POV JENNIE
"Mmmhh~.."
"Uhmmm..."
"Hmm"... yhmm~."
"Aish. Bisakah kamu menghentikan suara erotis itu, ruby? You are clearly in front of the food." lisa merengek sambil memelototiku.
"Kenapa? Aku sedang menikmati makananku." kataku polos sambil memakan makanan yang dia minta untukku. Dia hanya menggelengkan kepalanya dan melanjutkan membaca kertas-kertas di mejaku.
Aku tertawa melihat wajahnya yang kesal karena aku terus menggodanya setelah sesi make-out panas kami sebelumnya. aku pikir kita akan pergi terlalu jauh dari melakukan make-out jika perut ku tidak menggeram.
Yap, kalian membacanya dengan benar. Kami melakukan sesi bercinta panas setelah eranganku yang tak terduga, tetapi saat melakukan ciuman panas, perutku juga menggeram tak terduga.
Dan.. Ya, sesi bercinta itu berubah menjadi sesi omelan. lisa memarahiku karena melewatkan makan dan dengan tegas menyuruhku makan sambil membaca beberapa dokumen. Sigh, aku ketahuan. Hu hu.
"Kenapa kamu cemberut?" Dia bertanya bahkan tanpa menatapku.
"Selain kamu ada di sini, yang terlihat sangat menarik, yang merupakan pemandangan paling indah yang bisa kulihat di sini di tempatku... Kupikir itu karena kecewa dengan catted-make-out kita dan dimarahi setelahnya." Aku menjawab dan mengerutkan hidungku.
"Berhentilah dengan omong kosong. Makan lebih banyak agar kamu sehat, tubuhmu membutuhkannya." Katanya membalik halaman kertas yang sedang dibacanya.
"Tapi kamu bilang kamu suka setiap lekuk tubuhku." aku merengek.
"I like it, Hun. Not like it." Dia mengoreksi dan menatap ku.
"Apa yang aku katakan itu sehat. aku tidak suka kalau kamu selalu memikirkan pekerjaan dan lupa memikirkan diri sendiri." Dia berkata dengan lembut mengirimkan senyum manisnya padaku.
Urgh yang mengirimiku seribu kupu-kupu di perutku. Astaga, dia selalu peduli.
"Aku ingin tahu bagaimana kamu menjalankan perusahaan terbesar sambil belajar berlawanan dengan apa yang kamu lakukan saat ini." Gumamku sambil dengan bangga menatapnya. Dia tertawa terbahak-bahak dan pikir dia mendengar apa yang ku katakan.
"Bolehkah aku duduk di pangkuanmu lagi?janji tidak lucu." Aku berkata dengan imut sambil mengangkat tanganku seperti melakukan sumpah untuk negaraku.
Dia terkikik lagi dan memberi isyarat dengan tangannya untuk pergi ke sana.
"Aku ingin menghadapimu, lisa." Kataku ketika aku berhenti di depan dia.
"Terserah kamu, bayi besar." Dia berkata membiarkanku. mengangkangnya sementara aku melingkarkan lenganku di lehernya dan membenamkan wajahku di lekukan lehernya.
"Kamu wangi sekali, lisa." Aku berbisik dan memejamkan mata.
"Kamu juga, Hun." Jawabnya sambil mengelus punggungku membuatku mendesah puas.
"Aku bisa merasakan detak jantungmu berdetak kencang, lisa. Kamu baik-baik saja?" Tanyaku merasa sangat nyaman sementara mataku terpejam.
"Hati itu sangat mencintaimu sehingga tidak bisa bertindak normal." Aku terkekeh dan tersipu mendengar kata-kata konyol itu.
"Yah, hatiku sangat mencintaimu hingga menginfeksi seluruh organ dan tubuhku yang bertindak gila saat berada di dekatmu." Kataku membuatnya terkekeh aku mencium kepalaku.
"lisa." Kataku setelah keheningan kami yang nyaman.
"Hmm?" Dia bersenandung sebagai tanggapan.
"Ada yang menggangguku." kataku pelan.
KAMU SEDANG MEMBACA
SWEET DEMISE | JENLISA ADAPTATION ✔️
Diversos"jadilah kekasih ku hari ini aku akan membayar berapun yang kau minta" LISA FUTA⚠️