Lo punya temen gak sih di dunia ini? Haqy gak punya. Dunianya hanya seputar, Abi, umi, pesantren, santri dan kitab kuning. Sisanya? Hanya sebatas dunia maya. Dia tidak pernah seperti ini sebelumnya. Menghabiskan waktu dengan teman temannya, atau bahkan bercanda tawa dalam hidupnya. Iya, se-kaku ini. udah kayak kanebo kering emang. berbeda dengan lelaki yang ada di sampingnya! Faisal "anting"--Teman kuliah Haqy. lebih akrab dipanggil "Ical anting" teman paling aneh sepanjang hidupnya, pasalnya keduanya ibarat langit dan bumi. Haqy yang kaku kayak kanebo kering dan Faisal yang sebaliknya tebar pesona ke seluruh pelosok kampus! kulitnya putih, bersih, badannya bidang--kayaknya belakangan dia makin rejin nge-gym soalnya keliatan di beberapa postingannya. tapi yang gak berubah dari Faisal, tattonya yang udah gak bisa ilang dan juga piercingnya yang masih tersisa.
Dengan muka yang masih kesal dan miris dia masih ingin bertanya Tanya.
"Kenapa sih minuman rasa begini pada demen?"
Ical yang ada di sampingnya dan tengah meneguk minumannya kontan tersedak dan tertawa. Sementara itu, Jasmine tampak baru kembali ke tempatnya. Dia memulai aksinya di atas panggung sebagai DJ! Tangannya tampak lincah memainkan musik malam ini. semua pengunjung tampak histeris melihat aksi jasmine! Semua mengidolakan, seakan akan Jasmine adalah Nabi!
"Gimana jadi Nabi beneran ya?" Tanya Haqy sambil melirik tempat Jasmine beraksi.
"HEH?? LO NGOMONG APA?" Tanya Ical.
Haqy menggeleng.
"Lo ngapain kesini?"
"HAH??" Gantian Haqy yang bolot.
"ELO NGAPAIN KESINI, BEGO!" Tanyanya. Haqy masih aja gak dengar, karena music yang berderai tampak membuat suasana semakin ramai dan semakin menghanyutkan semua pendatang!
"LUAR AJA!" Ucapnya sambil menarik Ical! Sementara itu Ical tampak melambaikan tangannya ke Jasmine yang tengah beraksi. Jasmine langsung mengangguk dan meneruskan aksinya. Di sampingnya, tampak beberapa penari latar muncul dan semakin menghebohkan suasana!
***
"Ini tiap hari begini??" Tanya Haqy memulai obrolan malam itu. Faisal tampak menghisap vapenya lalu meniupkannya tepat di depan muka Haqy kesel banget.
"Cobain nih!"
Haqy masih menggeleng.
"Jasmine nyuruh minum beer aja lo mau! Giliran vape aja lo nolak! Bisa aja lu!" ucapnya langsung menepuk bahu Haqy.
"Bro lo tau namanya juga ini club! Ya tiap hari begini. Sama halnya lo nanya di Pesantren, tiap hari ngaji? Ya iyalah! Masa mau dugem santri santrinya!"
Ical langsung terbahak puas. Haqy hanya diam.
"Aku pergi dari rumah!"
"ELO- GUE! Bisa kan? jangan pake aku-kamuan, NAJIS ANJING!" Ucapnya.
"Iya tapi gak usah pake ngumpat!"
"ANJING itu panggilan kesayangan!"
"gue bukan kesayangan lo!"
"Nah gitu, cakep! Bisa juga Anak kyai kek elo ngomong lo gue!" HAHAHAA!
Faisal, dua tahun yang lalu dia gak separah ini. memang bahasanya selalu gak lulus sensor! Awal mengenalnya juga Haqy sempat sakit hati, tapi buat apa dimasukin ke hati kalau ujung-ujungnya bikin sakit hati. Jadi jangan kaget ya kalau kenalan sama Ical.
"HAH? SERIUSAN LO CABUT DARI PESANTREN? LO BUKAN GUS LAGI DONG?" Ucapnya.
"GAS, GUS, GAS, GUS! Itu hanya atribut yang diberikan pada anak Kyai."
"Lah kan lo masih tetep anak kyai! Berarti lo belum rela dong lepas dari atribut lo?"
"Bukan gitu, tapi.."
"Tapi apa?"
"Gak usah munafik! Hidup ini udah kasih takdir manusia masing masing, cuma heran aja sama lo, kenapa di atas kenyamanan yang ada, lo malah memilih cabut!"
"Gue..."
Haqy tampak ragu menjelaskan apa yang perlu ia jelaskan.
"Gue pengen tau soal Jasmine!"
"HAH? Lo naksir sama si cabe?" Tanyanya.
"BUKAN! BUKAN ITU! Maksudnya, soal omongan dia yang waktu itu! Aku perlu banyak bicara sama dia!"
"gue!"
"Iya, guee perlu banyak bicara sama dia!"
"Omongan yang mana sih?" Tanya Faisal tapi belum sempat menjawabnya, seorang bartender datang. Ical langsung menggeleng—dia merasa gak pesan apapun.
"Bukan bro! ini buat temen lo, dari orang yang di sana!" Ucap bartender yang menunjukkan ke seorang lelaki yang duduk di sudut ruangan bersama beberapa cewek lalu mengarahkan jari tengahnya ke Haqy!
"ASTAGHFIRULLAH ITU COWOK YANG TADI LAGI ENA-ENA SAMA SI JASMINE!"
Next?
KAMU SEDANG MEMBACA
(gak semuanya) HARUS SEMPURNA
Genç KurguKemarin, perkenalan sepekan itu membuat pikirannya terbuka secara total, atau bahkan sampai dia sendiri kehilangan dirinya dan membuat keputusan bodohnya. Menolak zona nyaman hidup yang diinginkan semua manusia, dan memilih hengkang dari Takdir hidu...