Skinny Love 02

1.7K 263 15
                                    

[ PART 2 : JEALOUSY JEALOUSY ]

HARI dimulai dengan Minji yang menghela napas berat. Ia baru saja mendudukkan diri di bangku, berniat untuk merenung sebentar karena belum ada siswa yang mengisi kelas selain dirinya, tapi rencana itu buyar oleh kehadiran Danielle yang kini menarik paksa tangan Haerin dan duduk di atas meja Minji.

Gadis itu tersenyum, dengan aura cerianya yang khas. Jika Minji bukan teman dekat Danielle, mungkin dia akan tertular aura positif yang menguar di tubuh gadis itu, tapi masalahnya, Minji kenal Danielle lebih dari siapapun. Dan dengan senyum itu saja, Minji bisa menebak apa yang akan Danielle ceritakan.

"Kalian harus tau, kalo kakak kelas yang kemaren minta ramal ke gue, akhirnya jadian sama orang yang gue ramalin!"

Nah, kan.

Selalu. Selalu saja tentang Danielle dan cerita tak masuk akalnya.

Semenjak bergabung dengan club ramal, akal Danielle sering dipertanyakan. Entah kemana isi pikiran gadis campuran itu, sampai bualan-bualan yang didemonstrasikan anak club ramal saat pementasan ekstrakurikuler sewaktu MOS dulu, dia percayai. Bahkan gadis itu terkagum-kagum, dan tanpa pikir panjang, langsung mengisi formulir pendaftaran.

Netra Minji adu pandang dengan Haerin. Keduanya seolah berbagi isi pikiran yang sama, bedanya, Haerin sudah menunjukkan ekspresi kesal yang kentara. Keningnya membentuk lipatan, tangan bersedekap, dan mata kucingnya menatap sinis pada Danielle yang sudah membuang-buang waktunya yang berharga dengan celoteh nirfaedah.

"Terus? Apa untungnya buat gue tau info itu?"

Diam-diam, Minji melirihkan ucapan terima kasih pada Haerin karena sudah menyuarakan isi hatinya. Karena jujur saja, Minji tidak berani terang-terangan mengatakan hal itu sebab takut Danielle merajuk—soalnya, somplak-somplak begitu, Danielle punya otak encer yang bisa Minji manfaatkan untuk disuruh mengerjakan tugas-tugas sekolahnya.

Dasarnya Minji tak mau rugi, jadi ia meminta bayaran atas telinganya yang setiap hari terpaksa menampung cerita Danielle dengan gadis itu yang harus mau mengerjakan tugas-tugas sekolahnya. Dan Danielle yang terlalu naif, lantas menyetujui. Begitulah awal hubungan pertemanan berdasarkan simbiosis mutualisme itu terjalin.

"Ish! Dibanding nanya itu, mending kalian tanyain siapa pacar si kakel itu." Danielle masih mencoba menarik perhatian keduanya terkait ceritanya, "soalnya ini bakal bikin kaget banget sih!" lanjutnya dengan semangat membara.

"Enggak penting banget ngurusin hidup orang lain." sahut Haerin.

Dia bangkit berdiri, berniat pergi. Tetapi, Danielle menahannya, gadis itu memeluk tangan kanan Haerin, menatapnya bak anjing lucu dengan binar memohon.

"Ih, masa lo gitu sih? Ayolah, Rin... Sekali-kali gitu lo dengerin gue cerita."

"Y-ya, udah, cepet."

Haerin pada akhirnya mengiyakan, antara tak ingin ambil pusing atau sedang menahan sesuatu—Minji berspekulasi demikian karena rona merah mulai muncul di pipi Haerin. Terlebih dengan suaranya yang mendadak gugup, lalu pandangannya yang menjelajah kemana-mana untuk menghindari tatapan Danielle yang kembali tersenyum ceria.

Kinda sus, batin Minji.

"Kakel kemaren tuh, pacaran sama Hanni! Pham Hanni," jelas Danielle, "gebetan lo itu, Rin."

"Kata gue sih, sabar ya, Rin, cewek sama cowok masih banyak kok. Jangan sedih ya."

Danielle terdengar seperti mengejek Haerin. Kentara dari nada suaranya yang dibuat-buat penuh rasa kasihan dan prihatin, ditambah dengan ia yang mengelus bahu Haerin agar tabah, yang segera ditepis oleh si Kang.

Skinny Love | BbangsazTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang