berakhir?

16 3 0
                                    

{Follow sebelum baca}

Halow apa kabar?
Siapa nih yang kangen asya?
Sebelum baca jangan lupa follow semua akun sosmed author ya biar ga ketinggalan hihi^^



∆ Happy Reading ∆
🌸Semoga Suka🌸


"Atas nama rindu kucukupkan segala doa baik yang sebagian besar untukmu dan sisanya untuk kekuatanku"





Saat ini diruangan asya masih ada arkan yang senangtiasa menemani asya.

"Kangen,kapan bangun hm?." Gumam arkan sambil menatap asya.

"Jangan lama lama by." Sambungnya lagi.

Saat sedang menatap asya lama,arkan pun tidak sengaja melihat asya yang mengeluarkan air mata dengan mata yang masih tertutup.

"Sayang?." Panggil arkan saat melihat air mata asya.

"Hei?kok nangis hm?kamu kenapa sayang?it's okey aku disinii,don't cry baby." Lanjutnya.

Dan tidak lama asya pun kejang-kejang membuat arkan panik dan langsung berteriak memanggil dokter

Tit tit tit suara mesin EKG memenuhi ruang asya membuat arkan semakin panik.

"Dokter tunangan saya kenapa?." Panik arkan

"Maaf tuan, biar saya periksa dulu,tuan bisa menunggu diluar." Ucap dokter dan langsung menangani asya.

"Mari tuan." Ucap suster

"Ga! Gue mau disini!." Tolak arkan mentah mentah

"Maaf tuan,tolong ikuti peraturan kami." Ujar suster itu dan menggiring arkan keluar dari ruangan.

"Sial,kamu harus baik baik aja queen." Gumam arkan khawatir menatap pintu ruangan asya.

Arkan pun tak lupa mengabarkan sahabat,om zayn dan tak lupa orang tuanya.

Tidak membutuhkan waktu lama mereka pun sampai dengan berlari tergesa gesa.

"Arkan, ara kenapa?." Khawatir zayn mendengar kabar dari arkan tadi.

"Tadi queen sempet ngeluarin air mata om,terus ga lama dia kejang kejang." Terang arkan.

"Asya baik baik aja kan yan?." Ucap pelan ayla.

"Dia baik baik aja kan? Jawab yan!." Bentak ayla yang mulai kalut.

"Shutt tenang okey? Asya baik baik aja." Ucap rian sambil menenangkan ayla.

Ceklek

Pintu terbuka terdapat dokter yang berdiri dengan menatap mereka yang sulit diartikan.

"Gimana keadaan keponakan saya dokter?." Tanya zayn.

"Kondisi pasien semakin memburuk tuan, denyut nadi pasien terlalu lemah." Terang dokter

"Mohon maaf apakah disini ada orang tua dari pasien? Saya sempet mendengar pasien berguman mama dan ayah, siapa tau dengan kehadiran mereka membuat pasien stabil kembali." Sambungnya.

Deg

Engga! Mereka belum siap kehilangan asya.

"Orangtua asya sudah tidak ada dokter." Lirih arion membalas ucapan dokter.

Dokter yang mendengar jawaban arion pun terdiam dan tidak lama suster yang menemani asya dari dalam pun keluar.

"Dokter gawat, denyut nadi pasien tidak terdeteksi." Ucap suster dengan sedikit panik.

Strong girl asya {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang