Kredit untuk para kreator Ejen Ali, Wau Animation.
Mengandung unsur kematian, kekerasan fisik dan kekacauan politik.
Harap kebijakan pembaca!
Pembaca benar-benar dimohon untuk bijak dan tidak meniru kata-kata kasar sekaligus adegan kekerasan fisik, serta men-judge Pemerintahan dengan hal-hal yang buruk.
Selamat membaca :)
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.E.A.F.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Ini sudah gila.
Mereka gagal. Semuanya sia-sia.
Ternyata selama ini...
Mereka adalah pengkhianat yang sebenarnya.
Seharusnya ia berpihak pada Uno saja saat itu. Toh, M.A.T.A. dan Uno tidak berbeda. Keduanya sama-sama mengkhianati masyarakat.
Atau lebih baik dirinya tidak menerima tawaran dari Uno saat itu.
Mungkin... mungkin saja, jika itu terjadi, maka dirinya akan bergabung dengan para orang pinggiran.
Menurutnya itu lebih baik, setidaknya rasa dendam pada takdir yang kejam itu akan terbalaskan meski akhirnya kalah juga oleh pasukan M.A.T.A.
Seharusnya Ali tidak menggunakan I.R.I.S. agar orang pinggiran bisa menang.
Sekali saja... sekali saja takdir harus bersikap adil. Pada masyarakat atas, masyarakat menengah, orang pinggiran, dan padany-
"Rudy, kau harus fokus!" Peringatan yang diberikan oleh Alicia kini memenuhi indera pendengarannya.
Rudy kembali terfokus pada pertarungan. Sebenarnya daripada pertarungan, saat ini lebih baik disebut sebagai demo.
Iya, demo.
Dalam hati, Rudy tertawa miris. Demo besar-besaran yang dilakukan oleh masyarakat Cyberaya karena tidak sejalan dengan keputusan pemerintah, tetapi pemerintah hanya tutup telinga.
Sialnya, mereka malah memberi misi kepada para anggota M.A.T.A. untuk menghentikan rakyat yang berdemo. Bahkan jika diperlukan, para anggota M.A.T.A. diperbolehkan untuk membunuh rakyat tersebut.
"Ini ilegal." Chris yang berdiri tepat di sebelah Rudy, akhirnya memutuskan untuk berbicara. Ia melanjutkan, "Ini sudah melanggar kontrak kerja dan tujuan utama dari M.A.T.A."
"Apa mereka lupa bahwa tujuan utama M.A.T.A. adalah untuk melindungi rakyat Cyberaya? Segala perlindungan termasuk untuk melindungi segala hak mereka dalam menyampaikan pendapat. Lalu kenapa kita harus menghentikan mereka ketika mereka menggunakan hak untuk berpendapat?"
Rudy tersenyum miris. Ia tahu itu, tetapi dirinya tidak bisa berbuat banyak. Mereka sudah terikat kontrak kerja, dan bukan sekali atau dua kali pemuda berambut landak tersebut menyaksikan bahwa keadilan akan menusuk ke bawah.

KAMU SEDANG MEMBACA
Ejen Ali Fanfiction
FanfictionRandom short story tentang kehidupan di dunia Ejen Ali. Let's check this out!