Sebab bagi sebagian orang yang tidak menghargaimu. Hanya akan beranggapan kau tidak penting.
the most important thing in your life
ೋ❀❀ೋ═══ ❀ ═══ೋ❀❀ೋApapun yang di milik olehnya, jika orang-orang beranggapan dia tidak berati maka itu semuanya percuma untuk di perlihatkan. Lagian Kean merasa hidupnya bukan untuk itu semua, dia hanya berhak melakukan apa yang dirinya mau saja. Di kenal atau tidaknya yang terpenting dia bisa bahagia.
Tapi sayang sekali, karena kebahagiaan itu masih sulit untuk dirasakan. Mungkin bisa hanya saja untuk sesekali. Itu pun jika bersama Lintang, keluarganya tidak bisa menghasilkan kebahagiaan bahkan kebahagiaan yang sederhana sekalipun.
"Kak Kean gak pernah mau lagi main sama Karlas, padahalkan Karlas setiap ketemu kakak selalu minta maaf. Kak Kapin, apa Karlas ada salahnya ya?" tanya Karlas yang langsung duduk di pangkuan Kapin.
Perihal seperti itu sebenarnya Kapin tidak tahu apapun, dia baru saja pulang dari luar kota beberapa hari yang lalu. Dan Kean juga jarang berada di rumahnya, bunda memberitahu jika adiknya itu selalu pergi bersama temannya. Tentu saja Kapin tidak tahu jika sampai sekarang hubungan Karlas dan Kean masih belum baik-baik saja.
"Nanti ya kalo kakakmu udah pulang, kakak bantuin deh buat enggak marah lagi sama adek."
Karlas tersenyum senang akhirnya ada juga yang mau membantunya. Karena setiap dia membutuhkan bantuan, bunda pasti akan memarahinya lebih dulu. Kata bunda kakaknya itu butuh waktu untuk menyembuhkan lukanya. Jika seperti itu Karlas merasa kakaknya terluka karena dirinya.
Tapi sebenarnya itu bukan kesalahan, Kean sulit untuk menjelaskan kenapa dia memilih untuk tidak bersama keluarganya seperti dulu. Kalimat-kalimat menyakitkan yang sering dia dengar menyebabkan Kean ingin sekali bersembunyi. Ataupun mengaku dia bukan bagian dari keluarga yang di sanjung-sanjung itu. Tidak berguna, yang ada hanya penghinaan.
Hidup dalam penghinaan bukan cara yang mudah untuk tetap kuat. Akan tetapi, bagi Kean. Dia sudah semestinya bertahan untuk waktu yang lama, karena dia pun masih berkeinginan untuk tetap hidup.
"Gimana, udah mendingan belum?" tanya Lintang saat beberapa saat yang lalu Kean sempat menangis.
Anak itu menceritakan bagian tersulit dari hidupnya, semua itu mengenai tentang bagaimana dia juga berkeinginan punya sanjungan. Hidup dalam keluarga yang nyaris sempurna sangat menyebalkan, karena bisa dikatakan Kean yang satu-satunya tidak memiliki bakat apapun.
"Sebenarnya belum pernah baikan sih, Lin. Tapi gak papa semuanya juga berlalu. Karena aku mikirnya hari esok pasti bakalan berbeda, gak semua hari itu sama," balasnya yang terus menyakini dirinya sendiri sekalipun dia ragu.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝙸𝚝'𝚜 𝙶𝚘𝚗𝚗𝚊 𝙱𝚎 𝙾𝚔𝚊𝚢[✓]
Fanfic𝗘𝘀𝗼𝗸 𝗵𝗮𝗿𝗶 𝘆𝗮𝗻𝗴 𝗮𝗸𝗮𝗻 𝘀𝗮𝗺𝗮, 𝗿𝗮𝘀𝗮 𝘀𝗮𝗸𝗶𝘁 𝘆𝗮𝗻𝗴 𝘁𝗮𝗸 𝗮𝗸𝗮𝗻 𝗯𝗲𝗿𝗮𝗸𝗵𝗶𝗿. 𝗠𝗮𝗸𝗮 𝗸𝗲𝗺𝗮𝘁𝗶𝗮𝗻 𝘀𝗲𝗴𝗲𝗿𝗮 𝗺𝗲𝗻𝗷𝗮𝗱𝗶 𝗮𝗸𝗵𝗶𝗿. ✻ʜɪɢʜᴇsᴛ ʀᴀɴᴋɪɴɢ✻ ✐1bungkam ✐2berisik ✐2treasuremember ✐3obat ✐3gagal ✐kim...