31

6.1K 463 2
                                    

SEULGI POV 

Acaranya luar biasa....tentu saja. Apa yang kalian harapkan dari Jennie Kim yang menangani sebuah acara? Itu pasti sempurna. Ck. Haha.

Meja kami agak berisik karena kekasih kami terus berbicara sementara aku dan teman-teman lainnya menunggu Jenlisa kembali, terutama di Lali. Kami khawatir dengan interaksi antara dia dan uncle Mario. Kami sangat menyadari apa yang terjadi dan pengalaman apa yang dia alami saat itu.

Lali adalah orang yang kuat tetapi kita tahu bahwa jauh di lubuk hati dia masih merasakan sakit yang dia alami setiap kali melihat ayahnya.

"babe." Pikiranku tersentak ketika irene memanggil. Aku menatapnya saat dia memanggilku. Astaga, kekasih ku sangat cantik. seminggu mengejarnya tidak sia-sia. Hehe.

"Ya. Hmm?" tanyaku dan mengecup bibirnya.

"Apa kau baik-baik saja? Kau melamun, apa ada yang salah?" Dia bertanya dengan nada khawatir sambil menutupi wajahku dan mencoba untuk memeriksaku. IRENE BAE semuanya! Aaahhh! Pacar yang begitu perhatian. Aku harus melamar nya segera. Hehe

"Aku mencintaimu." Aku tiba-tiba berkata melakukan aegyo. Dia menghela nafas dan menutupi wajahku dengan telapak tangannya dan mendorongku menjauh. Eh?

"Tsk. Aku tanya apa kau baik-baik saja. Berhenti bersikap murahan, Kang." Dia berkata sambil menggelengkan kepalanya. Aku berusaha untuk tidak tertawa karena dia berusaha menyembunyikan pipinya yang merona dan bertingkah seolah dia merasa ngeri mendengar pernyataanku.

"Jadi... kau tidak suka kalau aku bilang 'I LOVE YOU' pada mu?" tanyaku sambil cemberut bertingkah seolah aku kecewa.

"Ewww. Berhenti cemberut. Kamu lebih mirip bebek daripada beruang." Kata Jeongyeon dengan jijik melemparkan tisu ke wajahku.

"YAHHHH! Aku coba berakting disini. Apa kau tidak bisa urusi urusanmu sendiri saja. Ck, dasar burung unta leher panjang." Kataku sambil melempar kembali tisu itu.

"Urgh! Yoow guuw awr jadi cerewet." Chipmunk tiba-tiba berbicara dengan penuh makanan di mulutnya. Kami menertawakan penampilannya sekarang, kedua pipinya akan meletus karena makanan. Hahhaa tupai.

"Dan kau masih bayi. Sayang, bukankah sudah kubilang berhenti bicara saat mulutmu penuh?" kata Jisoo cemas sambil menyeka noda pada bibir tupai. Aduh!.

"Tidak ada aturan soal makanan Jisoossi." Kataku dan bungkusan itu terkikik bersama kekasih kami.

"Kenapa berat badanmu tidak bertambah pada makanan itu?" tanya Nayeon penasaran.

"Dia punya monster sendiri di perutnya Nayeon-ah." Cubby menjawab dan kami menertawakannya.

"Ya, tapi sebenarnya itu adalah naga." aku menambahkan dan kami semakin tertawa. Chipmunk melempar kertas tisu ke wajahku. Lagi? Untuk kedua kalinya?

"Yahh.. Berhenti melempar tisu ke wajahku." Aku merengek dan main-main memelototinya.

"Tsk...Itu cocok untukmu. Karena wajahmu terlihat seperti kotoran." chipmunk berkata dan menjulurkan lidahnya. Sementara aku ? Aku menatapnya dengan rahang menganga.

"Hahaha. Sialan, itu serangan naga." Kata Jeongyeon dan mereka menertawakan keadaanku yang tidak bisa berkata-kata. aku melihat irene mencoba mencari bantuan tetapi dia hanya menepuk punggung ku dua kali. Benar-benar? Dia sangat peduli tapi rasa manis dalam dirinya sangat buruk. Mendesah

"Semua orang bersenang-senang. Hah?" Seseorang tiba-tiba berbicara. Kami melihat orangnya, dan itu adalah Jennie bersama dengan Lali. Akhirnya mereka ada di sini.

Aku berdiri dalam sekejap bersama dengan bungkusan itu. Kami saling memandang dan melihat kembali ke Lali. "Apa kau baik-baik saja?" Kami bertanya serempak. Aku, Jeongyeon, Cubby dan Rosé saling memandang seperti Itu tampilan baris.

SWEET DEMISE | JENLISA ADAPTATION ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang