodka kedalam gelasnya. Ia meletakkan botol vodka tersebut lalu ikut bersandar pada sofa.
"Bawa saja dia pulang. Dia terlihat kelelahan."
Johnny menoleh menatap Lucas yang tengah menyesap vodkanya. Johnny mengerutkan keningnya. Ia berpikir, jika dirinya membawa lelaki manis itu pulang maka yang akan terjadi lelaki manis itu terbangun dan berteriak. Dan takut? Mungkin. Johnny masih ingin menyelidik semua tentang lelaki manis itu. Tak semudah itu Johnny membawanya dan mengancam Chittapon dengan membongkar siapa model itu sebenarnya.
Lucas peka dengan apa yang Johnny pikirkan. Lucas memandangi punggung ramping didepan sana dengan tatapan kosong. Ia mengulum bibirnya merasakan bibir yang sudah terselimuti rasa vodka. Lucas menarik nafasnya sebelum menjelaskan sesuatu kepada Johnny.
"Aku tidak tahu lagi harus mengingatkan dia. Dia memakan uang dari hasil kekayaan yang tidak murni hasilnya."
"Apa maksudmu?"
Johnny semakin bingung dengan Lucas. Tidak murni? Apa? Bukankah ia hanya sebagai penari dan model ah satu lagi, seingat Johnny, Chittapon juga menjual barang. Ia simpulkan seperti itu karena mendengar obrolan Chittapon dengan seseorang saat itu.
"Dia..."
"Katakan dude! Kau membuatku penasaran!"
Lucas beralih menatap Johnny. Ditatapnya CEO muda itu dengan lekat. Lucas seperti sedang menelisik segala aspek yang ada didalam diri Johnny. Johnny yang menerima pandangan seperti itu merasa bingung. Johnny menunduk dan melihat apa yang salah dengan dirinya.
"Sepertinya kau orang yang tepat untuk ku beritahu siapa sebenarnya modelmu itu."
"Dude, cepat katakan!"
"Dia bandar narkotika, dirinya juga pernah membunuh 3 orang. Mereka mati terbunuh karena Chittapon terciduk sebagai bandar narkotika. Chittapon dan beberapa anak buahnya membunuh ketiga orang tidak berdosa itu dan memotongnya lal-"
"Cukup!"
Johnny menghentikan ucapan Lucas. Ia cukup terkejut dengan hal tersebut. Johnny terdiam menatap punggung Chittapon yang masih terbaring di meja bar didepan sana. Johnny berusaha mencerna apa yang baru saja ia dengar. Lucas tersenyum miring melihat Johnny yang terlihat amat terkejut karena penjelasannya. Lucas berdiri lalu menepuk nepuk pundak Tuan muda itu, kemudian melenggang pergi untuk membantu karyawannya. Ya for your information, Lucas pemilik bar tersebut dan menyamar menjadi bartender.
Johnny masih termenung di posisinya. Ia masih tidak menyangka dengan apa yang baru saja ia Lucas ucapkan. Johnny berpikir Chittapon tidak mungkin melakukan perbuatan sekeji tersebut. Dan Johnny berpikir, Chittapon tidak mungkin menjadi bandar narkotika seperti apa yang Lucas katakan. Terlebih lagi membunuh seseorang, dengan wajah semanis itu? Johnny benar benar tidak bisa membayangkan wajah Chittapon yang sedang membunuh itu.
"Cepat bawa di pulang Tuan. Dia mabuk!"
Teriakan Lucas berhasil menyadarkan lamunan Johnny. Johnny menatap Lucas yang berdiri di seberang sana. Lucas mengangguk meyakinkan Johnny. Johnny meletakkan gelas yang ia genggam lalu berdiri dan berjalan menghampiri lelaki manis yang sedari tadi masih setiap di posisinya.
"Apa yang aku katakan adalah benar adanya. Gunakan itu sebagai senjata ancaman untuknya. Aku percayakan dia padamu." Ucap Lucas dengan tangan dan pandangan yang fokus membersihkan botol minuman beralkohol yang ia genggam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Beautiful Baddies (Johnten)
FantastikMpreg! M! Kisah tentang seorang penjahat licik berkedok model bernama Ten Lee bertemu dengan sosok tegas Johnny Seo pemegang saham terbesar di seluruh penjuru dunia. Akankah sikap licik dan pembangkang Ten Lee akan hilang setelah bertemu Johnny Seo...