Sinopsis:
Aza Albard seorang siswa SMA yang memiliki kecenderungan tidak memahami apa itu yang disebut dengan "Emosi" atau lebih tepatnya, ia secara personal tidak pernah mengalami lonjakan dari berbagai macam Emosi tersebut.
Suatu ketika, ia menja...
(Lebih baik kami membawanya ke rumah untuk sekarang ... Kalau terjadi apapun, aku yang akan membereskannya.) (Aza)
Melihat keadaan Gadis tersebut Aza ingin membawanya kembali kerumah mereka.
"Hei, sepertinya Gadis ini membawa seorang Bayi, dia saat ini terluka parah ... Apa kau bisa mengurus bayinya? Aku yang akan membawa Gadis ini." (Aza)
"E-eh, o-oke ... Aku mengerti! ... hn? Hei! ... Sudah kubilang, panggil "Mama!" (Lilysia)
Lilysia terkejut mendengar bahwa orang yang terjatuh dihadapan mereka ternyata membawa Bayi dalam pelukannya.
Tanpa berfikir panjang, ia pun langsung menyetujui apa yang dikatakan oleh Aza dan mengambil Bayi tersebut kedalam pelukannya.
(Ya, lebih baik begini ... jika aku menyembuhkannya sekarang, aku tidak tahu apakah dia masih dikejar atau tidak. Akan lebih aman jika aku menyembuhkannya setelah kembali nanti.) (Aza)
Dilihat dari situasinya, Gadis tersebut sepertinya sedang dikejar oleh sesuatu, dan ia melarikan diri sambil melindungi Bayi yang ada didalam pelukannya.
Setelah melihat hal tersebut Aza sampai pada kesimpulan itu.
"Ayo, bergegas ... Kita tidak pernah tahu apakah gadis ini sedang dikejar atau tidak. Akan bahaya jika kita berlama-lama disekitar sini." (Aza)
Aza membopong Gadis tersebut dan mulai berjalan..
"... Ehh, Aza? Kamu bisa membopong Gadis itu?" (Lilysia)
Lilysia terkejut melihat hal itu dikarenakan tinggi badan Aza yang sangat jauh berbeda dengan orang yang ia bopong.
"Yah, setidaknya dia tidak seberatmu. Dan juga aku sudah mulai terbiasa melakukan ini, karena ada seseorang yang selalu menyelinap masuk ke kamarku dan tidur se-enaknya! Sehingga aku kerepotan membopong ia kembali ke kamarnya." (Aza)
Seseorang yang Aza maksud tak lain dan tak bukan ialah Lilysia itu sendiri.
"Tunggu!!! ... Maksudmu aku ini berat!?" (Lilysia)
Aza tidak membalas omelan tersebut dan melanjutkan langkahnya tanpa menghiraukan Lilysia yang tampaknya menjadi berisik setelah pernyataannya tersebut.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Merekapun telah sampai dirumah..
Aza membawa Gadis tersebut kesalah satu kamar kosong yang nantinya akan menjadi kamar baru untuk anak-anak yatim yang akan datang dikemudian hari.
Aza kemudian membaringkan tubuh Gadis itu diranjang tidur tingkat bagian bawah.
Setelah membenarkan posisi tidurnya..
"Greater Heal" (Aza)
Setelah Aza menggunakan skill tersebut, luka-luka itupun perlahan mulai tertutup serta pendarahan yang ada disekujur tubuhnya mulai menghilang.