"Katanya ke Bali buat honeymoon. Lah ini?"Iya, mereka lagi di Bali sekarang. Buat Hineymooy ceunah.
"Ngedekem mulu dikamar. Mana Mas nya pacaran mulu lagi sama laptop."
"Nyebelin."
Jaehyun mendengarnya. Mendengar cibiran dari bibir sang istri, yang mengkritik dirinya.
Bukannya marah, Jaehyun justru tersenyum menahan gemas. Ah.. istirnya terlalu menggemaskan astaga.
"Maassss!" Rose berjalan mendekati kursi yang diduduki oleh Jaehyun. Posisi Jaehyun duduk memunggungi sang istri.
"Masss.." suara Rose mendayu-dayu di telinga Jaehyun. Lengan cantik dari Rose, mengalung indah di leher Jaehyun.
Rose mulai mendusal-dusal kepalanya di ceruk leher sang suami. Membuat Jaehyun terganggu namun tak apa. Karena Jaehyun juga menyukainya.
"Mass.."
"Hmm?" Saut Jaehyun, lengannya masih asik menscroll laporan yang dikirim sang sekertaris. "Ayo keluar. Saya bosen."
"Kamu aja ya? Saya masih ada kerjaan yang harus saya selesain."
Rose mendecak sebal, ia melepas lengannya yang mengalung indah di leher sang suami.
"Dari kemarin gitu-gitu aja terus alasannya. Basi tau gak?"
Tau bahwa sang istri sedang marah. Lantas Jaehyun mengarahkan kursi yang ia duduki kearah sang istri. Sedikit menghela nafas, kini seulas senyuman manis yang menunjukkan lubang cacat, kini muncul diwajah Jaehyun.
"Jangan marah. Saya janji besok kita jalan-jalan keluar."
"Jangan ngebuat janji, kalau Mas sendiri gak bisa tepati." Kata Rose pelan, tangannya tengah asik memainkan kuku-kuku cantiknya. Oke Jaehyun harus pakai cara lain.
"Sayang.."
Sialan.
Lengan Rose digenggam oleh Jaehyun, lalu di elus dengan lembut. "Saya serius. Besok kita jalan-jalan. Gak bohong."
"Janji ya?"
"Iya janji."
"Kalau bohong, saya sumpahin lobang pantat Mas ada tiga!" Ucap Rose dengan perkataan tak bermutunya.
[•]
Sinar senja, memasuki kamar hotel yang dipesan oleh Rose dan Jaehyun. Suara deburan ombak, menjadi lagu penenang bagi gejolak yang tengah Jaehyun rasakan.
Debaran jantung, dengan alis yang bertaut, masih setia menghiasi wajah tampan Jaehyun.
Pesan sialan kembali menghantui Jaehyun. Tanpa pikir panjang, ia langsung memblokir nomor yang tidak ia kenal, yang telah mengirimnya pesan.
Jaehyun menyandarkan tubuhnya ke kursi. Helaan nafas gusar ia keluarkan. Diusapnya dengan kasar raut wajahnya yang muram.
"MAS MAU MANDI BARENG TIDAKK!"
Dan untungnya Jaehyun memiliki Rose.
Perempuan yang selalu membuat dirinya nyaman, dan tenang bila bersamanya. Rose dengan segala tingkah laku dan perkataan ngaurnya.
Telah berhasil membuat Jaehyun jatuh cinta.
Untuk kesekian kalinya.
"MAUU!!"
"YA CEPET MASNYA! SAYA KUNCIIN NIH!"
"TUNGGUINNN!!"
Dan Jaehyun dengan kukurupuhan, mengambil handuk, dan segera berlari menuju kamar mandi.
[•]
"Sikat gigi yang bener Mas."
"Hm."
"Denger gak yang saya bilang?"
"Hmmmm." Jaehyun mulai dongkol, sedangkan Rose cekikikan menahan tawa.
Keduanya telah menyelesaikan ritual mandi bareng. Dan kini keduanya tengah berdiri di depan cermin, sembari menggosok gigi.
"Buwlat buwlat buwlat.."
"Buwlat oh buwlat owh buwlat."
Jaehyun menggelengkan kepalanya, lalu ia segera berkumur-kumur untuk menetralkan mulutnya. Ia lantas menoyor kepala sang istri.
"Kalau sikat gigi jangan banyak omong, nanti kelolodan sikat giginya aja baru tau rasa kamu." Petuah Jaehyun, sambil membenarkan posisi handuk di kepala Rose.
"Apwaswih sywa mwah dwah pwro-OHOK HUWEK!"
"Nah kan."
"Baru aja dibilangin, ngeyel si kamu." Cecar Jaehyun, lantas ia membantu Rose dengan menepuk nepuk kecil, punggung istrinya.
"Batu si kamu."
"Dah bong bong bong bong." Kata Jaehyun mengucapkan mantra.
Setelah dirasa, rasa mualnya menghilang. Rose segera berkumur-kumur. Lalu mendelik kearah sang suami, dan langsung menggebuk punggung tangan Jaehyun.
"MASNYA SIH!"
"Kok sayaaaaa?" katanya Jaehyun dengan bernada.
"Ya habisnya Mas ngomong mulu, pas saya lagi gosok gigi!"
"Iya-iya, seterah kamu." Sebagai lelaki jantan Jaehyun ngalah. Terus dia natap pantulan kaca dirinya. Ia sedikit meraba area dagu. "Mau saya cukurin gak Mas?"
"Apanya yang cukurin?"
"Bulu jemb—,"
"HUSH!" Mata Jaehyun melotot kearah Rose. Rose muterin bola matanya malas, terus dia pukul punggung tangan Jaehyun.
"Ya kumis Masnya lah! Polos amat si elah, berasa ngurus bocah gua."
"Saya denger ya."
"Bodoh."
"Udah! Masnya diem. Saya mau nyuk—MAS!"
Rose reflek teriak pas badannya keangkat sama Jaehyun. Dan ternyata eh ternyata, Jaehyun cuma mindahin badan Rose jadi duduk di wastafel, supaya lebih mudah buat nyukur jenggotnya.
"Oke tengkyuuuuuu."
Dan kegiatan selanjutnya adalah, Rose yang sedang menaruh krim khusus untuk mencukur kumis dan janggut suaminya. Lalu dengan perlahan ia mengarahkan pisau cukur, untuk mulai mencukur kumis dan janggut nakal yang berhasil tumbuh di paras tampan suaminya.
Jarak keduanya sangat dekat. Bahkan nafas keduanya, bisa dirasakan satu sama lain. Jaehyun menganggumi paras rupawan pendamping hidupnya.
"Cantik."
"Tau saya juga."
"Apanya yang cantik?"
"Ya muka saya lah."
Rose dengan kepercayaan dirinya, kali ini berhasil membuat Jaehyun tertawa gemas.
"Lucu." Kata Jaehyun sambil mencubit gemas pipi Rose.
"Mas juga,"
"Juga apa?"
"Ganteng lah."
"JIAKH SALTING DIEE PEMIRSAH!!" Rose ketawa ngakak, sedangkan Jaehyun rasanya ingin memukul kepala Rose dengan panci.
TBC
Wah akhirnya ada mood juga buat lanjut nulis book ini wkwk
Ditulis pada tanggal : 28 - 01 - 2022
KAMU SEDANG MEMBACA
❝Crazy Mission❞
Fanfiction-Jaerosé fanfic Anda butuh seseorang, untuk menghancurkan acara pernikahan mantan, musuh, atau orang lain? Silahkan hubungi kami! karena kami siap membantu anda! • • • Rosela Andita, harus menjalankan misi gila! Demi bisa membayar semua hutang pe...