Crazy Mission : She's Come

631 53 5
                                    

Adik iparnya kini sudah pulang.

Rose kini sendirian di rumah tiga lantai yang megah ini.

Pikirannya kosong kala memutar kembali cerita dari Lia. Sebegitu kelamnya masa remaja yang dilalui oleh suaminya.

Rose terduduk dalam sofa, pikirannya kosong. Pikiran negatif mulai menggerogoti otaknya.

Selama ini.. Dia tak becus jadi menjadikan istri ya?

Selama ini, Rose hanya bercerita tentang dirinya, tapi Jaehyun sama sekali tidak bercerita balik. Dan bodohnya Rose tidak pernah bertanya dan menyadari hal itu.

Rose ini pantas tidak si jadi pendamping Jaehyun? Untuk hal yang seperti ini saja Rose baru tahu sekarang.

Astagaa.

Pikiran Rose runyam sekarang.

Dirinya merasakan gagal, menjadi sandaran untuk Jaehyun.

Dikala dirinya sedang bertarung dengan pikiran negatif, suara bel dari luar berhasil menarik kesadarannya kembali.

Ia bergegas pergi untuk membukakan pintu.

Namun entah kenapa, saat Rose hendak membukakan pintu, jantung Rose berdegub dengan kencang, firasat aneh menyelip dalam relungnya.

"Iya, tunggu seben-tar.."

Detik itu, rasanya..badai sudah siap mengobrak-abrik segalanya.

•••

Rose mencoba untuk bersikap biasa saja. Ia mencoba menghubungi suaminya, sering telfon terus berbunyi untuk beberapa menit, sebelum suara Jaehyun menyapa gendang telinganya.

"Ada apa? Kamu butuh sesuatu?"

Rose terdiam sebentar sebelum menghirup nafasnya dalam-dalam.

"Mas.." panggil Rose dengan lirih.

"Kamu kenapa? Jangan bikin saya khawatir,"

Suara Jaehyun dari sebrang sana terdengar begitu khawatir akan keadaan istrinya.

"She's come.."

"Maksud kamu?? Saya gak ngerti Rose, tolong bicara yang jel-

"Bom masalah siap untuk meledak Mas. Dia datang. Dia.. Datang."

Detik itu, panggilan terputus.

Rose menaruh ponselnya. Memegang jantungnya yang berdebar cepat dan semakin cepat.

"Tuhan.. Tolong jangan dihancurkan."

•••

Sedangkan Jaehyun disini masih terdiam.

Lengannya sudah bergetar sedari tadi. Degupan jantung yang membeludak, diiringi dengan sesak nafas di dadanya. Jaehyun menatap lemas pada tangannya yang bergetar parah. Ia mencoba untuk mencari obatnya, mengambil sebanyak yang bisa ia keluarkan sebelum ia tenggak dengan kasarnya.

Ia letakan gelas yang airnya sudah tandas ke meja dengan kasar.

Tanpa pikir panjang, Jaehyun segera pergi menuju rumah, siap menghadapi segala konsekuensi yang telah ia lakukan.

Rasa panik, kalut dan takut menggerogoti Jaehyun.

Sepanjang perjalanan menuju rumah, tak henti-hentinya tangan Jaehyun bergetar. Sudah tak terhitung seberapa banyak Jaehyun memencet klakson karena terjebak macet.

Jaehyun resah, ia mengigit ibu jarinya.

Tolong bersiap untuk guncangannya.

 ❝Crazy Mission❞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang