NORMAL POV
Irene tersipu melihat ponselnya setelah jennie menutup telepon.
Mandu itu benar-benar memiliki pikiran yang kotor. Irene berpikir sambil menggelengkan kepalanya sambil berpikir bahwa jennie benar-benar memiliki imajinasi yang sempurna.
"Kenapa terlalu sering melihat ponselmu, ya?" Tiba-tiba Seulgi bertanya dari belakang sambil memeluknya dari belakang. Irene tersentak namun akhirnya luluh saat mencium wangi kekasih nya yang memabukkan.
Irene tidak suka skinship dengan orang lain, tapi dia selalu menyukainya jika menyangkut kekasih nya. Irene tidak terbiasa dengan itu tetapi sebagai orang yang rendah hati, dia akhirnya menyukainya.
"Hanya saja Mandu memiliki pikiran jahatnya lagi." Irene menjawab meletakkan tangan di lengan kekasihnya memberikannya kecil dengan ibu jarinya.
"Kenapa? Apa dia memberimu omong kosong lagi yang membuatmu tersipu seperti itu." Tanya Seulgi memiringkan kepalanya memberikan Irene ciuman cepat di pipinya.
"Uh-huh. Lebih dari itu." Kata Irene tersenyum dan melihat pacarnya memberinya kecupan di bibirnya.
Seulgi tersenyum lebar setelah itu, dia tahu bahwa Irene sebenarnya tidak begitu penyayang dan dia selalu senang bahwa kekasihnya berubah dan terbuka padanya membuat hubungan mereka berkembang sebagaimana mestinya.
"Lebih dari apa, sayang?" tanya Seulgi menatapnya
Irene yang tidak bisa menahan diri untuk tidak tersipu.
"Lebih dari kita yang melakukan hal kotor saat ini." Irene tersipu malu menghindari tatapan kekasih nya.
Seulgi tak kuasa menahan tawanya saat mengamati betapa pemalunya Irene saat berbicara tentang berhubungan seks.
"Bercinta sama sekali tidak kotor, sayang." Seulgi menggoda.
"Ya-ya. Tapi itu aneh ketika kamu disuruh melakukannya, ketika kamu tidak melakukannya pada waktu yang spesifik ini." Irene sambil bercanda memukul lengan kekasihnya.
Seulgi menertawakannya dan mereka berdua terlibat percakapan kecil sebagai sepasang kekasih.
***
Lisa di sisi lain melihat teman-temannya yang sibuk bercinta dengan pacar mereka yang Lisa senang dan pahit saat ini karena dia pikir Nini-nya marah padanya.
"Ugh! Aku harus membuat ini berhasil atau aku tidak akan mengalami hal seperti itu akhir-akhir ini. Hmp." Lisa merajuk sambil memelototi teman-temannya yang tidak sadar.
"Itu akan berhasil." Krystal berkata pelan yang saat ini duduk di lantai hanya beberapa meter darinya yang juga kelelahan karena semua tarian yang telah diberikan oleh orang Thailand.
Lisa mendengar Krystal membuat jentikan jarinya menghampirinya.
"Kau pikir begitu?" tanya Lisa penuh harap menatap Krystal.
"Tentu saja." Krystal menjawab tanpa nyanyian sambil melihat ke bawah tidak menyadari siapa orang yang berbicara padanya.
"Terima kasih, Krystal-ssi." Ucap Lisa dengan tulus.
"Sama-sama-..." Krystal mendongak membuat dia berhenti berbicara menyadari bahwa dia berbicara pada Lisa.
Sebagai naluri seorang resepsionis, dia berdiri dan membungkuk sembilan puluh derajat. ..
Lisa tertawa kecil dan melambaikan tangannya untuk membuat Krystal duduk lagi.
"Hanya Lisa, Krystal-ssi. Kita sudah berteman dan tidak perlu formal. Kamu membuatku merasa tua di usia 20 tahun." Kata Lisa dan tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
SWEET DEMISE | JENLISA ADAPTATION ✔️
Acak"jadilah kekasih ku hari ini aku akan membayar berapun yang kau minta" LISA FUTA⚠️