9. not have a strong defense

270 50 0
                                    

Terlalu banyak alasan untuk menangis sehingga tak di temukan alasan agar bahagia.
suffer today and the next Day
╞═════𖠁𖠁═════╡

Tidak terlalu penting memikirkan semua orang yang tak memikirkanmu. Dari pada begitu lebih baik memikirkan diri sendiri, bagaimana memperdulikan dengan begitu layak.

Nalen duduk bersebelahan dengan Lintang, saat ini mereka berada di UKS. Saat Nalen memaksa agar Kean mau ke sana untuk mengistirahatkan diri sebentar. Dia seharusnya menenangkan diri dengan cara apapun, bukan menangis sejadi-jadinya kemudian tidak punya alasan untuk bangkit kembali.

"Kau membenci hidupmu sendiri, Kean?" Lintang bertanya demikian karena setelah di rasa, Kean mengesalkan sekali sebab dia terlihat berputus asa dengan hidupnya.

"Awalnya aku enggak tertarik dengan hidupku. Tapi setelah banyak kata yang sudah ku tulis, aku punya kekuatan dalam hidupku yang sempat tak berati ini," balasnya tanpa berpikir Lintang sedang marah padanya.

Nalen menepuk-nepuk pelan punggung Lintang agar anak itu tidak terlalu jelas, memperlihatkan betapa kesalnya dia pada Kean. Bagaimana tidak kesal, Kean lagi-lagi menyembunyikan sesuatu yang semestinya dia ketahui. Lintang mengerti tidak semua orang bersedia terluka bersama, tapikan bagi Lintang itu semua penting agar seseorang yang rapuh mau bertahan untuk kehidupan yang berharga ini.

Ada tangisan yang tak memiliki air matanya, dan ada sebuah teriakan yang nyaris tak terdengar. Luka pasti sembuh. Namun, belum tentu dengan goresan luka yang tak sepenuhnya menghilang.

"Dengarkan aku, Kean. Enggak perlu takut jika suatu saat nanti akan jatuh lagi. Sebab kau ahli dalam pesakitan, dan yang ahli dalam hal itu akan paham caranya menaklukkan," tutur Lintang mengelus lembut rambut milik Kean. "Kau hebat Kean aku bangga padamu."

"Sebenarnya aku ingin mengatakan ini padamu, Lin. Seseorang yang selalu kutemukan, sudah semestinya akan berakhir sama. Sama-sama meninggalkanku sendirian."

Mencoba untuk selalu mendewasakan diri. Namun, malah menciptakan luka untuk diri sendiri.

Nalen dan Lintang di buat bungkam, mereka sama-sama diam akan perkataan Kean yang dia ucapkan tadi. Sebenarnya maksud dari perkataan itu apa? Atau mungkin karena Kean sudah terlanjur di kecewakan oleh semesta ini.

"Aku selalu mempercayai semua orang baik itu. Mereka bisa membantu menguatkan. Itu sebabnya kenapa aku menghargainya," sambung Kean yang lantas beranjak pergi dari brankar.

Dengan cepat pula, Lintang meraih tangan Kean untuk di tahan kepergiannya. Anak itu terlalu terburu-buru, alur perkataannya pun membuat mereka merasa mengkhawatirkannya. Bisa jadi Kean mengalami true issue. Atau hal semacamnya.

Tapi barangkali pula, apa yang istimewa jika dilahirkan hanya untuk menempuh segala perjuangan yang menyakitkan. Sudah dipastikan memilih mengakhiri saja kehidupannya.

"Kau sebenarnya kenapa? Jangan langsung mengatakan hal-hal yang membuat kami bingung!" sentak Lintang.

"Nggak ada yang menarik dari kehidupan."

Usai mengatakan kalimat itu, Kean memberontak agar lintang melepaskan genggamannya. Beranjak pergi tanpa mendengarkan segala panggilan Lintang.

Bercandanya semesta itu tidak lucu. Tapi anehnya semesta justru kecanduan sendiri. Banyak yang Kean takuti di dunia ini, takut kehilangan orang-orang yang telah di hargai karena menenangkan hatinya. Dan takut, semua yang dia anggap layak untuknya memilih pergi karena punya batasannya tersendiri.

𝙸𝚝'𝚜 𝙶𝚘𝚗𝚗𝚊 𝙱𝚎 𝙾𝚔𝚊𝚢[✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang