aku bangun lebih awal dari alarm karena tidur ku nyenyak. aku sangat senang dari apa yang tadi malam.
Aku membuat rutinitas harianku bersenandung karena bahagia.
Siapa sih yang tidak senang kalau orang yang kalian suka ngajak kalian pacaran?.. Haha.
Dan ya ku pikir aku sudah menyukainya ketika aku memegang lengannya malam itu ketika memintanya untuk menjadi kekasih palsu.
Teman-teman ku akan memberi tahu betapa tebal muka ku karena mengatakan kepada mereka 'aku tidak membutuhkan seseorang dalam hidup ku'.
Aku pergi ke meja makan kami untuk sarapan. aku tidak benar-benar makan sarapan tetapi eommayang memasak makanan setiap pagi yang dia katakan kepada kami bahwa
'Jika salah satu dari kalian tidak mau sarapan, aku akan memungkiri orang itu dalam hidup ku',
Dia mengatakan kepada kami bahwa dia tidak membutuhkan anak gizi buruk.
eomma sangat kekanak-kanakan dia hanya ingin kami makan makanan yang dia masak. ck ck. Tapi aku masih mencintainya. Hehe.
"Duduk saja di sana Ruby Jane, ini akan selesai sebentar lagi". eommamemberitahuku ketika dia merasakan kehadiranku di dapur.
Meja sekarang sudah siap.
"ne oemma "jawab ku dan duduk.
Dan sebentar lagi para maid meletakkan makanan di meja.
appa dan Jin kakak laki-lakiku juga duduk di kursi terhormat setelah muncul di ruang makan.
"Ms. Jennie". Pelayan kami james meminta perhatianku. aku menyuruhnya untuk melanjutkan Tanpa memandangnya.
"Seseorang mengantarkan ini, pagi ini". aku melihat dia dan melihat buket bunga merah muda di tangannya.
Aku tersenyum cerah mengetahui siapa orang di balik itu. Aku hendak mengambil bunga itu tapi...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Itu begitu indah!". Eomma berseru. Dia mengambil bunga di depanku. Keberanian wanita ini. Char.. Dia masih eomma mu. Tenang Jennie, kataku pada diri sendiri dan menarik napas dalam-dalam.
"Katakan padaku Ruby Jane.. Apa ini dari Lisa?" tanya eomma
dengan penuh semangat. aku mengangguk.
Aku hendak mengambil bunga dari eomma tetapi eomma berbalik dan menghadap appa ku.
"Lihat jiyong Menantu kita sangat manis"ujar eomma dan appa mengangguk setuju. Aku tersipu ketika ibuku mengatakan kata itu.
"Oh ada surat ini". eomma hendak membuka
"EOMMA!". teriakku membuat mereka bertiga kaget.
eomma menatapku. Aku mengambil bunga dan surat itu.
