kembali terluka? {sudah revisi}

47 5 0
                                    

{Follow sebelum baca}

Haloww👋apa kabar semua?
Welcome back to my story😘
Siapa nih yang kangen sama kelanjutan dari cerita asya??
Gausah kelamaan cuss bacaa🤓

∆happy Reading∆

🌸semoga suka🌸






🌻🌻🌻🌻🌻

"Lebih baik dihantam dengan satu kali pukulan sakitnya hanya saat itu saja, daripada dihantam bertubi tubi dengan situasi yang sama dan berulang"

Setelah arkan pergi asya bergegas masuk

baru saja membuka pintu asya sudah dikagetkan om dan tantenya yang menatapnya nyalang.

PLAK PLAK.

Asya menoleh kesamping tamparan tantenya itu bener bener sakit.

"JAM BERAPA INI HA!? MAU JADI JALANG KAMU?! JAWAB!!!." Sarkas jessica sambil mencengkram kuat dagu asya.

"Tante s-skittt,lepas tante asya mohon." Balas asya sambil mengeluarkan air mata.

"Anak bodoh!!!siapa laki laki itu? Dasar tidak tahu diri kamu sini ikut." Tekan zayn sambil menarik tangan asya kencang.

"Om lepas,sakit om hiks hiks." Tangan asya benar benar sakit bahkan tangannya sudah memar,

Asya dibawa ke kamar mandi bawah.

Dan disitu zayn mendorong asya hingga kepalanya terbentur pinggiran bathtub

dan pusing langsung menyertai asya.

"Kenapa om ga buat asya mati aja? Asya cape om salah asya apa? Kenapa om sama tante gamau dengerin asya dulu? Hiks hiks." Ucap asya tergugu.

"mau mati? Tidak segampang itu saya mau menyiksa kamu dulu anak tidak tahu diri." Sarkas jessica sambil melayangkan pukulan kepada asya.

BUGH BUGH BUGH

Setelah merasa puas mereka meninggalkan asya dengan kondisi asya yang memprihatinkan.

"kenapa harus asya Tuhan? Asya cape asya hanya ingin bahagia mamah ayah asya rindu." Ucap asya dalam hati sambil memeluk lututnya.

Setelah merasa puas menangis,asya bergegas menuju kamarnya untuk berganti baju

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah merasa puas menangis,asya bergegas menuju kamarnya untuk berganti baju

asya benar benar cape asya butuh pelukkan orangtuanya dengan tidak sadar asya mengambil silet yang selalu ada dilaci meja tidurnya dan perlahan asya menyayat tangannya darah bercucuran keluar

asya tidak merasa sakit sedikit pun menurutnya yang lebih menyakitkan adalah apa yang ia alami saat ini.

Setelah beberapa saat asya pun membersihkan lukannya dan bersiap untuk tidur.

Strong girl asya {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang