Skinny Love 11

1.2K 199 25
                                    

[ PART 11 : BAD NEWS ]

TEPAT setelah bel berdentang nyaring, Minji segera membereskan barang-barangnya, berlari terburu-buru seraya menyandang tas menuju kelas Hanni. Kemarin, ajakannya untuk membawa Hanni ke festival makanan yang tak jauh dari rumah diangguki oleh si manis. Gadis itu menerimanya dengan senang hati, membuat Minji tak bisa untuk tidak kembangkan senyum paling lebar.

Kim Minji merapikan sedikit rok yang ia pakai saat sampai di depan kelas Hanni yang belum bubar. Guru yang mengajar sedang menyampaikan pasal tugas yang akan dikumpul minggu besok, dan setelahnya, guru tambun yang usianya sekitar kepala empat itu lantas pamit dan meninggalkan murid-murid yang bersorak suka cita untuk pulang.

"Hai," Minji menyapa saat Hanni keluar kelas bersama kedua temannya—Liz dan Rei—yang kemudian pamit untuk pulang duluan.

"Hai." balas Hanni tersenyum manis.

"Yaudah, yuk? Keburu makin sore, ntar kita nggak kebagian."

Hanni terkekeh kecil, mengangguk, dan berjalan beriringan dengan Minji keluar dari bangunan sekolah. Keduanya berjalan menuju parkiran, kali ini Minji sengaja membawa motor. Biar lebih mudah dan cepat sampainya-sekaligus Minji ada ide modus tipis-tipis; niatnya nanti setelah hunting makanan, ia mau mengantar Hanni pulang supaya si Kim tahu dimana alamat si pujaan hati.

Ide itu sebenarnya diberikan oleh Hyein, guna membantu progres hubungan Minji yang mulai menemukan cahaya terang setelah berminggu-minggu tak adanya harapan hanya karena sebuah kesalahpahaman dari rumor tak berdasar.

Menuju ke tempat yang dituju, Minji mengendarai motornya dengan laju lumayan pelan, sengaja ingin menghabiskan waktu lebih lama untuk mengobrol dengan Hanni. Mereka mengobrol asik selama perjalanan, dari Minji yang membuat lelucon dan disambut tawa Hanni yang merdu di pendengaran, sampai Hanni yang membahas pasal kejadian memalukan teman sekelasnya—Bae—yang tadi kepleset tepat di depan gebetannya, Jiwoo.

Rasa sakitnya sih tak seberapa, malunya itu lho. Mana Jiwoo sempat menahan tawa melihat kemalangan yang dialami Bae, makin malulah Bae dibuatnya.

Hanni ingat, setelah kepergian Jiwoo, Bae langsung masuk ke kelas. Membenamkan kepalanya di antara kedua lipatan tangan saat gadis itu duduk di bangkunya, sepenuhnya tak menghiraukan panggilan prihatin teman-temannya yang mencoba menghibur. Bae sudah tak punya muka, image yang selama ini ia jaga, hancur seketika.

"Ada aja kelakuan temen lo," komentar Minji masih dengan tawa berderai. Tapi, sedetik kemudian memori memalukan yang pernah Minji lakukan lewat di kepalanya, membuat gadis itu terdiam sesaat, lalu meringis. Malu mengingat kelakuannya di hari-hari yang lalu, yang membuatnya tak punya muka bahkan hanya untuk berpapasan dengan Hanni.

(Dia menertawai orang, padahal dia sama saja.)

"MINJI! KELEWAT, ANJIR!"

Hanni menepuk bahu Minji yang mengendarai motor melampaui tempat yang ingin mereka tuju karena tiba-tiba melamun. Si Kim yang sadar, sontak me-rem mendadak hingga hidung Hanni membentur helm yang dikenakan Minji—hanya Minji yang kenakan helm, sedangkan Hanni tidak. Hanni mengaduh pelan, satu tangan mengelus hidungnya, dan yang lain ia gunakan untuk memukul lagi bahu Minji.

"Lo kalo bawa motor yang bener dong! Makin pesek nih hidung gue."

"E-eh, sorry, sorry."

Si Kim menyengir canggung. Ia membelokkan motornya, melajukannya masuk ke area festival makanan diadakan.

"Jangan cemberut lagi dong. Kan gue udah minta maaf." kata Minji menyesal saat mereka sudah turun dari motor.

Hanni masih manyun. Mengelusi hidungnya, dan dengan kesal mengomel, "tapi, hidung gue sakit anjir kena helm lo. Makin mendelep aja nih hidung gue ntar."

Skinny Love | BbangsazTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang