Malam yang panjang

2.2K 18 0
                                    

Tak berapa lama Ia sudah memasuki halaman rumahnya yang masih gelap itu, Ia berlari menuju rumah, Ia buka pintunya dan terkejut suaminya sudah berbaring di kursi ruang tamu, Cintya berlari menghampirinya di lihat bajunya lusuh mukanya pucat meski kacamata dan lensa matanya sudah tak Ia pakai.

" badan Mu panas," kata Cintya, Ia panik karna sebelumnya Ia tak pernah mengalami hal ini dan menyesalkan kenapa Ia menjadi anak yang manja dan gak bisa apa-apa

" jangan nangis sayang, sekarang bantu Aku ke meja makan...ok,"kata Adrian sambil menenangkan sang istri yang panik.

Adrian yang mengintruksi sedang Cintya yang mengerjakan. Pertama Ia membuat teh hangat untuk suaminya, lalu Adrian mengajarinya membikin bubur. Setelah agak enakan mereka pergi ke kamar, tanpa ragu Cintya mengganti pakaian Adrian semuanya, menjadi pakaian bersih dan wangi.

" sayang Aku bisa sendiri,"kata Adrian ada rasa malu jika Cintya yang menggantikan pakaiannya, namun Cintya bertekat akan mengurusnya dengan baik.

Ia membaringkan Adrian dan mengompres tubuhnya,pengukur suhu juga sudah tertempel dan beberapa lama panas Adrian juga menurun. Raut wajah bahagia terpampang oleh Cintya.

" Kamu tau enggak apa yang bisa buat panas aku turun lebih cepat lagi?"

" enggak...,apa itu? Tidur?"kata Cintya
Gelengan kepala oleh Adrian dan berkata di telinga sang istri

" Kalo aku bisa makan kamu, aku bakalan sembuh,"kata Adrian di mana Cintya terkejut setengah mati dan berkata

" Andrian Kamu vampir?"kata Cintya, di mana tawa Andrian terdengar

" polosnya istiku...," sambil menciumnya

" tapi...kamu mau kan bantuin suami kamu ini? Biar cepet sembuh,"kata Adrian, dengan semangat Cintya mengangguk.

" kalo mau aku sembuh kamu bisa bantu aku dengan pakai baju yang aku beliin, aku mau kamu pakek yang warna putih,"kata Adrian

" dasar suami mesum, lagi sakit bisa...aja,"Adrian berfikir itu hanya candaannya, namun ternyata melihat ketulusan dari mata Adrian membuat hati Cintya luluh. Ia beranjak dari tempat tidur ke depan lemari, Ia mengambil baju yang berwarna putih. Lagi-lagi Ia harus pakai baju transparan itu. Selesai mandi dan bersih-bersih Ia keluar dari kamar mandi menuju tempat tidur rambutnya yang basah juga udah kering.

Lampu kamar seperti biasa. Gelap dan hanya cahaya satu lampu nakas.
" yank..., kalo aku gak kuat gimana?"

"kamu..., kenapa? Panas lagi badannya?"tanya Cintya yang menempelkan tangannya ke Adrian di mana Ia merasa panasnya udah enggak seperti tadi. Sedang rasa dingin dari tangan sang istri membuat darah nya seperti naik ke otak, dan jantungnya tak henti-hentinya berdetak kencang.

Ia melihat Istrinya dari bawah yang sedang menempelkan telapak tangannya di dahi membuat nya dapat melihat keseluruhan dari tubuh sang istri.
Dua gundukan lembut dan Cd berwarna hitam yang terlihat sexy.

Ia tak tahan seketika Ia memutar tubuhnya, kini tubuh Cintya yang berada di bawah.
" Sayang...,kalo aku minta jatah boleh? Si dedek udah bangun sakit banget ini, boleh minta tolong enggak buat tidurin si dedek," kata Adrian dengan melas

" jatah apaan ya..., jatah makan? Tadi kan udah makan?" tanya Cintya dalam hati

" si dedek itu siapa?"tanya Cintya kepada sang Suami, di mana Adrian menuntun tangan Cintya ke juniornya," Cintya yang mengerti tak bisa berkata apa-apa. Badannya seperti membeku, matanya membelalak kaget. Adrian menciumnya dengan sangat lembut, menjulurkan lidahnya untuk mengabsen setiap deretan gigi istrinya, perlahan Ia menjilat daun telinganya, dan suara desahan dari Cintyapun keluar. Semakin suara itu terdengar semakin Adrian terbuai.
Kecupannya beralih ke lehernya, sambil menarik turun tali baju sang istri, turun ke payudaranya, satu meremasnya, memilin ,dan menarik sedang yang satunya di kecup sesekali di jilatinya, menyusu seperti bayi bergantian. Tubuh Cintya semakin bergelinjang tak tentu arah.
Rasa aneh di sana bercampur aduk, hujan di luar masih deras membasahi bumi.
" Ad...,Sayang jangan...," pekik Cintya ke pada suaminya saat telah melempar  cd nya entah kemana, dan menjilati bagian inti dirinya di mana tubuhnya bergelinjang semakin tak karuan. Adrian memasukkan dua jarinya kebagian inti  dan mulai mengocoknya perlahan,namun itu membuat Cintya semakin tersiksa Ia mau lebih dari itu...

🔞My Culun My SecretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang