NEW USER

1.8K 102 5
                                        

Kredit untuk karakter dan background plot story.

Mohon kebijakan pembaca.

Happy reading!

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

E.A.F.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Infinity Retinal Intelligence System atau disingkat I.R.I.S. adalah benda kecil berbentuk lingkaran yang sangat memudahkan penggunanya menjalankan misi.

"Kecil tapi sangat hebat." Begitulah Dos mendeskripsikannya dengan singkat.

Fakta bahwa I.R.I.S. hanya dapat digunakan oleh orang yang telah tersinkron dengan benda itu, merupakan sebuah keistimewaan lain yang dimilikinya. Hal itu menyebabkan tidak sembarang orang dapat menggunakan I.R.I.S. seperti senjata-senjata lain yang dimiliki oleh badan intelijen tersebut.

Dalam hal ini, biasanya orang-orang akan terbiasa melihat Ali menggunakan benda berbentuk lingkaran itu. Tidak ada yang bisa menggunakannya selain dia. Dulu. Hanya dulu sebelum perebutan I.R.I.S. dimulai.

Adapun dulu, Ali tidak mengerti apa yang dibicarakan orang-orang perihal benda kecil tersebut. Bahkan itu adalah pertama kalinya ia mendengar nama I.R.I.S. sepanjang hidupnya. Parahnya ia ikut terseret masuk ke dalam M.A.T.A. karena IRIS yang tersinkron dengannya.

Tapi sekarang? Ali bisa dibilang sudah tahu apa yang harus dia lakukan untuk menggunakan I.R.I.S. bahkan dirinya sudah bisa menguasai Mode Override.

"Wah... selamat ya, Alicia!"

Telinga pemuda itu mendengar sorak-sorai yang tengah memberikan ucapan selamat pada gadis berbaju kuning itu. Alicia Kheng. Temannya. Rivalnya. Partnernya. Sekaligus pengguna I.R.I.S. yang baru.

Iya, benda kecil itu sudah berpindah tangan menjadi milik temannya. Ali tersenyum simpul. Gadis itu pantas mendapatkannya. Ia sangat hebat, jauh melampaui Ali.

Tapi Ali tidak akan kalah darinya karena mereka adalah rival. Selamanya! Tunggu, maksudnya mungkin mereka akan menjadi rival selamanya. Pemuda itu sendiri tidak mau terus-menerus bersaing dengan Gadis Kheng itu.

"Alicia memang pantas mendapatkannya! Dia adalah Agen yang paling hebat juga diantara kita."

"Benar. Akhirnya I.R.I.S. digunakan oleh Agen yang tepat!"

"Sela...."

Ali berjalan mendekati Alicia sambil berusaha menenangkan dirinya, ia tidak mau mendengar pembicaraan lebih lanjut oleh para Agen yang lain.

Tap!

Langkahnya berhenti ketika ia merasa sudah cukup dekat dengan Gadis Kheng itu, tiba-tiba menjadi ragu untuk semakin mendekat. Apa yang akan dia katakan? Apa ia harus memberi ucapan selamat? Apa dia harus marah? Apa dia harus menggoda Alicia? Apa dirinya... apa dirinya boleh memegang I.R.I.S. sekali lagi sebelum tersinkron dengan Alicia?

Glup!

Ali meneguk salifanya. Ia sedikit cemas. Bayangan-bayangan kenangannya semasa menggunakan I.R.I.S. terbesit di kepalanya.

Kehilangan I.R.I.S. untuk selamanya. Hal ini yang sejak dulu mengganggu Ali, ia tidak sanggup melepaskan I.R.I.S. karena benda kecil itu yang membuka lembaran baru di hidupnya. Kemudian ditambah dengan fakta bahwa benda tersebut adalah ciptaan dari ibunya.

Ejen Ali Fanfiction Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang